03. REUNI [II]

141 21 0
                                    

"lu noleh ke meja belakang, ada yang pake cadar. Nah itu Sabina" ucap Khafid

Adek tingkat itu pun menoleh ke meja belakang, lalu melihat perempuan yang pakai cadar.

"Boleh lah, Sabina nikah sama gue" bisiknya kepada Khafid

"Naudzubillah anak gue nikah sama lu" ucap nya bergidik ngeri lalu mendaratkan jitakan pada kepala adek tingkat nya, lelaki itu mendesis kesakitan.

"Jangan liatin anak gue terus, mata lu gue congkel lama-lama" ancamnya, Khafid mendengus kesal karena terus menatap anak nya.

"Baba mode posesif guys" ujar Samuel yang mengetahui kembaran nya itu mode senggol bacok.

"Jonathan!" pekiknya, ia segera menyusul adek tingkatnya yang kini berjalan ke arah Sabrina.

Tidak mendengarkan panggilan Khafid, Jonathan terus berjalan ke meja Sabrina.

"Shalom, saya Jonathan, calon suami kamu" ucap Jonathan mengulurkan tangan di hadapan Sabrina.

Sarah, Haula, Zainab, dan juga Sabrina bingung dibuatnya. Ke empatnya saling menatap satu dengan yang lain, apa tujuan laki-laki ini berdiri di depan nya.

Sabrina berdiri, "Sabrina, calon jenazah" jawab nya dengan menyatukan kedua tangan, ia tidak membalas uluran tangan Jonathan karena bukan mahram.

Sontak semua yang hadir disana tertawa mendengar jawaban Sabrina, kecuali Sabrina dan Jonathan. Sabrina tidak ketawa karena tidak ada yang lucu menurutnya, sedangkan Jonathan tidak ketawa karena ia menahan malunya.

"Balik ke tempat lu, jangan permalukan diri sendiri" ujar Khafid menarik kerah baju Jonathan untuk balik duduk ke tempatnya.

Tidak terasa sudah hampir 3 jam acara reunian itu berlangsung, tiba saat nya untuk balik ke rumah masing-masing.

Zainab, Sabrina, dan juga Ibrahim menunggu nya di mobil. Tinggal Khafid dan Samuel yang berada di restaurant

"Sukses terus bro untuk restaurant nya" ucap Samuel sembari tos ala cowok

"thanks juga calon om ipar" jawab nya terkekeh sesekali melirik ke arah Khafid, berniat untuk menggoda nya.

"waduh gimana ya berat, anak gue yang se iman enggak di restui sama baba nya. Gimana lu yang beda iman" sarkas nya sekaligus menyindir Khafid yang tidak merestui Ibrahim dengan Sabrina.

"Padahal lu sendiri juga enggak setuju kan Ibrahim sama Sabrina" ucap Khafid

"Iyalah, bosen gue keluarga nya masa muter-muter di lu, dari kecil udah sama lu masa sampe punya cucu cicit ketemu lu lagi" jawab Samuel

Jonathan terkekeh melihat tingkah laku anak kembar itu, "makanya, Sabina sama gue aja biar keluarga enggak muter sama Samuel terus" ucapnya yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Khafid.

"apa nih syarat-syarat biar bisa jadi menantu bapak Gabrian?" tanya Jonathan

"Pertama agamanya harus islam, sholeh, kalau bisa minimal punya hafalan 10 juz karena biar juga bisa jadi patner murojaah Sabina, bisa menuntun Sabina untuk menuju surgaNya. Itu sih syaratnya, oh ya terakhir, bisa menjaga pandangan nya dari yang bukan mahram. "

AL- HADDADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang