Berita kandasnya jalinan asmara Maya dengan sang kekasih sudah menyebar luas ke seluruh penjuru kampung. Semua orang sudah tahu jika saat ini Maya seorang jomblo. Awalnya keluarga terutama orang tua Maya sangat kecewa, namun kembali lagi, mungkin ini yang terbaik untuk putri mereka.
“Kamu udahan sama orang Sumatera, May?” tanya paman Maya. “Emang kenapa?” tanyanya lagi.
“Mungkin kami ga jodoh,” jawab Maya. Jika di tanya kenapa putus dengan Danu, gadis kelahiran Juni 1991 itu akan menjawab, “Mungkin kami tidak berjodoh.”
Memang benar, kan, kandasnya hubungan asmara Maya dan Danu itu karena mereka tidak berjodoh.
“Kamu yang mutusin dia?” kepo sang paman. Maya mengangguk.
“Dia ga mau datang ke sini. Masa aku di suruh ke Sumatera,“ ujar Maya.
“Lah, jangan. Ngapain kita nyamperin dia. Emang cowok dia doang.” Laki-laki paruh baya itu terlihat emosi mendengar ucapan keponakannya. “Bagus! Mending di putusin laki-laki kek gitu, mah. Di daerah kita juga masih banyak pria. Kamu ga usah sedih putus dari orang itu.”
Sedih? Tidak. Maya sama sekali tidak merasa sedih, lagi pula hati Maya belum sepenuhnya yakin ingin menikah dengan Danu, seandainya mereka menikah, dia belum siap tinggal berjauhan dengan keluarganya, jika kelak Danu memboyong Maya untuk tinggal di Sumatera.
Sepertinya Tuhan mengabulkan doa Maya, Dia tidak menjodohkan Maya dengan si Abang. Meski begitu, Maya belum sepenuhnya melupakan pacar online nya, waktu satu tahun membuat Maya terbiasa menjadi kekasih Danu.
“Ya, sekarang mah, aku mau nyari cowok yang dekat-dekat aja,” kata Maya. Sejak putus 2 minggu lalu, sudah ada beberapa laki-laki yang di kenalkan oleh temannya. Namun Maya masih belum siap kembali membuka hatinya.
***
“Kamu beneran mau menerima anakku?” ujar seorang laki-laki di ujung sana.
“Insha Allah, aku akan menerima anakmu,” jawab Maya. Saat ini, dia sedang melakukan panggilan dengan seorang duda anak 2, yang di kenalkan oleh salah satu teman Maya.
“Iya, aku hanya takut kamu ga mau nerima anak aku. Apalagi dia masih kecil. Aku dan ibunya udah ga bisa bersama. Dan sekarang aku nyari cewek yang mau di ajak serius dan mau menerima anakku,” ujar pria yang ternyata bernama Hendri.
Entah laki-laki yang ke berapa yang di kenalkan pada Maya dalam 3 minggu terakhir. Begitulah, setiap ada yang mau kenalan, Maya terkesan cuek, malah sangat cuek menanggapi para pria yang ingin dekat dengannya. Sampai para pria itu kesal dengan Maya dan menganggap gadis itu sombong. Namun kali ini berbeda, Maya agak tertarik dengan duda berusia 39 tahun itu. Dan kebetulan, rumah Hendri tak jauh dari kediaman Maya, hanya terhalang satu kampung.
“Dan satu lagi, emangnya kamu bisa ngurus anak kecil?”
Sepertinya si Hendri ini tidak yakin jika Maya mau menerima anaknya, mengingat Maya masih gadis belum punya pengalaman mengurus anak-anak, pikir Hendri.
“Asal kan kamu mau menerimaku apa adanya, aku akan menerima anak kamu. Dan asal kamu tahu, aku kerja di Arab juga ngurus anak-anak. Jadi jangan khawatir, meski belum punya anak, aku sudah ngerti tentang dunia anak-anak,” jelas Maya. Jangan di tanya, di Arab sana, Maya seorang ART merangkap pengasuh anak-anak.
Jadi, dia sudah berpengalaman soal cara merawat balita.
“Syukurlah. Sebelum kita kenal lebih jauh, aku ingin bertemu kamu dulu. Bagaimana kalau nanti malam aku ke rumahmu, aku tahu kalau daerah situ, mah. Aku sering lewat sana,” ujar Hendri membuat Maya tersenyum mendengar Hendri akan main ke rumahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/337694921-288-k115877.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY
Kort verhaalPerawan tua! Ya, mungkin itu gelar yang Maya sandang saat ini. Bagaimana tidak, di usianya yang menginjak kepala tiga, Maya masih betah melajang. Di saat hampir semua teman sekolahnya sudah memiliki buntut. Bahkan dari mereka sudah ada yang mempu...