3. Pretender

153 21 4
                                    

*****

Pagi ini semua siswa di sekolah gempar karena aku datang bersama Yuna. Kulihat mereka sudah berkerumun dan berbisik membicarakan kami. Sementara Yuna terlihat memasang wajah kesal.

"Mereka akhirnya berpacaran?"

"Ah, sudah kuduga. Choi Yuna akan jatuh ke pelukan Jungkook."

"Jadi, selama ini Yuna hanya berpura-pura tidak suka pada Jungkook untuk menarik perhatiannya."

"Beruntung sekali Choi Yuna. Aku juga ingin seperti dirinya."

Yuna berdecih mendengar semua bisikan itu. Hmm. Dirinya mungkin tersinggung karena dikira selama ini bersikap cuek hanya untuk menarik perhatian diriku saja. Padahal akulah pihak yang memanfaatkan kesempatan disini.

Yuna mempercepat langkahnya meninggalkan diriku. Namun segera kucekal tangannya setelah sebelumnya aku menatap orang-orang yang berkerumun membicarakan kami. Membuat mereka berpencar membubarkan diri.

"Apa? Sudah puas melihatku menjadi pusat perhatian. Sudah merasa menang karena akhirnya kau mendapatkan tropimu Jeon Jungkook?"

Perkataan Yuna membuatku tersinggung. Apa gadis itu tak liat bahwa aku tulus mencintai dirinya. Ck. Menyebalkan sekali. Sepertinya Tuhan memang sedang mengujiku. Melalui Yuna aku jadi tahu apa itu berjuang.

"Kau selalu berpikir buruk tentangku. Tidakkah kau lihat jika aku tulus pada dirimu?" Tanyaku balik membuat Yuna seketika menunduk.

Kukeluarkan benda pipih dari ranselku. Sebuah ponsel keluaran terbaru berwarna putih.

"Ini. Jangan ditolak. Atau aku akan marah." Ancamku pada Yuna seraya meletakkan ponsel itu di tangannya.

Aku tahu Yuna cukup mampu untuk membeli benda itu sendiri. Hanya saja karena kutahu ponsel miliknya baru hilang semalam jadi gadis itu pasti belum sempat membeli lagi kan.

Yuna terlihat bingung. Namun aku tak memedulikan itu. Segera saja kugenggam tangan Yuna yang lain dan melanjutkan perjalanan kami menuju kelas Yuna.

"Jungkook, aku bisa beli sendiri. Ini kukembalikan." Tuhkan lagi-lagi ia menolak pemberianku.

Aku menarik tangannya. Membuat gadis itu berbalik. Sementara teman-teman Yuna yang lain masih mengintip dari dalam kelas dan berbisik-bisik melihat kami.

"Aku tau kau bisa membeli sendiri. Tapi setidaknya kali ini saja. Hargai pemberianku. Ingat kau pacarku untuk satu bulan kedepan." Bisikku pada Yuna membuat gadis itu kesal dan segera meraih ponsel yang kuberikan.

Lalu secepat kilat Yuna meninggalkan diriku dan masuk ke kelasnya. Sementara aku berteriak keras sebelum beranjak dari kelas Yuna. "Iya, sama-sama. Sampai jumpa lagi Yunaku sayang."

*****

Ting!

Suara notifikasi pesan masuk membuatku melihat ponselku. Dan selanjutnya pesan yang kuterima membuatku tersenyum bahagia di sepanjang koridor menuju kelasku.

My Yuna💜
Terima kasih~

Akhirnya, Yuna memakai pemberianku. Aku sengaja membelikan dirinya nomor baru dan sudah memasukkan nomorku sendiri di ponsel yang kuberikan pada Yuna. Juga aplikasi khusus pasangan sudah kuinstal secara diam-diam disana. Agar aku bisa memantau keberadaan gadis itu. Karena setelah kejadian semalam aku jadi khawatir padanya. Gadis itu memang mudah tersesat ternyata.

"Congrats bro!" Sambut Mingyu diikuti Jaehyun dan Eunwoo saat aku sampai di kelas. Ah, sepertinya berita jika aku berpacaran dengan Yuna sudah tersebar.

YUNA MARRY ME!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang