Bab 5

54 18 5
                                    

Besoknya...

Semua berjalan biasa saja setelah kejadian semalam, alana dan ardan seperti orang tidak kenal setelahnya, namun alana masih saja terus melirik ardan sesekali dan bertanya-tanya tentang kejadian semalam.

Lalu mereka semua pergi keperusahaan yang dikelolah oleh keluarga puttha, setelah sampai disana sudah ada Mario puttha ayah dari 2 bersaudara puttha dengan istrinya maria,namun maria bukanlah ibu kandung dari aryan dan ardan.

Mereka semua masuk kedalam ruang rapat sambil sedikit berbincang dan membicarakan soal pertunangan ke2 aryan dan lia yang akan diadakan besok dimansion mario yang sudah pasti akan dihadiri oleh banyak orang-orang penting,Alana masuk setelah mengurus beberapa hal ditelepon,manzi memintanya menjaga lia karena dia tidak bisa hadir besok yang sibuk dengan urusan bisnis dirusia.

"Paman ini adalah alana...dia bodyguard sekaligus seseorang yang penting bagiku" lia yang selalu antusias memperkenalkan alana pada siapapun.

"Benarkah?duduklah nak..."ucap nyonya maria meminta alana untuk duduk.

"Tidak nyonya,terimakasih"

"Dia terlihat tidak asing bagiku" selak mario melihat alana dengan seksama.

"..."

"Apa kau si nomor 31?"

"Apa maksudnya 31 ayah?"Penasaran aryan bertanya pada ayahnya.

"Dulu semua bodyguard manzi diberikan nomor untuk lebih mudah...benarkan lia?"

"Iya...namun aku meminta ayah untuk menghilangkan itu, karena mereka bekerja bukan dipenjara, kenapa harus diberikan nomor seperti itu!"

Tuan mario terus tersenyum melihat alana sambil memintanya duduk untuk sedikit bertanya padanya soal masa lalu.

"Duduklah...aku masih ingin bertanya sesuatu padamu"

"Aku bisa tetap disini tuan mario"ucap alana sambil menunduk memberikan salam pada mario.

Nyonya maria menyelak mereka dan meminta suami untuk berhenti,karena saat ini mereka sedang bertanya tema soal pertunangan lia dan aryan besok.

"Ini waktu yang tepat... Aku takut nanti aku lupa!"

"Dia akan masih 1 minggu disini sayang ayolah...!!"

"Biarkan saja bibi..."Selak ardan dengan wajah datarnya.

"Ah... Sebaiknya aku bertanya nanti saja, aku akan menemuimu setelah ini alana"ucap tuan mario sedikit melirik alana.

"Bicaralah disini aku ingin mendengarkannya!!"Ardan mulai terlihat kesal sambil menatap sinis pada ayahnya.

"..."

...

Alana pov

Kenapa tuan mario ingin betanya ini dan itu padaku,pasti soal malam itu biarkan saja akan kujawab singkat agar dia tidak terlalu mendapatkan banyak informasi,dan lagi-lagi pria gila ini terus saja membuatku terkejut setiap harinya dengan sikap dan ucapan yang dia keluarkan.

Semua orang menjadi sunyi hanya dengan beberapa ucapan ardan,aku mendengar kalau ardan dan ayahnya tidak begitu akur dalam banyak hal jadi itu benar,bukankah itu bisa dimanfaatkan musuh mereka untuk lebih mudah menghancurkan salah satu dari mereka dengan membuat konflik antara ayah dan anak ini.

Bahkan tuan mario tidak bisa membantah ardan dengan beberapa ucapan saja,aku mulai takut melihat ekspresi tuan mario yang sepertinya sudah mulai ingin mengeluarkan banyak pertanyaan padaku saat ini.

Mafia Underground Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang