7.

5 2 0
                                    

Bell pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi seorang gadis yang sedang terduduk di salah satu kursi yang berada di sebuah lapangan begitu enggan untuk kembali ke rumah nya.

Gadis itu tak lain adalah Zeea.

Ia menatap langit dan memejamkan mata nya, menikmati sentuhan angin yang menerpa muka nya dengan begitu lembut.

Padahal Aura, sahabat nya sudah pulang terlebih dahulu, dan sempat mengajak nya pulang bersama, tetapi Zeea menolak dengan alasan akan meminjam salah satu buku yang berada di perpustakaan.

Zeea sendiri tidak tahu mengapa ia masih ingin menetap di sekolah.

.....

"Ehh neng."

Zeea terperanjat kaget dengan suara seseorang yang mengejutkan nya.

"Belum pulang neng." tanya Sagara

"E-eh belum."

"Pulang bareng yuk neng, gue anterin." ucap Jean

"Sama gue aja neng, kalo sama dia nanti takut aneh-aneh." ucap Sagara

"Idih, suudzon mulu lo."

"Ehh gausahh, gue bisa pulang sendiri kok, duluan ya." pamit Zeea langsung melenggang pergi

"Noh kan pergi dia, gara-gara lo sih gar."

"Apaan jadi gue nyet."

Begitulah kira-kira perkelahian yang menyalahkan satu sama lain.

Vano yang melihat perkelahian adu bacot itu pun dengan sengaja menerobos di tengah-tengah mereka, yang membuat kedua insan itu hampir saja terjatuh.

"Eeh anjirt si pano ye bener-bener." Ucap Sagara

"Ga ngaca gitu kalo tu badan gede, main nerobos aja." Giliran Jean yang berucap

"Jadi kepending kan gelud nya." Ucap Jean Kesal

"Udah lah Je kita balik aja, nanti kita lanjut gelud nya kapan-kapan."

"Yaudah lah yok." Ucap Jean menyetujui ucapan Sagara

Sagara pun merangkul pundak Jean dan berakhir pulang dan tidak jadi bergelud.

****

"Assalamualaikum, Zeea pulang."

"Waalaikumsallam, tumben kamu pulang telat Zee." Ucap seorang wanita paruh baya yang cantik

"Hehe, tadi Zeea minjem dulu buku di perpus Bun, jadi agak telat pulang nya." Bohong Zeea dengan cengiran khas nya

"Oohh gitu ya, yaudah kamu istirahat gih, pasti capek ya."

"Iya Bun lumayan. Yaudah kalo gitu Zeea keatas dulu ya Bun." Ucap Zeea

"Iya iya." Ucap Bunda dan mengelus kepala Zeea

Zeea pun pergi ke kamar nya, ia merasa sangat beruntung memiliki bunda yang sangat menyayangi nya, bunda tidak membeda-bedakan kasih sayang antara Zeea maupun Jefran. Dua-dua nya anak bunda, kalian ber hak mendapatkan kasih sayang dari Ayah dan Bunda jadi kenapa bunda harus membeda-bedakan kalian berdua? itu lah kata-kata yang keluar dari mulut bunda apabila dua kakak beradik itu menanyakan tentang 'kasih sayang'.

Zeea sekarang sudah berada di atas kasur kebesaran nya. Ia merasa sangat lelah hari ini, padahal di sekolah dia tidak ngapa-ngapain dan tidak melakukan yang berat, malahan tertidur

"Aduhh, cape banget dah, padahal tadi di sekul gue kagak ngapa-ngapain, malahan turu." Heran Zeea kepada diri nya sendiri

"Bomat ah, gue mau tidur."

We meet in a dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang