5) That I Know

3.3K 742 317
                                    

Author POV

Jisoo Manoban, gadis berusia dua puluh delapan tahun itu turun dari mobilnya dengan sebuah paper bag berisi sarapan di tangannya, dia menjepit ponsel nya diantara telinga dan bahu kanannya lantaran tengah berbicara dengan seseorang di sebrang sana.

"Studio kosong untuk hari Rabu Minggu depan, untuk tema pemotretannya, aku sudah membaca email yang kau kirimkan, kami akan mengaturnya dengan baik."

Jisoo membuka pintu studio sekaligus rumah milik adiknya dengan sedikit kesulitan karena dia harus menggunakan kunci manual, lihatlah dimana adiknya, tidak membantunya sama sekali, bahkan Lisa mungkin masih terlelap di atas.

"Setelah jam makan siang? Sekitar jam dua... Baiklah, Lisa bisa memotret di jam itu, kami akan menunggu kalian datang." Ucap Jisoo, dia meletakkan barang bawaannya di atas meja, langsung mengambil sebuah kalender di atas meja, menandai jika di hari Rabu, Lisa akan memiliki janji jam dua siang.

"Terima kasih, kita bisa terus bertukar pesan dari email." Jisoo kemudian memutuskan sambungan telfonnya dengan seorang manajer model ternama, dia sedikit menggerutu, padahal sudah jelas dikatakan pada akhir pekan, dia tidak menerima telfon, apalagi di pagi hari seperti ini, sekarang baru pukul delapan pagi!

"Hari Sabtu juga Lisa akan menjadi fotografer di salah satu acara pameran lukisan.." Dengan spidol merahnya, Jisoo ikut menandai jadwal adiknya di hari yang baru dia sebutkan, adiknya adalah orang yang sibuk bukan? Sebagai manajer, dia juga sama sibuknya!

"Selesai, dan mari lihat dimana Lisa sekarang." Ucap gadis berambut hitam itu, dia sudah terlihat seperti orang ibu yang akan memarahi putrinya yang bangun begitu siang bukan?

Hari ini Jisoo tidak memasak sarapan seperti biasa, dia mampir ke toko salad dan membeli salad wrap kesukaan keduanya, untungnya adiknya tidak pernah memilih-milih tentang makanan, sayuran, buah-buahan, daging, nasi, roti-rotian, Lisa akan memakan semua yang dia berikan.

"Lalisaa!"

Jisoo memanggil dengan bersemangat, dia naik ke lantai atas dengan sarapan di tangannya, sebenarnya rasanya tidak efisien karena mereka tidak tinggal bersama, keduanya jadi lebih boros dari segala aspek.

Namun Jisoo memang sengaja melakukan hal ini agar si bungsu bisa lebih mandiri, tapi ternyata sama saja, Lisa tetap mengandalkannya dalam situasi apapun.

Jisoo menyiapkan sarapan terlebih dahulu sebelum dia pergi ke kamar adiknya, keningnya berkerut kala tidak melihat Lisa yang biasanya terlelap dengan nyenyak di atas tempat tidur, hanya ada selimut dan bantal yang sedikit berantakan disana.

"Kau sudah bangun? Tidak biasanya." Tanya Jisoo saat melihat adiknya keluar dari kamar mandi, si sulung kemudian menyipitkan matanya, dia langsung mendorong dada Lisa dengan kesal.

"Kau tidak tidur?" Tanya Jisoo ketus, Lisa terkekeh pelan, dia kemudian duduk di pinggir ranjang dan merentangkan tangannya.

"Aku baru akan tidur, Unnie." Jisoo langsung berdecak, dia paling benci jika Lisa memiliki waktu tidur yang tidak terjadwal dengan baik seperti ini.

"Apa yang kau lakukan semalaman sampai kau baru akan tertidur?" Tanya Jisoo pada adiknya yang kini berbaring dengan memeluk bantalnya.

"Bekerja, aku mengedit foto Jennie dan selesai pukul dua belas malam." Ucap Lisa, dia tidak berbohong karena begitu Jennie mengantarnya, dia langsung melanjutkan pekerjaannya.

"Lalu, apa yang kau lakukan setelahnya? Menonton drama lagi?" Lisa menggelengkan kepalanya sambil memejamkan matanya, dia yang memang belum tidur jadi sangat mengantuk sekarang.

PHOTOGRAPH - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang