Halooww, maaf Yaa pia lama upnyaa untuk cerita inii dan pia juga masih belum konsisten untuk update cerita ini untuk kalian.😿
Jadi daripada berbasa basii mending langsung bacaa, karena pasti kalian juga udah padaa kepooo bukannn?
..
.
.
.
Seperti biasa
TOLONG BERIKAN VOTE KARENA PIA MERASA SEDIKIT KECEWA DENGAN JUMLAH YANG BACA DENGAN YANG VOTE ITU JAUHH BEDAA , INGAT VOTE ITU GRATIS!!KOMEN DAN FOLOW JUGA JANGAN LUPA , KARENA ITU JUGA GRATIS DAN KALIAN TIDAK DISURUH BAYAR TERLEBIH DAHULU UNTUK BISA KOMEN DAN FOLOW
boblepurpleThankyouu buat yang udah vote dan folow !!❤️🔥
Lopyuuu😍✊
ᎻᎯᏢᏢᎽ ᏒᎬᎯᎠᎨᏁᎶ
☆☆☆
←←_ _ _ _ _ _ _→→"Ssshh, sakit banget inimah" lirih Luna saat dirinya sudah bangun dari tidurnya.
"Diginiin aja gue sakit, gimana Yaa yang nyayat nyayat tangannya itu apa ga sakit ya?" Ucapnya tak habis pikir, sambil memegangi tangannya yang sudah di balut perban.
"Eh tapi kayaknya engga lah ya? Kan dah biasa? Tapi ya kalo ga sengaja terus kepotong itu, ituu haa nadinya terus mati gimana ya? Ehh tapi ngapain gue mikirin itu sih, bodoamat lah" lanjutnya sambil berbicara dengan dirinya sendiri.
"Huaa mau pulanggg, disini serem kalo bisa kabur aja gue ke Korea ketemu oppa oopa koreyah guee" ucapnya dramatis sambil terus memegangi tangannya dan sesekali mengelusnya.
"Jam berapa ini ya? Mau keluar tapi, Masih takut dia itu ngapain itu tadi pake pisaunya, untung ini baru tangan kalo sampe badan gue yang di cincang cincang, hiih kan lebih serem" Luna bertanya kepada dirinya sendiri sambil melihat keseliling dan tak lupa dengan ocehannya yang masih terus berlanjut.
"Buset ada yang Dateng nih, pura pura Masi tidur aja kali nih ya gue? biar ngga di apa apain lagi" batinnya.
Dan benar saja setelah Luna mengatakan hal tersebut Agra datang, dan dirinya langsung menghampiri Luna dan duduk disamping kasurnya.
"Cantik" ujarnya sambil mengelus kepala Luna dan terus memandanginya."HAH?, Ga salah nih gue dibilang cantik? Tapi gue memang cantik sih" batinnya berujar dengan senang.
"Mau terus tidur sayang?" Tanyanya.
"Mampus!!, Ketauan nih gue kayaknya" batin Luna berujar dengan panik.
"Mau bangun sendiri atau aku yang bangunin hm?" Tanyanya.
Luna pun langsung membuka matanya dan menatap Agra dengan pandangan takut serta dengan matanya yang berkaca kaca.
Agra yang melihat hal itu pun langsung membantu Luna untuk duduk dan langsung memeluknya dengan erat seolah olah tidak ingin kehilangan. Dirinya "maaf sayang, Aku cuman ngga mau kamu pergi dari aku, dan aku juga akan pastiin ngga akan biarin kamu pergi dari hidup aku"
"Hikss jahat Agra jahat" ucap Luna sambil menangis dan sambil memukul punggung Agra dengan tangannya yang tidak terluka.
"Maaf sayang? don't cry it hurts me" ungkap Agra sambil mengelus punggung Luna kemudian dirinya melepaskan pelukannya untuk menghapus air mata Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Posesive
Teen FictionDIHARAPKAN FOLOW SEBELUM MEMBACA! kisah yang mengisahkan tentang kehidupan seorang perempuan bernama luna, yang memiliki impian untuk berkuliah keluar negeri namun tidak diizinkan oleh mamahnya dengan alasan bahwa keluarganya tidak memiliki uang yan...