• 01

670 106 33
                                    

"Barang barang apa yang milik?"

"Barang gwehj awokawok"

garing.

Seorang gadis sedang jalan menuju ke rumah sendiri tanpa di temani oleh orang lain. Suasana sudah mau sore, masih pake baju sekolah, masih pula nge lawak sendiri.

orang itu bernama [Name] Hwajin. Dia adalah kamu di cerita kali ini.

[Name] ini orang nya tuh lemah lembut. Jadi kalo di sentil ama orang dia mental ke arab.

Lembek.

Serem amat mental ke arab.

"Kenapa baju hitam cepet luntur?" Tanya [Name] ke diri sendiri. Jari telunjuk dan jempol ia bentuk menjadi 'love'--

"Karna kalo yang nggak luntur itu, cinta ku pada mu yahahah nyua-- aduh!"

Terlalu asik sendirian ia tanpa sadar bahwa ada empat preman membuntuti dirinya sampe ke gang rumah nya. Salah satu preman menendang [Name] sampai ia tersungkur ke tanah.

"Waduh preman.." Gumam [Name] melihat keempat preman dengan posisi yang sama yaitu duduk. Raut preman tersebut tampak marah seperti mau nagih utang orang

"Mau kapan bayar hutang mu hah?! sudah setahun tidak bayar hutang mu. Mana banyak lagi." Ujar Preman tersebut. Kedua alis [Name] mengkerut seraya ia bangun dari duduk dan membersihkan debu dari rok maupun seragamnya.

"hutang? kalian salah orang kali. Yang hutang kan Puan-- ups."

"Hei! mana ada aku hutang? semiskin miskin nya aku, aku pula tidak berani sama sekali meminjam uang orang lain! kalian menipu yah? waduh bawa kamera lagi" Kedua manik hitam kelam melirik ke kamera beserta alat alat untuk vlog. Menurut [Name] sendiri memang maklum karna banyak sekali pemula Newtuber.

Tapi kalo ini beda arti.

"Bapak! anak mu masuk konten pak!!~" [Name] mengulas senyuman sinis kepada mereka berempat.

Kardusbekas: Hei, itu bukannya siswi dari SMA Gyebong? dia terlilit hutang? wkwkw

Kurmagoreng: Kasian sekali. Udah cantik malah kelilit hutang.

JandaUngu: Konten kah? kalau beneran keterlaluan.

Kembangdesa: Yang mau liat cewek cantik silahkan ke nomer tertera disini; +82xxx-xxx-xx

Udin: Wkwkw sial. Ngapain nyebar nomer phising?

"Dari pada bikin konten, mendingan lu kasih duit ke gua bang. Kan lumayan dapet pahala. Gue piatu soalnya." tutur [Name] terlalu percaya diri. Keempat preman tersebut melihat satu sama lain

"Oh iya satu lagi ni, bapak gua dah tua jadi dia di rumah sakit. Paling bentar lagi sekaratul maut. Mau open donasi ga? lumayan ntar gue beliin motor custom xixi" Ucap sarkas melebihi sarkas. Sialan. Dia bercanda atau memang sarkas?

Keempat preman tersebut bungkam. Mereka hanya melihat satu sama lain.

"Gadis sialan! kau sengaja biar kami mengasihani mu ya? ja-jangan harap kau!" Dengan perasaan tega, bos dari segerombolan preman tersebut menendang [Name] pakai kaki. Bahkan, belum sempat menendang, [Name] udah jatuh duluan seperti adegan adegan pemeran india yang ia tonton

"Kalian tega sekali sama diriku yang lEmBeK ini! huwuwwh!"

"Be-belom juga di tendang sumpah." Preman tersebut meyakini kawan kawannya kalau ia belom menyentuh bahkan menendang gadis itu sama sekali.

"Manusia manusia bodoh."

"Pe-pergi yu? firasatku buruk." Ucap salah satu temannya melirik kesana kemari. Tatapan nya bergetar seperti ia menemukan hantu di depan ataupun disampingnya

𝐇𝐎𝐖 𝐓𝐎 𝐅𝐈𝐆𝐇𝐓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang