♛⚜♚
Sudah hampir dua minggu Aria belum mendapatkan kabar dari Count Luke. Tidak masalah sebenarnya jika ia tidak dibantu. Namun, bukan Aria namanya jika tidak menantikan hiburan dibalik gosipnya ini. Di tambah lagi kalau dirinya tidak sabar menceritakan semuanya pada Deon karena kabarnya hari ini para prajurit telah pulang dari perang mereka.
Tokk tokk!!
"Duchess, Putra Mahkota datang berkunjung." Ucap pelayan pribadi Aria dari balik pintu kerjanya.
Helaan nafas keluar dari mulut Aria. Entah kenapa rasa kesal tiba-tiba menghampiri ketika mendengar kata Putra Mahkota.
"Suruh dia tunggu di ruang tamu. Aku akan bersiap."
"Baik, Duchess."
Suara knop pintu yang terbuka mengalihkan atensi Lucien dari taman keluarga Evans. Senyumnya mengembang ketika melihat Aria masuk dan memberikan salam padanya.
"Selamat siang, Duchess. Bukankah taman Anda terlihat indah dari atas sini." Kata Lucien.
"Ada urusan apa Yang Mulia datang kemari?" Tanya Aria yang tak mengindahkan ucapan dari Lucien.
Lucien tersenyum, "Hanya ingin mengunjungi calon istriku."
Kedua mata tajam Aria menatap Lucien yang masih terus menyunggingkan senyumnya, "Yang Mulia, saya sudah bilang bahwa saya–"
"Sstt–Aku tahu Duchess ingin menjawab apa. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan Duchess. Satu minggu, beri aku kesempatan satu minggu saja. Jika itu tidak berhasil, aku tidak akan mendekatimu lagi."
Orang ini kenapa bersikeras sekali sih? Jika tujuannya hanya untuk mencari keuntungan dariku maka itu hal yang sia-sia. Pikir Aria.
"Apa Anda tidak sadar dengan gosip yang sudah beredar selama ini? Karena kedekatan kita berdua, banyak yang menganggap saya memanfaatkan Anda. Saya harus membangun kembali nama Evans yang kini tengah jatuh." Aria menatap Lucien dengan raut wajah datarnya. Tapi Lucien paham bahwa dirinya sedang menahan marah saat ini.
"Aku tau, Duchess. Beri kesempatan satu minggu saja setelah itu tidak ada interaksi di antara kita berdua dan aku akan membantu membersihkan namamu. Bagaimana?"
Licik. Sungguh sangat licik. Bagaimana Aria baru menyadari bahwa Putra Mahkota memiliki sifat licik seperti itu?
Belum Aria menjawab, seorang pelayan membuka pintu ruang tamunya, "Duchess, Count Luke membawakan hadiah."
"Hadiah?" Tanya Lucien dan melihat Aria.
"Antarkan aku padanya." Ucap Aria yang hendak pergi namun Lucien menahan tangannya.
"Aku ikut denganmu." Kata Lucien dengan tegas.
"Apa Anda yakin, Yang Mulia? Jika Anda ikut mungkin Anda akan melihat saya sebagai orang lain."
Genggaman tangan Lucien semakin erat, "Aku tidak peduli."
Perlu diakui bahwa sebenarnya Lucien 'cemburu' saat mendengar Aria mendapatkan hadiah dari bangsawan lain terlebih lagi Count Luke. Bagaimana orang yang sudah beristri menggoda perempuan yang jauh lebih muda darinya? Jika hadiah itu ajakan Count Luke untuk meminang Aria, maka Lucien pastikan kalau hidup lelaki tua itu tidak akan tenang.
♛⚜♚
Suara teriakan minta tolong terdengar menggema di ruangan bawah tanah dimana Lucien dan Aria berada saat ini. Tak salah lagi kalau jalan ini dibangun keluarga Evans jika ada pemberontakan di Kerajaan entah kapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Valcke
Historical Fiction"Memang siapa yang akan kau lamar?" Tanya Sang Raja. Lucien menegakkan badannya dan tersenyum penuh percaya diri, "Duchess Aria Albern Evans de Valcke." "Sinting!" Pekik kedua orang tua Lucien. Kisah dua bangsawan Kerajaan Valcke dengan kepribadian...