"Hoahm~" sosok itu menguap dengan lembut, terbangun dari tidur 8 jamnya. Mengedipkan mata berkali-kali, melihat sekeliling. Jam dinding menunjukkan pukul 7 pagi. Untung saja ini hari minggu, dia tidak perlu panik soal sekolah tertib nya
Kaki itu menyentuh lantai, ia berjalan pelan ke arah ruang tamu. Menemukan kakak tertuanya sedang mencari-cari sebuah barang
"Cari apa kak?"
"Kacamata gw! Lu liat ga Fan?" tanya sang kakak sambil menatap manik biru Taufan
"Itu di meja kakak, ga liat apa?"
"Ya ya, lu jaga rumah. Gw mau kerja ke cafe dulu. Jan buat keributan" ucap sang kakak sambil memakai kacamatanya
"Iya iya, dh sono berangkat" jawab Taufan sambil mententeng tangannya di pinggang
1 Jam kemudian
Taufan yang baru selesai mandi memutuskan untuk melihat kakaknya di cafe. Dia mulai menata handuk,
memakai hoodie yang simple, dan memakan roti panggang yang ia buat sebagai pengganjal perutSelesai dengan aktivitas itu, Taufan segera pergi ke gudang mengambil sketboardnya.
"Nah! Sekarang aku bisa lihat kak Hali ngapain" ucap Taufan dengan senyum khasnya
Tanpa berlama-lama, Taufan segera meluncurkan sketboardnya itu di trotoar, tidak lupa sebelum itu dia mengunci pintu rumah dan meninggalkan kuncinya di bawah pot tanaman
Di Cafe
Yeah! Taufan telah sampai di sana, dengan segala perjuangan melawan emak-emak yang ngerumpi soal arisan di tengah trotoar.
Kali ini Taufan benar-benar nekat. Kalian tau dimana dia mengintip kakaknya? Yap, dia di genteng cafe. Terus memata-matai si kakak
Sementara di dalam ruangan cafe, ada dua insang yang berkomunikasi
"Maaf Halilintar, tapi hari ini kurasa kau lembur. Pemilik cafe bilang kepadaku kalau kerja kita lebih malam"
Halilintar yang mendengar hal itu hanya menganggukkan kepalanya dan paham bahwa temannya itu memang sering diandalkan oleh pemilik cafe sebagai pengantar informasi
Jam 12 malam
"Hoahm..~" suara dengkuran halus terdengar, Halilintar benar-benar lelah. Dia terus saja berusaha membersihkan piring kotor di wastafel cafe yang tiada habisnya dari tadi
"Semoga Taufan paham, kurasa gajiku ditambah" gumamnya pelan
Sementara Taufan yang dikamar merasakan firasat buruk akan terjadi. Ini hanya insting, dia juga terkadang ragu. Tapi apa boleh buat, Taufan segera membuka pintu rumah dan berniat kembali mengecek keadaan kakaknya untuk kedua kali.
Beberapa menit terlewat, Taufan sampai di cafe itu. Dia melihat kakaknya baik2 saja, sedang mengantar pesanan kopi americano
"Fyuh.. Dasar firasat aneh" gumamnya begitu
Tidak lama sang kakak selesai, mengambil tasnya dan menitip salam kepada temannya untuk pulang.
Taufan yang melihat itu pun kaget, dan bersembunyi di balik semak-semak
'Moga ga ketahuan gw' pikirnya begitu
Untung saja Taufan sempat bersembunyi, karena tiba-tiba saja kakaknya itu nongol (muncul) di depan cafe
"Kurasa Taufan sudah tidur" ucapnya begitu
"H- hatchu!" secara tidak sengaja Taufan bersin, yang membuat Halilintar melongo melihat kesana-kemari
'Siapa tadi huh?' batin Halilintar
Karena tidak mau berlama-lama untuk mikir. Halilintar memutuskan untuk memesan taxi online yang buka di tengah malam
Menjelang beberapa menit, taxi itu datang dan Halilintar masuk kedalamnya
Taufan yang menyadari hal itu pun segera mengambil sketboardnya dan melaju pelan di trotoar
'Duh, gawat nih kalo kak Hali tau gw ga dirumah' pikir Taufan sambil melaju kencang di trotoar
— Bersambung
Oke ges, setelah sekian lamanya author di goa. Akhirnya author kembali mempublish book upan. Karena apa? Karena sy pecinta upan dan angst, okeee met baca ygy. Semoga kalian suka sama cerita gaje ini, jan lupa vote biar author bisa makan steak di resto :0
KAMU SEDANG MEMBACA
'ʟᴇᴛ ᴍᴇ ʜᴇᴀʟ ʏᴏᴜ 🌪 - #Taufan [Nge-stuck]
Fanfiction"Kasih sayang tu apa si? Benda kah?" "Benda pala lu, jn bundir lah" ©Monsta - hanya meminjam karakternya - Jangan dibawa serius, hanya untuk hiburan. Enjoy