⚠️⚠️⚠️
Fiksi
mengandung kata-kata toxic
bahasa rada kasar.
cerita pertama author
Murni dari pikiran author sendiri
baca aja, jangan lupa votmen, gabisa kasih deskripsi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
。◕‿◕。
hari telah berlalu, Rey hari ini benar-benar bingung, apa yang harus ia lakukan, apa dia harus menuruti keinginan Neva untuk mencelakai calon istrinya sendiri?, sudah berkali-kali Neva menagihnya, tetapi Rey berusaha terus mencari alasan.
drtttdrtt
Dering ponsel itu mampu membuat Rey sadar dari lamunannya.
"hallo, kenapa cantik?" tanya Rey.
"temenin aku kerumah Niska" jawab gadis diseberang sana.
"hmm?, ngapain?" tanya Rey lagi.
"aku mau minta maaf" jawab Neva.
"yaudah, kamu siap-siap, aku otw, mau ngambil jaket bentar" jawab Rey.
"siap sayang" ucap Neva lalu mematikan sambungan telfon secara sepihak.
"tumben" gimana Rey.
Rey segera berlari menuju kamarnya untuk mengambil jaket.
"mau kemana?" tanya Maya.
"mau kerumah Angga" jawab Rey.
"yaudah hati-hati, jangan pulang malem-malem" ucap Maya.
"ga bakal, soalnya ini masih pagi" ucap Rey.
"yaudah mah, Rey berangkat, assalamualaikum" ucap Rey setelah mengalami mama nya.
.......
"Rey mana ya, kok lama banget" gerutu Neva.
"huh, Rey kayak nya ga bisa diandelin deh, cuma ini satu-satunya cara buat gw nyingkirin lo Nis" ucap Neva dengan seringgaian.
"Kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Rey, ntah kapan dia datang, Neva tak menyadarinya.
"eh, udah dateng, lama banget, capek nungguin tau ga" ucap Neva.
motor besar itu menyusuri jalan, diperjalanan tidak ada yang berbicara, mereka berdua sama-sama diam, Rey sedang memikirkan apa rencana yang dibuat oleh Neva, dan Neva tengah senyum-senyum sendiri, karena merasa bahwa rencana ini akan berhasil.