5. Nuansa : Angry

28 7 11
                                    

Nuansa tersenyum ketika mendengar ponselnya berbunyi, ia mendapatkan panggilan video dari Samudra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nuansa tersenyum ketika mendengar ponselnya berbunyi, ia mendapatkan panggilan video dari Samudra.

Gadis itu sedang berbaring di tempat tidurnya sambil menyembunyikan separuh wajahnya di balik selimut.

"Kok diumpetin mukanya?" Tanya Samudra.

"Pengen aja"

"Kalau mau di umpetin, mending telpon biasa aja deh"

Nuansa berdecak "iya iyaaa" gadis itu lalu menyibakkan selimut yang menutupinya.

Samudra tersenyum "Gitu dong, kan cantik"

Nuansa terlihat sedikit kesal karena ternyata Samudra masih di kantornya. "Lembur lagi?"

Samudra hanya mengangguk dan sesekali melihat berkas-berkas yang akan di pelajarinya. "Aku sambil kerja nggak apa-apa ya?"

Nuansa hanya diam sambil menatap tunangannya tersebut. Ia sebenarnya kasihan karena sudah hampir tengah malam, Samudra masih sibuk bekerja.

"Kapan libur Sam?" Akhirnya gadis itu berbicara.

"Minggu libur kok, kenapa?"

"Ntar malah kayak minggu kemaren, tiba-tiba ada kerjaan"

Samudra lalu menghadapkan wajahnya pada Nuansa sambil memangku tangannya. "Next Sunday, I'm Yours. My queen"

Nuansa tertawa. Samudra memang dibesarkan di Amerika, namun selama ini dia jarang sekali berbicara menggunakan bahasa inggris. Tapi sekalinya dia berbicara dengan bahasa inggris, hati Nuansa seperti dihiasi banyak kupu-kupu.

"Kita mau kemana?" Tanya Samudra kembali sambil melihat pekerjaannya.

"Hmmm... Aku mau piknik"

"Piknik? Kemana?"

"Yang deket aja, nanti aku cari info tempat yang bagus"

"Oke sayang"

Samudra menoleh setelah beberapa saat tidak mendengar suara Nuansa. Ternyata gadis itu tertidur. Ia tersenyum, dan melanjutkan pekerjaannya tanpa memutuskan sambungan videonya.

"Selamat tidur sayangnya Samudra"
.
.
.
.

Di hari minggu, Nuansa yang sudah bersemangat akan pergi berkencan dengan Samudra, justru menjadi murung. Mama Dessy meminta semua anak-anaknya untuk membantu di dapur.

"Ma... Dibantuin mas sama abang aja kan udah cukuup" rengek Nuansa sambil menghentak-hentakkan kaki nya.

"Eh, emang yang ada janji lo doang. Udah batalin aja. Samudra pengertian ini anaknya" protes Jevan sambil mengaduk adonan kue.

"Sekali-sekali mama minta bantuan kalian. Ini kan mau di anterin siang, buat arisan" ucap mama yang masih bolak-balik di dapur.

Nuansa menghela nafas lalu merogoh ponselnya di dalam saku. Ia menelpon Samudra.

Cerita Mimpi (One Shot from Catatan Mimpi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang