FIRST

6 1 0
                                    

Happy Reading💗

Pagi hari yang indah, di sebuah kamar apartmen terdapat seeorang gadis yang baru terbangun dan mengerjapkan matanya beberapa kali akibat terangnya sinar matahari yang mengintip dibalik hordeng kamarnya. Setelah mengumpulkan nyawa dan niat ia pun segara pergi ke kamar mandi untuk segera menyegarkan tubuh.

Setelah menyegarkan tubuhnya ia pun segera memakai sebuah dress selutut berwarna Sage. Gadis itu bernama Claraz Aphrodite Valentine. Ya namanya Aphrodite, seperti yang kita ketahui bahwa arti dari nama Aphrodite adalah "Dewi cinta kan kecantikan dalam mitologi Yunani."

Perlu diketahui Aphrodite adalah seeorang gadis yang memulai pekerjaan nya dengan menjadi seeorang selebgram.

Aphrodite atau Odite memilih tinggal di apartemen semenjak ia mempunyai kesibukan menjadi selebgram dan mengurus beberapa cafe dan usaha lain nya.

Drrt...Drrt...

Terdengar nada dering dari handphone Aphrodite yang berdering dengan renyah. Aphrodite segera mengambilnya dan nama yang tertera adalah mamasayang💗, dengan segera Aphrodite mengangkat panggilan tersebut.

"Halo ma," ucapnya

"Halo nak, wah anak gadis udah lupa induknya apa gimana nih? Harus ya mama dulu yang telepon, kalau ga mama telpon pasti kamu ga bakal mau telepon mama papa," ucap Laras selaku mama Aphrodite yang di balas kekehan oleh Aphrodite.

"Hehe maaf ya ma, kabar mama papa gimana? Sehat kan?" tanya Aphrodite

"Baik, papa mama baik kok. Odite kamu kapan pulang kesini nak. Papa kangen loh sama kamu," bukan mama yang menjawab tetapi papa dengan nada bicara sendu.

"Iya papa, aku pulang malam ini deh mumpung free. Maaf ya ma, pa, Odite udah lama ga pulang,"

"Iya gapapa nak, kami juga paham kamu sekarang punya kesibukan. Sangking sibuknya sampai gapernah ngenalin cowo kerumah,"

"Hehe ada masanya kali ma, pa,"

"Yaudah lah nak, nanti malam mama tunggu ya. Pakai baju yang sopan sama dandan yang cantik ya, yaudah mama papa tutup dulu telepon nya ya," ucap mama yang langsung mematikan saluran telepon.

"Lah? Ini mau ada acara apaan gue kudu pake segala dandan ya?" tanya Aphrodite kebingungan. Tumben-tumbenan orang tua nya menyuruh ia pulang ke rumah dengan seformal itu.

Tak mau terlalu memikirkan, Aphrodite segera bersiap untuk pergi ke cafe nya dengan mengendarai mobilnya.

Di lain tempat

Seeorang pria, berparas tampan yang mampu menyita semua pandangan mata orang-orang apabila menatap nya, sedang meeting dengan rekan-rekan nya untuk merencanakan suatu projek besar dengan salah satu negara tetangga. Tak lain dan tak bukan, ia adalah Arbams Morgeo Ocean, pewaris ke-5 dari sebuah perusahaan terkenal dan perusahaan yang sangat maju.

Setelah meeting tadi selesai dan berjalan dengan lancar, Arbams mendapat telepon dari mamanya.

"Halo mi, ya ada apa?" Tanya Arbams

"Bams malam ini kamu pulanglah ke rumah ya, mami dan papi ingin mengenalkan kamu dengan anak dari teman kami," jelas mami Arbams.

"Apalagi ini mi? Bams sudah bilang tidak perlu repot-repot mencari calon lagi untukku. Bams akan membawakan gadis yang Bams cinta ke hadapan kalian nanti," ucap Arbams yang sudah jengah dengan semua rencana perjodohan yang sudah mami nya berulang kali rencanakan dan selalu gagal.

"Tapi kapan Bams? Umurmu sudah cukup matang bahkan bisa papi katakan umurmu itu sudah tua, kau harus sadari itu. Papi saja seumuranmu itu sudah memiliki anak huh," tak lagi mami, tapi papi yang mengambil alih untuk bicara.

"Ya itu beda Pi, papi ya papi Bams ya Bams. Pokoknya Bams tidak mau, akan ada saatnya Bams datang membawa gadis tapi bukan sekarang, tolong mengertilah,"

"Bams, mami papi tak banyak meminta padamu. Untuk permintaan yang ini, tolong kau kabulkan nak, hanya ini yang kami ingin. Tidakkah kau sadar kalau umur mami dan papi tak lagi muda. Kami hanya ingin di saat hari sakral mu, mami dan papi dapat melihatnya dengan terang-terangan," jelas mami dengan suara yang sudah serak pertanda ia telah meneteskan air mata.

Mendengar suara sang mami yang serak dan bergetar membuat hati Bams tergetak, ia tak tega mendengar itu.

"Mami sudah ya, jangan menangis. Dan kau Bams, terserah padamu apa kau ingin datang atau tidak malam ini. Papi harap kau mempertimbangkan dengan baik permintaan kami," ucap sang papi dan segera mengakhiri panggilan tersebut.

Arbams menimang-nimang ucapan mami papi nya tadi. Biasanya mami tak sampai menangis seperti itu tapi tadi mami menangis. Bams lelah dengan perjodohan ini tapi mau bagaimana lagi.

"Gadis seperti apa lagi yang bakalan mami dan papi jodohkan denganku?? huftt," gumam Bams.

💸💸💸

Jangan lupa bintang dan komen guys!

Thanks yup💗

BAMSODITE MARRIAGE LIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang