Ep. 4

151 26 17
                                    

Asisten Mas Dirga menghampiriku.

"Nyonya, Tuan Castielo menyuruh nyonya berdandan untuk pergi"

Loh? Bukannya ke ruang baca untuk memakan kue?

Tapi yasudah, aku akan bergegas untuk berdandan.

-

Elya selesai berdandan dengan setelan baju cantiknya.

"Nyonya tuan sudah menunggu diluar" ucap asistenku.

Aku berjalan menuju pintu luar, terlihat seorang laki-laki yang langsung menatap kearah ku.

"Sudah siap?" tanya Mas Dirga.

"Sudah mas" ucapku. Mas Dirga langsung menelefon asisten mobil pribadinya, tidak ada 5 menit, mobilpun datang di hadapanku.

Mas Dirga berjalan mengdahuluiku, membuka-kan gagang pintu mobilnya untuk ku.

"Masuk" Mas Dirga memberikan gesture seperti menyuruhku masuk.

"Makasih banyak, Mas..." sembari masuk dan duduk di seatku.

Mas Dirga menutup pintu mobilnya dan bergegas masuk kedalam mobil.

"Kita mau kemana mas?" tanyaku.
"Shopping dan Dinner" jawabnya lembut.

Aku tersipu, ntah kenapa perlakuan nya seperti ini membuat jantungku 100 x lipat memacu.

Kita melewati jalanan yang sepi, mungkin karena hari masih pagi. Tiba-tiba aku tersentak karena Mas Dirga menjalankan mobilnya terlalu kencang.

"Masss!!.."

tanganku reflek memegang tangannya.

Aku terkejut dengan ulahku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku terkejut dengan ulahku sendiri.

"M..maaf..." ucapku gelagapan.
"Gapapa" Mas Dirga meraih tanganku dan meletakan nya diatas tangan nya.

"Pegang terus juga gapapa, saya ga masalah kalau kamu takut"

"Tidak takut tapi ingin pegang-pegang juga gapapa sih" lanjutnya.

Pipiku memanas sekali, malu rasanya, seperti sedang di goda Mas Dirga.

"Nggak ah mas, ganggu mas nyetir nanti" ucapku sambil melepaskan tanganku.

Mas Dirga mengambil kembali tanganku dan memegang tanganku erat.

"Kalau saya ingin? bagaimana?" tanya nya.

Aku tersentak kaget, kok...? tumben??? kok MANIS BANGET SIHH? LUCU BANGETT???

"Ya, apa boleh buat kalau Mas Dirga pengennya gandengan?" jawabku dengan senyuman yang aku tahan-tahan. Agak malu kalau Mas Dirga tau aku senang dengan percakapan ini.

Mas Dirga tertawa tipis.

"Ternyata kamu seneng ya dengan skinship, padahal baru pegangan tangan, gimana kalau berhubungan di ranjang?" tanya nya usil.

"Mass! apa sih??!! jangan ngomongin itu"

"Mrs. Castielo malu dengan percakapan seperti ini? padahal kita suami istri" ia benar-benar mengusilku!

"Bukan... Kita kan baru kali ini seperti ini..." jelasku pelan.

"Hmm... tapi apa kamu tidak suka?"

"S..SIAPA YANG TIDAK SUKAA" teriakku karena takut Mas Dirga salah paham.

"Iya iya aku paham kamu suka disentuh"

"BUKANN GITU MASS DIRGAA"

Mas Dirga dan aku tertawa lepas.
Tidak pernah terbayangkan olehku bahwa percakapan kecil seperti ini membuat perutku di penuhi beribu kupu-kupu.

Ternyata Mas Dirga punya sisi hangat & usil dibalik sifat nya yang dingin dan cuek itu.
Apa aku bisa mengharapkan buah hati dari Mas Dirga dan mempunyai keluarga yang harmonis seperti orang lain?

Entahlah...

Aku hanya ingin menikmati masa-masa seperti ini dengan Mas Dirga.

Aku harap, ia akan seperti ini sampai akhir.

Sebenarnya...
Aku telah mencintaimu dari awal pertemuan kita.

Aku mencintaimu, Dirga Castielo...

Breaks The Wall.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang