Iceland - Emil Steilsson

93 10 6
                                    

Author POV

Seorang pemuda kelahiran Islandia sedang berjalan-jalan ditaman. Tidak ada siapapun kecuali dirinya sendiri. Menatap hamparan rumput indah dengan semilir angin menenangkan

Ia duduk dan menatap lurus kearah depan menikmati pemandangan indah negaranya. Memejamkan mata untuk merasakan ketenangan

Beberapa waktu lalu Lukas (kakaknya, tapi hampir tak pernah ia memanggilnya kakak) pergi ke Inggris untuk pertemuan magic trio

Kakaknya memang tau banyak mengenai sejarah sihir bersama dua orang lagi dan berbeda negara. Lukas dari Norway, Arthur dari Britan, dan Vladimir dari Rumania

(Romania atau Rumania sih?)

Si pemuda Islandia itu merasakan sentuhan dipundaknya, membuatnya membuka mata dan mendongak melihat seorang gadis yang memiliki tatapan datar

"apa?" Tanya Emil. Si gadis hanya menatap datar lalu dengan nada malas membalas "tidak, hanya kupikir kau ketiduran. Aku permisi" ujar gadis itu lalu melenggang pergi

Emil menatapnya heran, gadis itu memiliki rambut selembut sutra dengan warna (h/c) serta iris mata nya yang bersinar berwarna (e/c)

Baru pertama kali ia melihat gadis itu. Apakah ia orang baru disini? Emil melihat gadis itu hanya berjalan-jalan santai dan tidak memerdulikan sekitarnya

Tidak lupa gadis itu begitu terlihat sangat cantik..? Dimata Emil

Rambut (h/c) nya yang terbawa angin begitu lembut, meski tatapannya yang datar, Emil bisa melihat bersinarnya mata si gadis

Siapa namanya..? Pikir Emil

(Name) POV

Aku berasal dari (countryname) dan pindah ke Islandia karena pekerjaan pamanku. Kemana orang tuaku?

Mereka sudah mati, ah enteng sekali aku mengatakan itu. Lagipula aku tidak peduli. Karena selama mereka hidup, mereka sama sekali tidak pernah merawatku dengan baik

Disaat kabar orang tuaku mati, entah kenapa aku merasa tidak ada emosi yang masuk kedalam pikiranku. Orang-orang sedih dan meratapi tubuh tak bernyawa itu sekitar 3 tahun yang lalu

Aku...entah kenapa merasa tak bisa merasakan emosi yang detail, sedari umurku 9 tahun. Ekspresiku benar-benar tak ada penyampaian emosi

Aku selalu disebut patung atau boneka oleh mereka yang membullyku di (countryname). Apa salahnya? Aku benar-benar tidak merasakan apapun

Hampir setiap hari aku selalu menatap siapapun dengan datar. Aku masih ingat dimana aku dibawa oleh paman dan bibi kerumah sakit. Entahlah, tapi disana aku ditanya dan diperiksa dengan sebuah alat

Kami menunggu hasilnya beberapa hari setelah pemeriksaan itu. Dan... hasilnya membuat paman dan bibiku menangis. Sedangkan aku? Seperti yang kukatakan, aku tak bisa menyampaikan emosiku dengan baik

Kertas hasil pemeriksaan itu... intinya aku menjadi emotionless, aku tak bisa merasakan emosi lain. Karena itu wajahku selalu datar

Kalian tau? Saking aku penasaran dengan merasakan senyuman, aku sampai mencarinya di penelusuran sumber-sumber

Betapa bodohnya aku. Aku tak bisa dan aku mencari solusi agar aku bisa merasakan emosi lagi. Bukan untukku tapi demi paman dan bibi. Mereka sudah sangat baik dan merawatku dengan baik

Aku ingin membalas mereka, entah dengan apapun itu. Dibeberapa sumber internet dan pembicaraan orang-orang yang pertama adalah dengan menyampaikan sesuatu dengan senyuman

Tidakkah ada cara lain? Wajahku sangat kaku untuk tersenyum, tak ada keinginan. Banyak orang menyebutku boneka es karena jarang berbicara, datar, dan tidak pernah tersenyum

Hetalia x Female Reader (one-shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang