Chapter ini mengandung unsur humor yang dapat menyebabkan serangan jantung, hipertensi, serta gangguan kehamilan dan janin. Usahakan membacanya tidak dalam keadaan bersama anak kecil bisa sawan.
.
.
.
.
.Setelah satu abad lamanya akhirnya Cyno mendapatkan update di spesial chapternya.
"Akhem, gue dulu pernah punya cita-cita mau jadi astronot"
Semua orang mendengarkan jokes itu sambil menahan marahnya. Cyno tersenyum.
"Terus?"
"Nyatanya gue jadi tukang ngaduk dodol"
"APA SIH?! GUE TANYA LO KENAPA SIH?!" Kaveh berteriak histeris dibarengi dengan Tighnari yang sedang mengatur napas untuk menenangkan dirinya.
"Tarik napas.... Buang... Huft..."
Cyno masih senyum sumingrah seolah jokesnya telah berhasil. Kemudian ia menatap Nilou.
"Nilou, inget gak? Pas aku nembak kamu terus kamu nolak aku dengan alasan aku terlalu baik buat kamu.. eh kamu malah jadian sama cowok yang ngejahatin kamu terus.. Kamu Jahat!"
Nilou terlihat malu, bingung, dan merasa bersalah. Namun sedetik kemudian, Cyno berkata.
"Gak apa, aku sadar ternyata aku memang harus homo"
"Ah..." mata Nilou melihat ke arah Tighnari yang sepertinya sedang menahan emosinya.
"Gak apa. Kita aja yang gila nemenin Cyno" kata Dehya berbisik.
Mereka kembali ke Cyno yang ada di atas panggungnya "Burung apa yang suka nolak?"
"Burung gakgakgakgak"
Tak lama kemudian, Cyno tertawa tanpa sebab. Sedangkan para penonton bingung, bahkan tukang bersih-bersih pun ikutan bingung apa yang ditertawakan Cyno.
"Oh iya, kemaren gue makan bubur sama Kaveh di depan perempatan. Iya gak Veh?"
Kaveh mengangguk "Iya sih, tapi gue kurang cocok—"
"Tau gak, buburnya bisa dibesar kecilin"
"Hah?! Maksudnya—"
"Iya, bubur zoom-zoom"
Kaveh yang emosinya sudah setipis tisu pun dipersilakan Alhaitham maju ke atas panggung. Tighnari sedang berkeliling untuk mencari tabung LPG lain atau benda tajam yang bisa dilemparkan ke arah Cyno. Sedangkan para wanita hanya menyesal mengapa mereka mengiyakan ajakan Tighnari dan Kaveh untuk bergabung.
"Selanjutnya, kalo kita mengutarakan sesuatu, apa boleh kita menghadap ke selatan?"
"Kak—"
"Nanti jadinya mengselatankan sesuatu"
Cyno tersenyum melihat orang-orang sepertinya menikmati jokes andalannya.
"Hewan apa yang deket sama temen-temennya?"
Saat semuanya saling menoleh, Cyno menajawab "A-crab"
Tighnari hanya mengatur napasnya agar tenang, Kaveh masih sibuk dengan bir kalengan di tangannya, dan Alhaitham yang sedang mendengarkan What is love dari TWICE lewat earphone di telinganya sedari tadi.
"Siapa nama pemain bola yang bobotnya 3kg?"
"Siapa?" Collei bertanya dengan polosnya.
"Bambang tabung gas"
'Paling bener dengerin Aespa aja dari pada denger jokes Cyno' batin Alhaitham lalu membuka bungkusan Lays rumput laut dan memakan isinya sembari fokus mendengarkan suara-suara indah dari earphone-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heather [Cyno x Tighnari]
Sonstiges[Side story : My Roommate - HaiKaveh] Cyno adalah seorang mahasiswa yang berkuliah di Akademiya dengan prodi teknik mesin. Bagi Cyno, ini adalah kesempatan luar biasa agar dia bisa memiliki istri yang sempurna. Mengingat siapa pun yang berkuliah di...