Romansa Senior & Junior

215 18 3
                                    

Naruto - Masashi Kishimoto
Mahouka Koukou no Rettousei - Tsutomu Satō
.
.
.
Pairing
[Naruto Uzumaki x Mayumi Saegusa]
.
.

Malam hari.

Seorang lelaki mengenakan pakaian lengkap, sarung tangan, syal dan jaket, melangkah sendirian di trotoar. Nama dari orang ini adalah Naruto.

Dia baru saja pergi dari rumah teman, dan tujuannya sekarang adalah pulang ke rumah.

Naruto tersenyum kecil.

'Tenang dan damai. Benar-benar suasana favoritku,' pikir Naruto.

Kegiatan sekolah telah berakhir. Untuk saat ini, Naruto berniat menghabiskan setengah masa liburan untuk bersenang-senang, seperti main game atau menyaksikan film.

Setidaknya itu yang ada di pikirannya.

Sebuah mobil mewah tiba-tiba berhenti di sampingnya.

Naruto sweatdrop.

'Untuk kali ini, lebih baik aku duluan yang masuk,' pikir Naruto.

Naruto masuk ke dalam mobil.

Mobil mewah ini melaju lagi. Sang supir mengamati Naruto lewat kaca spion.

"Maaf karena menjemputmu secara tiba-tiba, Naruto-sama. Tapi nona muda sangat gak sabar untuk bertemu denganmu lagi."

Naruto mengangguk.

"Aku mengerti. Ini bukan masalah besar, Iruka-san."

Iruka lega.

Sambil menunggu, dia mengeluarkan ponsel, lalu melihat sebagian besar pesan berasal dari seseorang.

Naruto berkedip.

'Daaan seperti biasa, Mayumi-senpai gak nahan diri bahkan di pesan digital.'

Mayumi, atau nama lengkapnya Saegusa Mayumi, merupakan senior Naruto di Konoha High School, sekaligus tunangannya.

Usut punya usut, rupanya orang tua Naruto dan Mayumi berteman dekat saat masih di bangku sekolah, dan sepakat menjodohkan mereka.

Tentu bukan berarti dia tidak mengakui kalau Miyami itu cantik, hanya saja, dia masih membutuhkan waktu untuk menerima ini semua.

Namun, hal serupa tidak berlaku bagi gadis itu.

Setiap ada kesempatan, Miyami selalu menggunakan itu untuk berdekatan dengan Naruto, baik di area sekolah atau lingkungan umum.

Apa Naruto kesal? Tentu tidak. Naruto menyukai perhatian Miyami kepadanya.

Tetap saja, jika ada hal yang membuat lelaki itu khawatir, yaitu terkena penyakit diabetes saat di dekatnya.

'Kalau gak salah, sudah 2 minggu semenjak pengumuman pertunangan kami.'

Dulu, Naruto pernah menanyakan perasaan Mayumi soal pertunangan mereka.

Secara mengejutkan, Mayumi rupanya menyimpan perasaan kepadanya, karena tidak seperti lelaki lain di sekolah, Naruto hanya bersikap normal dan tidak terlalu memuja penampilannya.

Alasan lainnya juga, Naruto terkadang membantu Mayumi tanpa mengharapkan apapun. Sehingga dari itu, menciptakan perasaan suka di hati Mayumi, yang perlahan meningkat seiring waktu.

"Naruto-sama, kita sudah sampai."

"Ah, iya."

Keluar dari mobil, dia berjalan menuju taman, yang di mana masih sepi.

Kemudian, Naruto melihat seorang gadis menawan mengenakan pakaian tertutup, lengkap dengan syal dan sarung tangan. Gadis itu tengah duduk di bangku sendirian.

Mayumi tersenyum kepadanya.

"Selamat malam, Naruto-kun," sapa Mayumi.

"Selamat malam juga, Mayumi-senpai," sapa balik Naruto.

Mayumi cemberut.

Naruto menyadari kesalahannya.

"Err, maaf, maksudku … Mayumi-chan."

Mayumi tersenyum lebar.

"Bagus."

Naruto sweatdrop.

Menghembuskan nafas, dia duduk di samping Mayumi, dan bersama menikmati pemandangan langit malam.

"…"

"Hey, Naruto-kun," panggil Mayumi.

"Ya, Mayumi-se--chan," koreksi Naruto cepat.

Mayumi menggembungkan pipinya.

"Mou, berapa kali aku harus bilang padamu? Jangan terlalu kaku kalau cuma kita berdua saja."

Naruto tertawa canggung.

"Yah, aku akan berusaha."

Puas, Mayumi bicara lagi.

"Kau pasti bertanya-tanya kenapa aku memanggilmu, bukan?"

Naruto mengangguk.

"Kau gak salah."

Mayumi tersenyum.

"Soal itu, jawabannya adalah…"

Naruto menunggu dengan sabar.

"…"

Mayumi tiba-tiba mengecup pipi lelaki itu.

"Aku kangen kamu, hihi."

Naruto berkedip, lalu memerah pipinya.

"…entah kenapa, aku tahu bakal begini jadinya."

Mayumi tertawa geli.

"Antar aku keliling taman?"

Naruto mengangguk.

Kemudian, mereka berkeliling taman, dengan tangan yang saling bergandengan.

Dari kejauhan, Iruka mengelap air mata dengan tisu, merasa terharu dengan kemesraan mereka.

END

Well, wkwk, author nyengir sendiri pas nulis ini :D

Just a Oneshot IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang