Brum!
Kini Alganta sedang mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Sehingga ia hampir saja nyaris menyenggol pengendara lain. Pengendara yang hampir tersenggol itu pun mengejar Alganta sepertinya ia tidak terima.
"Woy! Berhenti Lo." Teriak orang tersebut, tepat disampingnya.
Alganta menoleh kesamping sekilas,lalu memfokuskan kembali pandangannya, kedepan. Alganta kembali menambah kecepatan motornya. Sungguh, Alganta malas meladeni orang tersebut. Jika ia meladeni orang itu,dia pasti akan terlambat untuk ke sekolah. Bisa-bisa ia di amuk oleh bundanya, jika iya.
"Anjing! Berhenti gak lu bangsat." Orang itu menambahkan lagi laju motornya,guna mengejar Alganta.
Alganta mengerem mendadak karena tiba-tiba dari arah samping kirinya ada seekor kucing yang sedang berlari menyebrangi jalan. Sehingga seorang yang mengejar ia kini sudah ada di depannya,Orang itu turun dari atas motor lalu ia membuka helm-nya dengan gaya slow motion. Sehingga seorang Alganta terpaku dengan wajah orang itu.
Orang itu tersenyum remeh. "Terpesona heh."
Alganta membuka helm miliknya dan menaruh helm itu ditangki motor. Ia melipat kedua tangannya dihelm itu, menatap orang didepannya datar. "Ck. Kepdan."
Orang itu terdiam saat melihat wajah Alganta.
"Gw tau kalau gw ganteng."
"Dih narsis tapi memang iya sih." Lanjutnya dalam hati.
"Minta maaf gak lo." Tunjuk cewek tersebut.
So true! Kalau kalian nebak orang itu adalah cewek kalian benar. Ada yang tau kira kira siapa dia?
Alganta menatap cewek itu tajam. "G ush nunjuk nunjuk gw!" Tekan Alganta. Ia paling benci saat seorang menunjuk dirinya. Bukanya takut, cewek itu malah menantang Alganta.
"Cih. Lo pikir gw takut." Balas cewek itu. Ia mengambil ancang-ancang untuk meninju Alganta. Saat tinjauan dilayangkan dengan cepat Alganta menangis itu. Begitulah seterusnya. Minimal sampai cewek itu kecapean lah.
'Banci nih anak gak mau ngelawan' gumam cewek tersebut.
"Lawan dong setan!, jangan nangkis Mulu kerjaan Lo anjeng!" Teriak cewek tersebut.
"G mnt,mksh." Balas Alganta singkat.
"Anak setan!" Ucapnya Geram.
Pertempuran antara mereka berdua berhenti dikarenakan si cewek sudah sangat kelelahan. Cewek itu berjalan menuju ke motornya dengan menghentakkan kakinya dengan kesal.
"Awas aja lu. Kalau ketemu lagi gw smackdown!! Fuck buat Lo!" Teriak cewek itu dari atas motornya sambil menaikkan jari tengah nya. Setelah itu ia melajukan motornya meninggalkan tempat itu.
Alganta tersenyum tipis saat melihat muka kesal cewek tersebut.
Imut.
***
Alganta beserta kedua orang tuanya kini sedang berada disebuah restoran bintang lima. Mereka sedang menunggu kedatangan dari sahabat ayahnya itu.
Alganta,ia sedang sibuk memainkan benda pipih yang berlogo apel gigit keluaran terbaru miliknya. Sampai sampai ia tidak menyadari kehadiran seseorang,Sakin asyik nya ia bermain game online yang berbeda di hpnya itu.
"Sori Ar gw terlambat." Ucap Dirgantara--tidak enak. Ia berjabat tangan singkat dengan Arnold.
"Santai Ga,kayak sama siapa aja lu." Arnold terkekeh.
"Hay jeng,lama gak jumpa ya." Ucap Ayyumi--salaman ibu ibu sosialita. Kalian tau kan gimana kalau ibu ibu sosialita salaman? Ya pasti tau dong ya gak.
"Haha iya nih jeng, udah berapa lama ya kira-kira." Balas Ghina sambil mengingat.
"Itu yang waktu saya pergi keamrik udah 7 tahun kalau gak salah." Ucap Ayyumi. "Nah iya."seru ghina
"Bun, udah dulu bicaranya." Bisik Arnold.
