3) Mend Your Soul

3.2K 760 147
                                    

Lisa POV

"Asisten Jennie mengirim pesan untukku, dia mengatakan jika mereka akan sedikit terlambat hari ini dan meminta kita untuk memakluminya."

Aku yang tengah memainkan ponselku sambil menikmati semangkuk cereal menatap Jisoo Unnie yang juga tengah menikmati sarapannya.

"Kenapa dia akan terlambat?" Tanyaku, ini hari kedua yang artinya juga akan menjadi hari terakhir pemotretan Jennie di studio milikku.

Para staff sudah bekerja dari pukul tujuh pagi dan sepertinya mereka hampir selesai menyiapkan set pemotretan untuk tema yang lain, tapi model itu mengatakan dia akan sedikit terlambat? Kenapa tidak profesional seperti itu? Menyebalkan.

"Entahlah, mungkin ada sesuatu yang harus mereka kerjakan terlebih dahulu, tidak masalah, kau bisa bersantai sebentar disini." Ucapku, aku dan Jisoo Unnie masih berada di lantai atas, lantai yang menjadi bagian tempat pribadiku.

Sebenarnya, rumah yang aku beli sebagai studio ini hanya memiliki satu lantai, karena ceiling rumah ini cukup tinggi, bisa dikatakan aku membangun setengah lantai yang hanya berisi satu kamar, satu kamar mandi, dapur mini dan ruang tamu kecil yang aku jadikan sebagai meja makan sekaligus untuk menghemat ruangan.

"Tapi seharusnya dia tidak mengundur jadwal, bagaimanapun juga dia sudah memiliki jadwal memotret pagi ini." Balasku, kalian pikir untuk beberapa buah foto yang akan muncul di internet nanti membutuhkan waktu singkat untuk di kerjakan? Tentu saja tidak, bahkan kemarin saja kami selesai pukul jam lima sore, itu juga hanya dua kostum.

"Aku sudah mengingatkan mereka untuk jangan terlalu terlambat mengingat semua orang sudah siap untuk bekerja, Rosie juga meminta maaf, dia mengatakan mereka akan sampai sebelum jam dua belas." Aku menghela nafasku dan mengangguk-angguk saja, semoga apa yang dikatakan asisten Jennie itu benar adanya, aku tidak mau menunggu lama.

"Kau tidak tidur semalam?" Celutukan kakak kandungku membuatku menoleh, aku mengerutkan keningku begitu mendengar pertanyaannya.

"Lihatlah lingkaran matamu yang menghitam ini, Lisa. Apa kau memakai krim mata yang aku berikan? Kau terlihat lebih tua daripada aku sekarang, kau harus memperhatikan kesehatanmu, wajahmu terlihat begitu lelah, seperti seorang wanita tua yang lembur di kantor."

Dengarlah ocehannya, dia melebihi ibu kandungku jika sudah memarahiku, aku sedikit mundur begitu tangannya menyentuh area mataku, "apa separah itu?" Tanyaku dan dia langsung mengangguk, tidak dapat dipungkiri, kakakku memang lebih memperhatikan tentang perawatan wajah dibandingkan aku.

"Aku menonton enam episode dari film terakhir Jennie, kemarin malam.. mungkin aku baru tidur pukul tiga pagi." Jisoo Unnie yang mendengar itu langsung mencubit pipi kananku.

"Sudah aku katakan jangan bergadang, apa kau tahu apa pengaruh buruk jika tidurmu tidak cukup? Kau akan lebih cepat menua, umurmu akan lebih pendek, berat badanmu akan bertambah dan.." aku menempelkan jari telunjukku pada bibirnya, menyuruhnya untuk diam.

"Ssstt, aku tahu, awalnya aku hanya ingin menonton satu episode, tapi tidak terasa aku menyelesaikannya dalam satu malam, aktingnya ternyata tidak buruk, Unnie. Hanya saja, apa Jennie memang terkenal sebagai aktris yang terbuka?" Tanyaku dan Jisoo Unnie mengerutkan keningnya.

"Terbuka?" Tanyanya bingung, "pakaiannya sangat seksi di drama itu, apa selama ini dia memang terkenal memainkan drama dewasa atau semacamnya?" Tanyaku polos dan Jisoo Unnie berdecak, dia menggeleng.

"Tidak, justru dia terkenal karena keimutannya, dia selalu di lihat seperti anak-anak oleh penggemarnya, mungkin dia ingin melakukan perubahan pada karirnya, itu kenapa dia mengambil peran yang lebih menantang dan menerima brand ini."

PHOTOGRAPH - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang