Kaveh x alhaitham
BxB
Ignore Typo ⚠
Semi baku
Ada beberapa ditulis dengan bahasa inggris.
maafkan saya jika bahasa inggris saya jelek TT
Happy reading ❤
---------------------------------------------------------------------------
"Haitham, tidak bisakah kamu merapikan buku yang kamu baca. Jangan sembarangan meletakkannya," yang lebih tua berteriak kepada yang lebih muda.
Ocehan Kaveh tentu saja dianggap angin lalu oleh sang panitera. Terlalu berisik itu yang Alhaitham pikirkan, ia mengaktifkan noice cancelling nya, dan kemudian berlalu meninggalkan teman serumahnya itu, oh salah haruskah ia mengatakan kekasihnya ?
Dilain waktu jika mereka habis melakukan kegiatan malam mereka, maka paginya Alhaitham akan bertingkah manja dengannya.
"Aku mau ke kamar mandi!" ucap Alhaitham kepada Kaveh yang sedang memandangnya dari pintu kamar mereka.
"Tidak bisakah kamu jalan?" walaupun jawaban Kaveh terdengar kasar, namun ia tetap membawa langkahnya menuju yang lebih muda.
"Salahkan seseorang bermain kasar semalam."
"Salahkan juga seseorang yang bertingkah imut dan seksi dalam satu waktu," balas Kaveh seraya mengangkat dan membawa Alhaitham ke kamar mandi.
Apakah ada hari dimana mereka tidak akan bertengkar, tentu saja jawabannya tidak ada. dimana pun bertengkar adalah kegiatan wajib mereka atau mungkin itu adalah cara mereka untuk menunjukkan kasih sayang satu sama lain. Aneh memang, tapi mungkin itu benar. Apakah Alhaitham tidak pernah manja kepada kekasihnya itu, tentu saja sering tapi itu hanya berlaku jika ada mereka berdua. Apakah Kaveh tidak pernah manja kepada Alhaitham, tentu tidak harus ditanya karena jawabannya sangat sering, segala hal tentang Alhaitham adalah kelemahannya,yang pasti bagaimana hubungan keduanya hanya mereka yang tahu. Bahkan teman mereka seperti Cyno dan Tighnari juga tidak bisa berkomentar banyak tentang mereka.
Seperti pertengkaran yang satu ini, ketika Cyno mengajak mereka bermain kartu bersama di salah satu tavern di sumeru, 90% permainan mereka diisi oleh pertengkaran Alhaitham dengan kekasihnya itu.
Pertengkaran mereka terus saja seperti itu, bahkan terkadang, hanya karena piring kotor di wastafel menjadi sebuah keributan besar untuk mereka. Namun, sepertinya love language yang dimiliki oleh sepasang kekasih ini adalah keributan, karena memang sebenarnya mereka menikmati keributan itu satu sama lain.
"Aku akan ada project, selama 3 bulan di padang pasir. Kamu yakin tidak ingin ikut bersama ku?" pertanyaan itu sudah lima kali Kaveh tanyakan kepada Alhaitham yang sedang bersantai dengan membaca buku. Jika Kaveh terus menanyakannya, Alhaitham rasa ia akan segera mendapatkan doorprize saat itu.
"Tidak Kaveh, bukankah aku sudah mengatakannya padamu. Aku memliki banyak pekerjaan yang harus aku lakukan disini."
"Aku tidak yakin, jujur. Bagaimana jika kamu ikut saja, ya?" kali ini pertanyaan itu lebih seperti sebuah permintaan yang terdengar putus asa dari Kaveh.
Alhaitham menghela nafas dan mulai memusatkan perhatiannya kepada kekasihnya yang terkadang bisa kekanak-kanakkan ini. Alhaitham langkahkan kakinya menuju Kaveh yang sedang duduk di meja makan seraya menatap gelas yang ia pegang. Ia sandarkan satu tangannya di meja dan tangan lainnya menarik wajah Kaveh dengan lebut agar menatapnya. Tatapannya jatuh kepada iris berwarna merah itu, menunjukkan bayangannya. Sebuah ciuman lembut Alhaitham kepada Kaveh yang disambut dengan senang hati oleh sang empu, saat dirasa ciuman itu semakin memanas, Alhaitham memutus nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [Kavetham] ✅
FanfictionApa yang dapat dilakukan ketika nasi telah menjadi bubur, bunga yang mekar telah layu, dan vas yang indah telah hancur. Alhaitham harus menyesali keputusannya untuk tidak ikut dengan Kaveh pada hari itu. . . . . Warning ⚠⚠ : - BXB Happy Reading 🤍