"Ah..iya sampai lupa. Silahkan duduk Yum,Dirga." Ucap Ghina. Dibalas anggukan oleh keduanya.
Ayyumi melirik seorang pemuda yang sedang sibuk dengan hpnya. "Eh, Ghin itu Alganta ya." Tanya Ayyumi penasaran.
"Iya Yum, ini Alganta." Ucap Ghina sambil mencubit paha anaknya. Alganta yang mendapat cubitan pun melotot kearah bundanya. Ia mengusap usap pahanya yang habis terkena cubitan maut sang bunda.
"Sakit nda!" Rengek Alganta ia masih belum sadar akan kehadiran sahabat ayahnya itu.
Ghina memberikan kode berupa lirikan mata kepada Alganta. "Kenapa sih nda." Alganta ikut melirik ke arah yang dilirikan bundanya tadi. Bertapa terkejutnya ia saat mendapati dua paruh baya yang tepat berada di depannya.
Siapa pun tolong tenggelamkan Alganta saat ini juga!
Huft turun sudah kharisma seorang Alganta briwijaya yang terkenal cuek dan datar.
Alganta menggaruk tengkuk belakangnya yang sama sekali tidak gatal. "Hallo Om,Tan."
"Aduh Al, jangan panggil om,Tante dong. Kamu panggil papi mami aja biar samaan sama Nara. Lagian bentar lagi kan kamu mau jadi mantu mami." Ucap Ayyumi. "I..iya mi" balas Alganta.
"Nah gitu dong." Ucap Ayyumi senang.
"Oiya Yum, Nara mana?" Tanya Ghina. Sebab yang datang baru Dirga dan Ayyumi.
"Ben- nah itu Nara."
"Maaf semuanya,Nara terlambat." Ucap Canara Alexa poetri
"Nggak apa-apa Nara,kami semua juga baru datang kok." Ucap Ghina.
Nara tersenyum. Ia melirik ke arah Alganta.
"Lo!" Alganta mengangkat salah satu alisnya.
"Kalian udah saling kenal?" Tanya Ayyumi. Sudah 7 tahun lamanya Alganta dan Nara tidak bertemu. Apakah mereka masih ingat? Itu lah yang ada dipikiran Ayyumi.
" Itu loh mami. Yang Nara ceritain tadi siang, yang mau nyerempet Nara." Ucap Nara.
Mendengar itu,Ghina melototi Alganta. Sontak Alganta menggeleng cepat. Ia langsung menatap tajam Nara. Nara yang ditatap seperti itu bomat.
"Sudah sudah ini bukan waktunya untuk bertengkar." Lerai Dirga.
"Nara kamu duduk." Tegas Dirga. "Iyaa Pi." Balas Nara lalu mendudukkan dirinya di samping kiri maminya dan kursi di kanan Nara diduduki oleh Alganta.
"Baiklah langsung saja. Al, apakah kamu mau dijodohkan dengan anak papi." Tanya Dirga dibalas anggukan oleh Alganta.
"Oke sekarang tinggal kamu Nara."
"Tapi Pi." ucap Nara memelas.
Dirga menatap Nara seolah olah dia sedang berbicara dengan Nara lewat kontak mata.
Ingat ucapan papi dirumah tadi.
"Hm.. Nara mau."
Dirga dan Arnold saling memandang, setelah itu mereka mengangguk.
"Acara tunangan kalian akan diadakan dua minggu lagi." Ucap Arnold.
"G kecepatan yah?" Tanya Alganta.
"Lebih cepat lebih baik. Apakah kamu keberatan Al?" Tanya Ghina balik.
Alganta menghela nafas. "Nggak Bun." Ghina menganggukkan kepalanya.
Bersambung..
Votmen!
Kalau ada typo jangan lupa kasih tanda oke? Makasih
See you next part 🍭
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGANTA
Teen FictionDia Gibran Alganta briwijaya cowok yang terpaksa menerima perjodohan yang diajukan kedua orang tuanya. Ia menerima perjodohan karena bundanya. Ia tidak ingin bundanya kecewe karena Alganta menolak perjodohan itu. Apakah keputusan yang diambil oleh A...