Hubungan tanpa status, kisahnya paling sulit dipahami, namun kenangannya paling sulit dilupakan.
-🌷🌷🌷
Jenaya menyukai Regha, tetapi Jenaya lebih memilih jalur 'sebelum lebih dalam lagi, lebih baik diakhiri' karena Jenaya tahu, dirinya bukanlah t...
Hello guys, ketemu lagi sama akuu<3 Jangan lupa tekan bintang, dan comment yaww😚 HAPPY READING SEMUA!!!
04. AMMAR DELANA
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pengen banget bisa muter waktu, biar bisa kembali ke masa putih biru. Bersama kamu, sang masa lalu.
🌷🌷🌷
Bel pulang sekolah berdentum keras, memecah keheningan koridor sekolah. Siswa-siswa berduyun-duyun meninggalkan kelas mereka. Saat hendak meninggalkan kelas, langkah Jenaya terhenti oleh kedatangan Zoya, ketua PMR yang mendekatinya dengan penuh semangat.
"Jee jangan pulang dulu, habis ini kita ada rapat di UKS," ucap Zoya dengan tersenyum cerah.
"Kok dadakan?" tanya Jenaya dengan ekspresi heran.
"Kampret lo, ayo ke UKS! Yang lain udah pada nunggu disana."
"Lo duluan aja Zo, habis ini gue nyusul."
"Yaudah gue duluan ya," setelah mengucapkan itu, Zoya pergi meninggalkan Jenaya. Jenaya pergi mencari Alsa. Karena cewek itu tadi pamit ke toilet, tetapi sampai sekarang belum juga menampakkan diri.
"ALSAA," teriak Jenaya memanggil Alsa dari kejauhan. Alsa yang merasa namanya disebut, berlari kearah Jenaya.
"Gak usah teriak-teriak Jee!!" protes Alsa karena malu dengan tingkah Jenaya.
"Kalo gue gak teriak, lo gak bakalan denger Alsa," balas Jenaya dengan nada santai.
"Iya iyaaa, ada apa manggil-manggil gue?"
"Lo pulang duluan aja, habis ini gue ada rapat PMR," jelas Jenaya.
"Terus lo pulangnya gimana Jee?" tanya Alsa, Karena tadi pagi Jenaya berangkat ke sekolah bersama dirinya.
"Gampang, ntar bisa telpon bokap suruh jemput atau nanti bisa nebeng sama anak PMR yang lain."
"Yakin?" tanya Alsa yang masih tak yakin dengan ucapan Jenaya. Melihat Jenaya yang mengangguk, membuat Alsa percaya.
Sebenarnya Alsa masih meragukan jawaban itu, tapi akhirnya setuju setelah Jenaya memberikan penjelasan lebih lanjut. "Oke, kalau begitu, gue pulang dulu ya."
"Hati-hati," ucap Jenaya yang hanya mendapat acungan jempol dari temannya.
Jenaya bergegas menuju ruang UKS, sesampainya di sana ia ditarik masuk oleh Rere. Rere adalah salah satu teman dekat Jenaya di PMR sekaligus tetangganya. Kondisi UKS yang semula ramai mendadak hening ketika Jenaya masuk. Semua mata tertuju padanya membuat Jenaya merasa tidak nyaman. Untung saja Zoya selaku ketua PMR langsung mengambil alih dan mulai membuka rapat hari ini.
