14. Melayang

46 8 0
                                    

Haiii aku sengaja upload lagi, bayar hutang lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haiii aku sengaja upload lagi, bayar hutang lah

🦋

"Victoria? Ah, syukurlah kau disini, aku memasuki kamar mu tapi tidak melihat kau disana," Kata Mahero sambil membuka pintu balkon.

"Iya, Mahero, aku tidak bisa tidur, jadi aku hanya melihat pemandangan pada malam hari." Jawab Victoria sambil tersenyum kearah Mahero yang berjalan mendekatinya.

Ditempat lain, Balakosa sudah pergi dan turun dari balkon semenjak mendengar suara Mahero terus-menerus memanggil nama Victoria.

Tatapan Mahero penuh arti menatap mata Victoria, mereka berdua terdiam hanyut dalam kesunyian malam.

Mahero tersenyum kecil, mata Mahero terlihat sayu dan ia berjalan mendekat, tanpa menunggu waktu lama, Mahero langsung memeluk tubuh Victoria dengan erat.

Hembusan nafas Mahero yang mengenai leher Victoria membuat Victoria sedikit geli, Victoria merasa bahwa Mahero sedang dalam suasana yang tidak baik.

Karena Victoria pernah menonton film romansa, dimana di salah satu scene yang ia tonton, bahwa pria itu sedang dalam suasana buruk dan perempuannya langsung memeluk dan merangkul kedua tangannya dileher sang pria untuk menenangkan. Dengan begitu, Victoria menirunya.

Victoria langsung merangkul tangannya di leher Mahero dan tanpa disadari, tangan Victoria juga membelai rambut Mahero, "Jangan membelaiku seperti itu, aku sedang tidak bersedih," bisik Mahero.

Mahero melepaskan pelukan mereka berdua lalu mendorong pelan tubuh Victoria menempel di pagar balkon, Mahero mendekat lalu tangan kiri Mahero memeluk pinggang Victoria, sedangkan tangan kanannya menyentuh wajah Victoria.

"Aku ingin ini," Ucap Mahero dengan suara pelan dan sama sekali tidak mengalihkan pandangan matanya ke bibir Victoria.

Tanpa persetujuan Victoria, Mahero mencium bibir Victoria dengan lembut dan matanya terpejam menikmati bibir Victoria, Victoria kaget dan hanya bisa terdiam.

Tangan kiri yang semulanya di pinggang bergerak naik turun mengelus tubuh Victoria, Mahero memberhentikan ciumannya, ia menatap sayu wajah Victoria yang memerah karena malu.

Mahero mengatur nafas, "Kau terlihat semakin cantik dengan wajah seperti ini," Ucapnya lalu kembali melumat bibir Victoria, jantung Victoria berdegup kencang mendengar pujian dari Mahero, dan entah mengapa ia terhanyut dalam ciuman Mahero.

Victoria hanya bisa memegang dada milik Mahero dan menjauhkan wajahnya agar bisa memberi jarak.

Lagi-lagi Mahero mencium leher Victoria, Mahero selalu berbuat dengan cepat.

"Mahero! Ini membuatku tidak nyaman!" Ucap Victoria dengan tangannya yang mengacak kuat rambut milik Mahero.

Seperti tidak peduli, dengan posisi yang masih mencium leher Victoria, Mahero malah mengangkat tubuh Victoria untuk duduk di pagar balkon.

VÌCTORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang