My Princess episode 10 part 2

2.3K 10 0
                                    

 Profesor Nam Jung Woo mengadakan janji pertemuan dengan kakak Lee Seol, Lee Dan. Mereka akan membicarakan tentang sachet milik Lee Dan.
"Aku mengunjungi panti asuhan dengan saudaramu." ucap Profesor Nam Jung Woo.
"Benarkah?" ucap Lee Dan.
"Pengasuh di panti asuhan mengatakan bahwa sachet milik Lee Dan, bukan Lee Seol. Aku datang untuk melihat apakah itu benar."
"Aku kira kalau Kau ingin menjadi putri, Kau harus memiliki itu. Mengetahui sebagaimana setiap orang
terus berbicara tentang hal itu." jawab Lee Dan. Sachet/tas bersejarah milik ratu yang seharusnya berada di tangan Lee Seol, sekarang sachet itu ada di tangan Lee Dan. Tanpa adanya sachet itu, Lee Seol belum syah untuk menjadi putri. Dan dengan sachet itu juga, Lee Dan bakal menggeser posisi Lee Seol, dengan berpura-pura mengatakan kalau sachet itu adalah sebenarnya adalah miliknya sendiri, bukan milik Lee Seol.

  "Sepertinya seseorang telah mempengaruhimu dengan topik ini, kan? Lalu, apakah Kau memiliki sachet itu?" tanya Profesor Nam Jung Woo.
"Kau profesornya Lee Seol. Dan Kau saat ini berada di pihak kerajaan, benar?"
"Ya."
"Kalau seperti itu, maka Aku harus berhati-hati kalau ingin mengatakan sesuatu. Jadi Aku harus berhati-hati karena Aku belum membahas hal inidengan Seol."
"Yang Aku ingin tahu adalah apakah Kau memiliki sachet itu."
"Yang Aku ingin tahu tentang hal itu adalah kalau Aku tidak memiliki sachet itu, apa saudara perempuanku akan berada di posisi yang kurang menguntungkan dengan hal itu. Aku tidak ingin melihat adikku disakiti."
"Tapi kenapa Kau terus-menerus menghindari untuk menjawab pertanyaan aku lontarkan? Apakah karena Kau tidak memiliki sachet itu?"
aaf, tetapi karena Aku sedang belajar untuk ujian .. Aku pergi dulu." jawab Lee Dan, kemudian ia pergi begitu saja.

  Oh Yoon memberitahukan tentang undangan dari presiden, "Ada undangan dari Blue House."
"Dari Blue House?" tanya Lee Seol.
"Ini suatu peristiwa di mana Kau akan bekerja sebagai sukarelawan di panti asuhan, di mana Kau dibesarkan.
Presiden menghormatimu dengan memintamu untuk berpartisipasi. Silakan mengikuti kegiatan itu." ucap Yoon Joo.

  "Aku tidak tahu apakah Kau ingin aku pergi atau tidak. Jika seperti yang Kau katakan, ini adalah acara publik."

"Lebih tepatnya, ini akan menunjukkan dukunganmu bagi Presiden. Tapi, Kau juga tidak akan rugi.

Kau memiliki kesempatan dari Presiden dengan melaksanakan apa yang Kau katakan dalam pidatomu."

"Fine. Aku akan pergi." jawab Lee Seol.

"Kau sangat kooperatif." puji Oh Yoon Joo.

"Apa pun itu, itu adalah hal yang baik."

 Profesor datang menemui Lee Seol, ia mengatakan apa saja informasi yang sudah ia dapat dari pertemuannya dengan Lee Dan.
"Apa yang kakakku katakan?" tanya Lee Seol penasaran.
"Sebenarnya kami berpisah dengan pembicaraan yang tidak terselesaikan. Dia tidak akan menjawab pertanyaanku dengan jelas.." jawab Profesor Nam Jung Woo.
"Dia tidak akan menanggapi pesanku. Aku khawatir tentang apa yang harus dilakukan." ucap Lee Seol.
"Dia pasti tahu tentang sachet itu. Tapi apakah dia memilikinya atau tidak, itu yang dipertanyakan. Dan Aku pikir ada seseorang yang sudah membicarakan tentang masalah ini terlebih dulu kepadanya." jawab Prof.
"Dan siapa itu?" tanya Lee Seol.
"Aku tidak tahu siapa itu. Tapi, Aku pikir itu adalah seseorang yang membenciamu menjadi putri." jawab Prof.

 "Mari kita berasumsi ia mengambilnya. Masalahnya adalah apakah itu asli atau palsu. Mungkin itu yang palsu." terka profesor.
"No. Karena mungkin itu asli."
"Apa? Jika sachet itu benar, maka tidak ada bukti nyata bahwa itu adalah milikmu."
"Tapi bagaimana bisa sachet itu ada di unnie?"

  Gun-I sedang mengajari Lee Seol cara memasak.
"Apa?" tanya Gun-i.
"Oh. Uhh, seberapa jauh kita sekarang?"
"Kau harus menambahkan lobak itu." suruh Gun-I.
"Ohh oke. Lobak."
"Tambahkan daun bawang dan bawang putih."
"Jadi apa yang selanjutnya?"
Lee Seol menjawab, "Keluarkan minyak dan biarkan beberapa detik sampai gelembung air muncul di atasnya dengan cinta dan ketulusan." Lee Seol tersenyum dan Gun-I berbunga-bunga.
"Anak-anak akan menyukai hatimu yang hangat." ucap Gun-I senang.

My PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang