HAPPY READING SEMOGA SUKA💗
01. TRAGEDI PASAR JOHAR.
Kalo ada yang lebih indah dari Kota Semarang, mungkin itu kamu.
🌷🌷🌷
Pagi yang cerah di kota Semarang selalu memukau dengan pemandangan matahari yang muncul perlahan-lahan dari balik cakrawala. Cahayanya mencapai jalan-jalan yang masih sepi, mengusir kegelapan malam. Kota itu terasa sejuk dan segar, berbeda dengan suasana malam yang tenang. Pedagang kaki lima mulai sibuk menjajakan aneka makanan lezat di pinggir jalan, mengundang aroma yang menggoda siapa pun yang lewat.
Di antara keriuhan itu, ada satu cowok yang menonjol diantara semuanya. Cowok itu adalah Regha Gangga Wijaya, akrab disapa Regha. Cowok itu sudah siap berangkat sekolah dengan menggunakan motor Vario kesayangannya.
Di era gempuran teman-temannya yang memakai mobil mewah ataupun motor gede untuk ke sekolah, Regha memilih setia dengan motor Vario kesayangannya. Padahal Regha tergolong anak dari keluarga yang berada, tetapi dari kecil dia sudah diajarkan untuk hidup hemat dan tidak membuang-buang uang. Selama motor itu masih bisa dipakai, bagi Regha tidak masalah. Toh tujuan dia ke sekolah untuk belajar, bukan untuk memamerkan kekayaan.
Regha mengendarai motornya dengan kecepatan normal. Menikmati jalanan pagi yang masih sepi. Namun, di tengah kesenangannya, ia tidak menyadari adanya lubang besar di jalan yang membuatnya terjatuh dengan keras.
Regha terjatuh dengan keras, motornya rusak yang untungnya tidak parah, dan sekujur tubuhnya terasa sakit. Orang-orang sekitar mulai berkerumun untuk membantu. Beberapa orang memberikan bantuan pertama, banyak orang yang menawarkan untuk mengantarnya ke rumah sakit terdekat. Akan tetapi Regha menolaknya dengan halus. Regha membuka helm full facenya, mengusap darah di bibirnya.
Ia menerima air yang ditawarkan supir angkot, tanpa berpikir panjang Regha meminumnya. Mencoba menenangkan diri dari rasa shocknya.
"Saya antar ke rumah sakit aja ya Mas?" ucap supir angkot yang tadi memberinya air.
"Gak usah Pak, saya gak apa-apa," tolak Regha dengan ramah, meski tubuhnya terasa sakit.
Regha merogoh saku celananya, mencari ponselnya untuk menghubungi teman-temannya.
"Regha!! Lo sekarang dimana?!" pekik teman Regha saat tau Regha kecelakaan.
"Pasar Johar."
"Gue otw sekarang."
Tak butuh waktu lama, datang dua cowok dengan seragam yang sama persis seperti Regha. Mereka adalah Fadil dan Ezra, dua teman Regha.
"Lo kenapa bisa jatuh sih Gha?" tanya Fadil saat sudah berada didepan Regha.
"Nanti gue ceritain, mending sekarang anterin gue kesekolah." jawab Regha menanggapi pertanyaan Fadil.
"Dalam keadaan kayak gini lo mau tetap ke sekolah? Gila, gue gak habis pikir sama jalan pikiran lo Gha." Fadil dan Ezra kompak menggeleng gelengkan kepala, menatap heran kearah Regha.
"Kalian niat bantuin gue gak sih? Kalo enggak, yaudah gue kesekolah sendiri."
Regha dengan hati-hati berdiri dibantu Fadil, sedangkan Ezra sedang berterima kasih kepada pada para Saksi yang telah membantu temannya itu.
Setelah mengucapkan terima kasih kepada para saksi yang membantu, ketiga cowok itu meninggalkan tempat itu. Dalam perjalanan, Regha merasa beruntung karena cederanya tidak terlalu serius, meski tubuhnya masih terasa sakit.
Jarak antara pasar Johar ke sekolahnya memanglah tidak jauh. Kini mereka sudah sampai di sekolah, dan sialnya gerbang sekolah sudah tertutup rapat. Regha menatap jam dinding yang ada di pos satpam, pantas saja gerbangnya sudah ditutup, ternyata sudah jam 07.45.
"Pak Asep, bukain gerbangnya dong," teriak Fadil, berusaha merayu satpam sekolah agar mau membukakan gerbang.
Pak Asep terlihat heran. "Loh, Mas Fadil, Mas Ezra, Mas Regha? Ini sudah jam berapa kok baru datang ke sekolah?"
"Pak mending nanya-nanya nya nanti deh, kasihan Regha udah sekarat." mendengar ucapan ngaco Fadil membuat Regha memukul kepala Fadil yang berhasil membuat cowok itu memekik kesakitan.
Pak Asep melihat kearah Regha yang penuh luka, baju kotor, dan celana sobek, akhirnya pun merasa kasihan. Pak Asep membuka gerbang untuk mereka. Sebelum masuk, mereka berterima kasih kepada Pak Asep yang telah membantu.
Dengan dipapah Fadil dan Ezra, Regha berjalan ke UKS. Sesampainya diUKS Regha langsung disambut Bu Susi, selaku kepala UKS. Bu Susi menyuruh Fadil dan Ezra agar kembali ke kelas, mengatakan bahwa dialah yang akan mengurus Regha. Kini hanyalah ada Regha dan Bu Susi di UKS.
Regha membaringkan tubuhnya ke ranjang UKS. Samar-samar Regha mendengar suara Bu Susi yang sedang menelepon seseorang. Setelah itu Regha memilih untuk memejamkan mata mengistirahatkan tubuhnya sejenak.
***
Saran dari aku, kalian bacanya sambil dengerin playlistnya deh. Biar feel-nya dapet juga, biar kita galau bareng-bareng nderr.
see you guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO CRUSH!!
Teen FictionHubungan tanpa status, kisahnya paling sulit dipahami, namun kenangannya paling sulit dilupakan. -🌷🌷🌷 Jenaya menyukai Regha, tetapi Jenaya lebih memilih jalur 'sebelum lebih dalam lagi, lebih baik diakhiri' karena Jenaya tahu, dirinya bukanlah t...