4. Enggan Melepaskan Sangkar

5 4 2
                                    

"Jangan melihat seseorang hanya dari sampulnya karena kadang kala yang kalian lihat itu hanyalah bayangan semu."


Happy reading, bos!
Jangan lupa sentil bintang dan komennya.







Zayla Percik Anindira, nama lengkap cewek itu. Ia terbilang sederhana dengan dua bersaudara dan papanya adalah seorang tentara, mamanya mempunyai banyak warisan dari nenek Zayla hingga tak perlu bekerja tetapi sebelum menikah dengan Abimanyu, wanita itu adalah wanita karier.

Semenjak menikah dia hanya memegang anak perusahaan sedangkan perusahaan yang lain milik Launa, saudara mama Zayla.

Di rumah, Marvel adalah mahasiswa yang sangat santai, ia berkuliah di Surabaya dan sangat sering pulang, dengan alasan rindu rumah oleh karena itu si bungsu sering meledek kakaknya dengan kata 'lebay.'

Zayla dan Marvel hanya berjarak dua tahun, sehingga rumah keluarga kecil Abimanyu itu suka sekali ricuh karena anak-anaknya beradu mulut.

Contohnya saat Zayla dan Marvel keluar dari kamar bersama. Mereka saling tatap maut lalu mengambil ancang-ancang, Marvel yang mempunyai badan tinggi langsung memegang cepol tai Zayla asal lalu meninggalkannya terbirit-birit.

Itu cepol tai yang sering Marvel tarik, cepol tai adalah nama dari Marvel sendiri karena bentuk dari cepol Zayla sangat jelek dan tak beraturan dan tentu saja mirip tai.

"Gue duluan mandi!" Marvel melambaikan tangan lalu memasuki kamar mandi.

"Eh, nggak bisa, gitu! Gue dulu, gue udah telat ke sekolah. Marvel, cepetan keluar!" Zayla menggedor-gedor pintu kamar mandi.

"Nggak denger!"

"Anjing lo."

Zahara, mama Zayla yang mendengar kegaduhan dari lantai atas dari tadi turun ke bawah, sontak menjewer telinga anak bungsunya.

"Ngomong apa tadi?"

"Ngg-nggak ada, Ma. Serius."

Atau bahkan sekadar kebodohan Marvel membuat Zayla mendidih seketika.

Saat Zayla asik menonton drama, sebaris chat dari kakaknya itu membuatnya mendecih. Tak kunjung membalas, Marvel malah spam.

Marvel curut:
[Ay, gue pinjem motor.]

[Woi, lo lagi nonton drama, 'kan?]

Marvel mengirim foto kunci motor Zayla.

[Gue ke minimarket depan aja. Males pake mobil.]

[Bales, Ay.]

[Aylaaa.]

Read.

Zayla mengetik sesuatu, kembali fokus ke drama koreanya. [Y. Lo tau harus apa 'kan kalo pinjem motor gue?]

Setelah setengah jam pun akhirnya batang hidung Marvel tampak di teras rumah, dia melihat adiknya itu sedang asik menatap matahari yang diselimuti warna jingga karena sang surya akan segera menghilang.

Cowok jangkung itu melempar bungkusan sesuatu. Zayla tak bisa menangkapnya, akhirnya bungkusan itu jatuh ke lantai, dengan cepat Zayla mengambilnya.

"Pesanan lo." Ternyata itu adalah dua ice cream vanilla kesukaannya.

Saat Marvel ingin masuk rumah, kata-kata dari Zayla membuatnya teringat sesuatu. Cowok itu meneguk salivanya payah.

"Motor gue mana?"

Marvel seketika mendekat ke arah Zayla, memegang kedua bahu Zayla erat. "Lo apaan, sih? Lepas!" Zayla memberontak heran.

"Ay. Gue malu ngomongnya."

Mimpi Ajaib Argantara (Geng Motor dan Cewek Jutek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang