Ketakutan setengah mati

0 0 0
                                    

Seketika itu ketiganya langsung terdiam dan kembali berpura-pura tidur.
Melihat hal itu tentu saja semua tertawa terbahak-bahak. Charles tersenyum menandakan kalau dia percaya pada Juan. Sedangkan ketiga hewan itu semakin menundukkan kepalanya.

"Sudah sudah, wibawa mereka terluka nanti. " ucap Juan berhenti tertawa.

"Baiklah sana kalian pergi dan bersenang senang lah. Ingat leo, jaga Queen dan King. Dan nanti malam kalian kesini akan Juan perkenalkan dengan yang lain. Paham. " lanjut Juan.

Ketiganya bersuara secara bersama-sama. Dan pergi meninggalkan rumah.

"Juan kalau kamu ingin memanggil mereka gimana caranya.? " tanya Bara penasaran.

Juan mengeluarkan kalung peluit kecil yang tampak terbuat dari emas.

"Dengan ini. Suara ini hanya mereka yang paham dan hanya Juan yang tahu nadanya. " jelas Juan.

Mereka mengangguk paham. Waktu terus berjalan pagi berganti siang, siang berganti sore dan sore beranjak malam. Setelah makan malam selesai, sebagian anak ada yang mengerjakan tugas bersama di depan TV, alasannya lebih seru. Ada juga yang berkumpul di halaman depan sambil bermain gitar. Juan sendiri sedang sibuk dengan laptop di pangkuannya. Tiba tiba tampak ekspresi senang di wajah Juan dan hanya kenzo yang tahu karena saat itu dia ada bersama Juan. Sedangkan Charles sudah mulai sibuk kerja. Di halaman depan, ada Bara, Kemal, Wilmer, Viona dan juga Bella, mereka sedang asyik bercanda dan bermain gitar. Tanpa mereka sadari beberapa pasang mata menyala sedang mengamati mereka. Juan semakin tersenyum lebar.

"Ternyata mereka bertiga ingin bermain main ya. " guman Juan lirih.

"Ada apa Juan.? " tanya Kenzo.

"Enggak ada apa apa Yah. " jawab Juan lirih.

"Emmm, mungkin sebentar lagi akan terdengan suara nyaring. " lanjut Juan.

Tak lama kemudian suara lolongan anjing terdengar keras. Juan semakin tertawa kecil. Sedangkan suara alunan gitar dan nyanyian sumbang berhenti seketika. Para gadis mulai merapatkan badannya karena merinding. Beda dengan Bara dan Wilmer, walau tahu itu pelihara Juan tapi mendengar lolongan itu membuat mereka berdua sedikit menciut. Kenzo menjadi paham maksud dari ucapan Juan tadi, jadi hanya diam dan tenang. Tak jauh beda dengan yang diluar didalam pun mulai terasa yang tadinya berisik karena berargumen, seketika itu langsung diam. Kembali terdengar lolongan tapi di sambut dengan geraman, langsung mereka semua berdiri.

"Kok... Kok ada suara lolongan dan geraman. Mana dekat pula. " ucap Viona merapat kan tubuh pada Bara,
sedangkan Bella pada Kemal yang sama sama ketakutan.

Geraman semakin lama semakin dekat.

"Kak Juan, Ayah, kok ada suara lolongan ya. " ucap Kyera.

"Biarin aja, abaikan suara itu. Kita tinggal di tempat yang banyak hutannya. Ayah rasa itu wajar. " jawab Kenzo, yang sebenarnya menahan tawa.

Dan sesekali melirik Juan yang fokus pada laptop tapi bibirnya menyinggung senyum penuh arti. Dan kemudian tertawa kecil tapi terkesan angkuh.

"Juan sudah hentikan. " perintah Kenzo.

"Baiklah Ayah, padahal tinggal seru serunya. " ucap Juan sedikit kecewa dan memutar bola matanya.

"Apa kamu mau membuat mereka yang di luar mati ketakutan. " ucap Kenzo lagi.

"Iya, iya, Ayah. Juan hentikan sekarang. " jawab Juan sembari meletakkan laptop dan beranjak pergi.

"Kak Juan mau kemana? Bahaya lo Kak. " tegur Ella.

"Mau kasih pertunjukan yang menarik. Ayo sini kalian ikut Kakak. " ucap Juan santai. Kenzo hanya menggelengkan kepala.

"Dasar aneh. " cuman Kenzo.

Love is full of woundsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang