'PERCAYALAH... SEMESTA SELALU MEMILIKI ALASAN UNTUK MEMPERTEMUKAN DUA ORANG'
💧
💧"Maaf nomer yang anda tuju sedang berada di luar jangkauan, silahkan coba_"
Rinai yang sedari tadi berusaha menghubungi suaminya langsung menghela napas kembali saat suara operator wanita lagi - lagi terdengar di seberang sana. Ikon telpon berwarna merah yang terdapat di layar handphonenya juga telah ia tekan. Sehingga bunyi putus - putus mulai terdengar. Menggantikan suara operator tadi.
"Apa dia sedang sibuk ya, makanya susah banget dihubungi gini?" gumamnya pada diri sendiri setelah itu.
"Gimana kalau kita nobarnya di cafe Cendana aja, selain tempatnya enak, di sana biasanya juga banyak loh suporternya Real Madrid yang pada ngumpul."
"Aku sih mau, mau aja bang, tapi gak tahu deh istriku ngijinin atau nggaknya, apalagi abang tau dia lagi hamil, maunya dimanja terus."
"Iya, juga ya... Kalau lo gimana, Ko?"
"Mm... Gimana ya..."
"Gak usah kelamaan mikir! Kalau iya, iya, kalau nggak yaudah nggak gitu."
Obrolan 3 orang satpam itu lumayan menarik perhatian Rinai yang masih duduk di kursi penumpang dalam taksi yang ia tumpangi. Karena niat awalnya datang ke perusahaan ini memang untuk menemui suaminya karena ingin memberikan sesuatu, dia pun langsung terpikir hendak mencari informasi melalui mereka saja. Siapa tahu satpam, satpam itu bisa membantu.
"Permisi... bapak, bapak, maaf menganggu, apakah saya boleh bertanya sebentar?"
3 orang satpam tadi mendadak terdiam. Tubuh mereka yang membelakangi taksi kini sudah mereka putar kembali. Membuat Rinai yang sudah menyembulkan sedikit kepalanya keluar jendela nampak begitu jelas di depan mata mereka.
Seolah tersihir, 3 satpam tadi malah mematung di tempatnya semula. Tak mengiyakan ataupun menolak permintaan Rinai barusan.
Paras cantik juga pesona yang dipancarkan oleh Rinai sepertinya benar - benar membuat mereka terganggu. Bahkan saking terganggunya, mereka sampai lupa kalau di lain tempat mereka sudah memiliki pasangan masing - masing yang mungkin saja akan cemburu melihat mereka begitu dan menunggu mereka pulang bekerja."Pak, kenapa diam? Kalian gak mau ya?"
"Oh, nggak, nggak, boleh kok mbak!" Tak ingin kehilangan kesempatan untuk berkenalan, Rando, pria berbadan lebih pendek dari kedua teman - temannya dan satu satunya orang yang berjambang itu buru - buru menghampiri Rinai. Meninggalkan posisi centernya untuk meladeni wanita itu. Yah... Siapa tahu saja dengan langkah awal ini dia bisa mendapatkan calon istri kedua yang lebih cantik dari istri pertamanya. Pikirnya.
Tak lama setelahnya, kedua orang temannya tadi pun ikut - ikutan mengekor di belakangnya.
"Nah... sekarang mbak mau tanya apa memangnya? Ayo silahkan! Saya akan mendengarkan, lalu menjawabnya dengan senang hati kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rinai Petir (On Going)
Dla nastolatków*Project remaja 2 Apa jadinya jika ketua geng motor yang usianya baru menginjak 17 tahun jatuh cinta dengan seorang wanita yang sudah bersuami? *** Menjabat sebagai ketua Allegro, geng motor besar yang ditakuti seantero jakarta membuat kehidupan Pet...