Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hehehe aku upload lagiii
🦋
Victoria duduk bersender di balkon jendela, ia benar-benar merasa bersalah kepada Balakosa dan Altar, seharusnya ia tidak melakukan itu.
"Kenapa aku sebodoh itu untuk menampar sahabatku sendiri dan mengusirnya?" Ucap Victoria penuh dengan penyesalan, Victoria sudah menganggap Balakosa dan Altar adalah sahabatnya.
Tiba-tiba saja Victoria menangis penuh dengan penyesalan, ia tidak menyangka akan melakukan itu.
Saat menangis, Victoria melihat kearah luar jendela, ia melihat aktivitas orang-orang dibawah dan melihat banyak orang berlatih pedang di lapangan yang besar itu.
"Ternyata kau masih berdiam disini rupanya."
Mendengar suara laki-laki yang ia kenal, Victoria buru-buru langsung menghapus cepat air matanya dan seolah-olah tidak peduli atas kedatangannya.
"Hey, kau tidak ingin keluar dan berjalan-jalan denganku?" Tanya laki-laki itu sambil berjalan kearah Victoria yang masih melihat kearah luar jendela.
"Aku tidak ingin, Pangeran Mahero." Jawab Victoria.
Mahero terkekeh pelan lalu datang menghampiri dan duduk disamping Victoria sambil menatapnya dalam.
"Kau tertawa?!" Tanya Victoria kesal lalu melihat kearah Mahero yang duduk disampingnya.
Mahero bukannya takut ia malah kaget melihat mata sembab milik calon istrinya itu.
"Kau habis menangis? Hey, hey, ada apa denganmu? Kenapa?" Tanya Mahero penuh dengan perhatian.
Victoria yang dibuat seperti itu, ia langsung memalingkan wajahnya kepada Mahero lalu mata nya memanas.
"Baiklah, kurasa kau ingin waktu sendirian dulu, aku akan keluar." Mahero langsung beranjak dari tempat duduknya dan berencana pergi.
Saat tau bahwa Mahero ingin pergi, Victoria melihat punggung Mahero yang lebar dan baru saja ingin membuka pintu, Victoria memanggilnya, "Pangeran Mahero!"
Dengan senang hati Mahero langsung membalikkan tubuhnya melihat Victoria.
"Kau ingin jalan-jalan?" Tanya Mahero.
Victoria mengangguk-anggukkan kepala lalu beranjak dari duduknya dan berlari kearah Mahero pelan.
Melihat tingkah manis Victoria, Mahero langsung menyentuh kepala Victoria dengan gemas.
Dan mereka berdua pun keluar dari kamar bersamaan, dan tidak sengaja bertemu dengan Diratama yang sedang lewat sedang membawa bunga mawar berwarna merah.
Mereka saling tidak peduli, akhirnya Mahero membawa Victoria turun dan keluar dari Kerajaan.
