Kalo ada typo atau kata kata yang tidak sesuai tolong ditandai.
Maklum penulis masih amatirAyo ayo vote komennya jangan lupa.
~Happy Reading~
🌹🌹🌹🌹
"Selamat datang, mari saya antar.
Makan malam akan segera dimulai"Disinilah Thalita, di restoran tempat diadakannya makan malam formal dengan kolega Papinya.
Thalita tampak menawan malam ini. Mengenakan Linen blend dress polos warna rose gold, membungkus lekuk tubuh molek Thalita dengan pas. Dengan model gaun yang terbuka di bagian punggung. Sehingga memperlihatkan punggungnya yang indah. Dipadukan dengan heels setinggi 7 senti, membalut indah kaki jenjangnya.
Dengan ditemani 2 orang pelayan, mereka dituntun menuju private room yang telah di booking. Memasuki ruangan, ia dikejutkan dengan kehadiran seorang yang ada didalam ruangan tersebut. Apa apaan ini, jadi kolega yang dimaksud Papinya itu keluarga Dominic. Di sana terlihat Dante Dominic, dan istrinya Stephanie Dominic, beserta anak laki-laki satu-satunya Regan Dominic.
Dante Dominic, memiliki bisnis properti yang dibangun dengan usahanya sendiri. Memulai dari nol hingga sesukses sekarang. Dan dilanjutkan oleh putra tunggalnya, Regan Dominic yang sekarang menjabat sebagai CEO Dominic Grup.
Berjalan kaku untuk menyusul orang tua dan abangnya. Terlihat mereka sedang berpelukan dan berbincang.
" Jeng, kenalin ini putriku Thalita" ujar Irene pada Stephanie
" Oalah... Ternyata aslinya lebih cantik ya" ujarnya sembari tersenyum hangat " aku sering banget liat Thalita di majalah majalah fashion " serunya heboh
" Makasih Tante. Tante juga cantik banget, keliatan kayak anak muda" ujar Thalita sembari tersenyum ramah
"Iya dong... Umur boleh tua, tapi muka harus awet muda" Irene dan Thalita terkekeh. " Jangan panggil Tante dong sayang, panggil Mama aja" ujarnya riang
" Kalo gitu panggil Thalita, Tata aja" serunya. Thalita tak menyangka. Ternyata Mama dari Regan yang terkenal dingin itu, ternyata friendly.
Obrolan mereka terus berlanjut, membahas banyak hal.
----------
Dante berdehem " Baiklah. Bagaimana jika kita makan malam terlebih dahulu, sebelum lanjut pada inti diadakannya makan malam, malam ini" semua kompak mengangguk.Mereka makan dalam diam.
Revan mengusap bibirnya dengan serbet, kala sudah menyelesaikan makannya. Yang lainpun mengikuti
Dante menepuk pelan tangannya, membuat beberapa pelayan datang. Dengan sikap proposional, mereka membereskan sisa makanan yang berjejer di meja.
Tak berselang lama, seorang pelayan datang membawa troli yang berisikan wine Domaine de la Romanee conti
Domaine de la Romanee conti, Dibuat dari anggur jenis Pinot Noir. Wine ini menjadi salah satu yang termahal di dunia. Wine yang berasal dari Prancis ini dihargai sekitar USD 20.975 atau lebih dari sekitar Rp 313 juta.
Menyesap wine nya sedikit, Dante akhirnya memulai pembicaraan.
"Seperti yang sudah diketahui, acara makan malam kali ini membicarakan perjanjian yang sudah lama ditetapkan" Dante melirik Revan sesaat.. Setelah mendapat anggukan dari Revan, ia melanjutkan " yaitu perjodohan antara Regan dan Thalita. Dan malam ini pertunangan akan dilaksanakan"
Seketika mata Thalita melebar. Menoleh ke arah Mami meminta penjelasan. Namun hanya dibalas senyuman oleh Irene. Beralih menatap abangnya, tetapi hanya tatapan tak berdaya Nanggala yang ia dapatkan.
Tubuh Thalita kaku, mencoba mencerna situasi saat ini. Ini ceritanya Thalita mau dijodohkan begitu? Dengan pria yang menjadi mantan kekasihnya sewaktu SMA, yang sialnya brengsek itu.
What the hell
"Pi..."
-----
-----
Thalita berusaha mengumpulkan kesadarannya. Tenang Ta, ini baru rencana oke. Patri Thalita dalam hati.
" Papi, ga bisa gitu dong... Tata ngga mau di Tunangin"
" Aku menolak" ujarnya lantang
Semua orang menatap kearah Thalita. Begitupun dengan Regan yang masih mempertahankan senyumnya.
" Aku setuju dengan pertunangan ini" ujar Regan, yang langsung mendapatkan tatapan tajam dan sinis dari Thalita. Regan menyeringai, mengedipkan mata kearah Thalita.
Thalita terlihat kesal " Aku ngga mau tunangan Mi. Hidup aku, itu hak aku" serunya
" Sayang, kami ingin yang terbaik buat kamu" bujuk Irene
"Tapi Mi "
Ucapan Thalita terpotong dengan suara lantang Revan sang Papi " ini yang terbaik buat kamu sayang. Perjodohan ini sudah ada dari kalian masih kecil. Kami tidak bisa membatalkannya sembarangan. Perjodohan ini ditetapkan oleh Opa kalian, dengan melakukan perjanjian darah" Ucap Revan memperjelas. Irene dan Gala menatap iba Thalita, mereka tidak bisa melakukan apapun untuk membantu Thalita membatalkan perjodohan ini.
" Papi kok kejam " ucap Thalita dengan melas.
Mereka yang melihat itu terkekeh lucu melihat tampak tak berdosa dari Thalita.
" Bagaimana jika mereka pendekatan terlebih dahulu? Kita berikan mereka waktu untuk saling memahami karakter masing-masing. Setelah dirasa Thalita menerima kehadiran Regan, pertunangan bisa kita bicarakan" setelah sekian lama terdiam, Dante akhirnya buka suara.
" Baiklah, aku setuju atas usulan Dante" Revan menimpali.
Disisi lain Stephanie dan Irene mengangguk setuju. Sedangkan Nanggala hanya diam, ia lebih memikirkan nasibnya. Apa benar dia akan dilangkahi Thalita?
Tidak bisa!! Dia harus lebih dulu menikah. Jika tidak, tamatlah ia yang akan menjadi bahan ejekan keluarganya. Terlebih Papi dan teman temannya.
Regan tersenyum lebar, sembari menatap Thalita yang mendelik sinis kearahnya.
Thalita menarik nafas dalam. Dia benci situasi seperti ini, situasi yang mengharuskannya tunduk dan tak berdaya di hadapan seorang Regan. Rasanya ingin memaki saja, tapi ditahan.
" Terserah kalian saja" ujar Thalita akhirnya. Membuang mukanya dengan enggan. Jika sudah begini, mau tak mau ia harus setuju.
TBC27 Maret
Jangan lupa untuk vote dan komen!!
KAMU SEDANG MEMBACA
MAIN CHARACTER (On Going)
ChickLitThalita Martadinata, Princess keluarga Martadinata. Wajahnya yang cantik terkesan dingin, serta pembawaannya yang tenang selalu mengundang decakan kagum orang-orang. Hidup bergelimang harta, karir cemerlang tak lantas membuat kisah percint...