HAPPY READING
❤️
❤️
❤️
❤️
April 2022[Alhamdulillah, Bang. Aku sudah tiba di Jakarta dengan selamat.]
Maya mengirimkan pesan pada pacar online nya. Kenapa pacar online? Sebenarnya saat ini Maya sudah mempunyai pacar, mereka belum bertemu secara langsung, tapi keduanya sepakat ketemuan setelah Maya pulang dari luar negeri.
Dan hari ini, setelah 13 tahun bekerja menjadi Tenaga Kerja Wanita di timur tengah, Maya kembali ketanah air dengan selamat. Selama 13 tahun menjadi TKW, ini kali kedua wanita itu mudik.
Maya pergi menjadi TKW dari umur 18 tahun, dia bekerja menjadi asisten rumah tangga di salah satu negara Arab.Alhamdulillah, Maya mendapatkan majikan yang baik sehingga dia betah kerja di sana hingga bertahun-tahun. Maya pernah pulang kampung tahun 2017, dia mengambil cuti kerja, kemudian pergi lagi dan setelah kurang lebih 5 tahun, Maya kembali pulang ke kampung halamannya, mungkin kali ini akan menetap di tanah air, karena Maya pulang tidak mengambil cuti.
[Ya, Alhamdulillah, Dek. Hati-hati di jalan. Semoga selamat sampai rumah.]
Balasan dari pacar online Maya. Setelah mendapatkan balasan dari sang pacar, wanita itu pun memasukkan kembali benda pipih di tangannya ke dalam tas kecil yang selalu ia bawa. Maya ingin menikmati keindahan jalanan ibukota yang sudah banyak berubah dari terakhir kali Maya lihat.
Maya Hartanti. Tahun ini genap berusia 31 tahun, namun di saat semua teman-temannya sudah pada menikah, hanya Maya yang masih berstatus lajang.
Sebenarnya wanita yang hanya lulusan SMP itu tidak ambil pusing sama sekali, hanya saja keluarga dan lingkungan tempat tinggalnya yang sering mendesaknya untuk segera menikah.
“Menikah! Menikah! Pacar aja ga punya, gimana mau nikah?!” Gerutu Maya sebelum ia kenal dengan pacar online nya. Semua berubah saat Maya berkenalan dengan laki-laki yang saat ini berstatus kekasihnya, Maya dan pria itu memutuskan melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius setelah Maya kembali ke Indonesia.
Selama berhubungan dengan pacarnya hampir satu tahun, Maya hanya beberapa kali melakukan panggilan video call, chatingan juga tidak sering, hanya sekedar bertanya kabar, tapi, walau demikian, keduanya saling percaya.
Keluarga besar mereka juga sudah merestui hubungan dua insan itu. Tapi ada yang membuat Maya ragu, yaitu jarak. Ya, Maya tinggal di pulau Jawa, sedangkan pacarnya di pulau Sumatera. Meski ragu, Maya menyerahkan semuanya pada Tuhan, apa pun yang akan terjadi nanti, biar Tuhan yang menentukan.
***
Kepulangan Maya di sambut suka cita oleh keluarga, teman dan sahabatnya. Apalagi satu hari lagi memasuki bulan Ramadhan. Yang pasti akan menjadi Ramadhan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ya, bayangin saja, 13 kali puasa, 13 kali lebaran, Maya tidak ada tengah-tengah keluarganya. Baru tahun ini Maya kembali merasakan, puasa dan lebaran bersama keluarga tercinta.
Kampung halaman Maya terletak cukup jauh dari ibukota, masih bernuansa perkampungan yang asri, karena sebagian besar masyarakat di sini masih bertani dan memelihara ikan. Maya mempunyai satu orang kakak laki-laki dan adik laki-laki, jadi hanya dia anak perempuan satu-satunya. Meski begitu, tidak menjadikan Maya anak yang manja, terbukti dengan kepergiannya bekerja di negara orang belasan tahun.
***
“Kapan pacarmu datang ke sini?” tanya ibu Maya.
“Katanya, sih, habis lebaran,” jawab Maya. Memang pria berdarah Sumatra itu bilang akan datang bertemu dengan Maya sehabis Idul Fitri nanti.
“Syukurlah kalau begitu. Emak cuma berharap yang terbaik untuk kamu,” ujar wanita paruh baya itu.
"Doain aja, Mak. Semoga laki-laki itu terbaik untukku."
“Ya Allah, jika Abang laki-laki yang kau pilih untuk hamba, maka lancarkanlah urusan kami. Tapi jika dia bukan jodoh hamba, hamba hanya bisa menerima semua takdir-Mu, Ya Robb.”
Itulah sepenggal doa yang selalu Maya panjatkan setiap hari. Berharap pacarnya adalah jodoh untuknya, laki-laki yang akan menjadi pendamping hidupnya kelak.
Bersambung
Assalamualaikum.
Apa kabar semuanya?
Ini cerita terbaruku, semoga kalian suka.
Jangan lupa vote, komen dan simpan cerita ini di library kalian, ya :)Salam sayang
THB
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY
Short StoryPerawan tua! Ya, mungkin itu gelar yang Maya sandang saat ini. Bagaimana tidak, di usianya yang menginjak kepala tiga, Maya masih betah melajang. Di saat hampir semua teman sekolahnya sudah memiliki buntut. Bahkan dari mereka sudah ada yang mempu...