Bab 8

34 12 1
                                    

Besoknya...

14.50

Setelah satu malam alana sama sekali tidak sadar,akhirnya ia sadar kembali keesokan harinya, saat alana sadar ardan sedang tidak ada dimansion karena harus pergi kekantornya dengan banyak bisnis yang sedang ia kerjakan.

Alana tersadar melihat sekeliling dan memperhatikan suasana yang asing baginya,seluruh ruangan terlihat sama dengan didominasi warna hitam dan putih,ia memaksakan dirinya untuk bangun lalu bersandar dengan seluruh tubuhnya yang merasa kesakitan dengan kedua tangannya yang diperban.

"Ah...tubuhku sakit semua!"

"Ini dimana?!"

Alana turun dari kasur melihat ponselnya disebelah kasur lalu mengambilnya dan melihat banyak panggilan dari jack yang lebih dari 20 panggilan.

"Kenapa dia memanggil sebanyak ini?...dan dimana ini?"

Saat alana sedang fokus dengan ponselnya tiba-tiba saja jack menelpon dan ia mulai memiliki firasat yang buruk jika ia mengangkat telpon itu sekarang.

Jack call...

Alana!!
Kau dimana?

Aku...

Sepertinya kau
Dalam masalah!!

Kenapa?

Ayah dari xia bai,
Dia mencarimu!

Biarkan saja

Dia menelpon manzi
Dia mencarimu sekarang!.

...

Call end...
...

Dan benar saja firasatnya itu, alana langsung mematikan ponselnya lalu mulai mengumpat didalam dirinya, membayangkan manzi akan yang pasti sudah menunggunya sekarang ini,dan sudah pasti dia tidak akan selamat dari pukulan manzi setelah ini.

Dia bangun dari tempat tidur itu keluar dari kamar melihat sekelilingnya yang sangat asing baginya,tempat itu terlihat seperti didalam hotel dengan banyak pintu dan suasana yang memang mirip dengan sebuah hotel.

Ia menyusuri seluruh tempat dan akhirnya bertemu dengan lift,alana langsung masuk dan menekan tombol nomor satu namun ia bingung kenapa ada nomor 0 disana,pikiran alana berputar soal manzi yang datang ya...walaupun ia tidak terlalu peduli dengan itu semua,ia sudah sering dipukul olehnya jadi itu adalah hal yang sudah biasa ia dapatkan.

Saat sampai dilantai satu alana langsung bertemu dengan paman job dan ardan yang sedang berdiri menuggu lift disana,ia sempat terkejut melihat mereka dengan ardan yang memasang wajah kesalnya.

"Mau pergi kemana?"ardan yang menarik alana keluar dari lift.

"Kemansion tuan aryan"

"Untuk apa?!"

"Kau tidak perlu tau!"

"..."

Alana megabaikan ardan melepaskan tanganya dari pria itu lalu pergi dari sana dengan kesal,namun ardan langsung menghentikannya,menarik alana lalu mengunci pingnggangnya dengan tangan besar ardan,menarik paksa wajahnya untuk mendekat padanya lalu mulai menciumnya yang membuat alana tidak bisa bernapas.

"ha...ha...apa yang kau lakukan?"alana mendorong ardan sekuat yang ia bisa dengan seluruh wajahnya yang memerah.

"Lain kali buka mulutmu jika berciuman!"

"Dasar gila!!"

Ardan menyeringai dengan bahagia memerintahkan bodyguardnya mengambil mobil untuknya,lalu pergi mengantar alana kerumah aryan,setelah sampai disana alana sudah ditunggu oleh manzi ditaman yang sedang minum kopi bersama aryan dan lia.

"ha...akhirnya kau sampai!"

Bruk...

Tanpa basa basi lagi manzi langsung memukul alana dengan tanganya dan membuat semua orang yang ada disana terkejut bahkan jack yang melihat dari jauh saja sangat tekejut.

"Ayah!Kenapa kau memukulnya?"wajah terkejut lia langsung menarik ayahnya yang akan memukul alana lagi.

"Kalian tidak perlu ikut campur,ini urusanku dan bodyguardku!"

Semua orang hanya terdiam dengan manzi yang masih mengepalkan tanganya ingin memukul alana kembali,namun alana hanya terdiam tanpa takut memperlihatkan wajah mengumpatnya pada manzi.

"Kenapa kau memukul xia bai?kau menghancurkan bisnisku!!" bentak manzi menarik kera baju alana.

"..."

"Dasar j*l*ng ini!aku akan melepaskanmu disini,tapi kau akan dihukum saat kita kembali!"

"Kenapa ayah menghukumnya? Semuanya kesalahan pria itu dia mencoba memperkosa julia!"lia menarik ayahnya kembali.

"Biarkan saja...wanita itu suka menggoda pria kaya!!kenapa kau sangat repot!"

Alana mengepalkan tanganya dengan giginya yang bertemu kesal menatap manzi dengan amarah,menarik baju kemeja manzi dan mulai memelototinya.

"Bisa-bisanya kau mengatakan itu!bagaimana jika putrimu yang ada disana?!"

"Tentu saja kau harus membantunya,karena itu aku membayarmu!"

Suasana menjadi sangat tegang dengan lia yang meminta alana dan ayahnya berhenti bertengkar,lalu alana mendorong manzi lalu hendak pergi dari sana dengan kesal.

"Jangan berani kau pergi dari sini!...atau aku akan melakukan sesuatu pada nenek tuamu itu!"seringai mesum manzi memperingatkan alana.

"Jika kau berani menyentuhnya walaupun itu hanya jarinya saja...jangan salahkan aku jika sesuatu terjadi pada putrimu juga!"

"Alana??"terkejut lia melihat alana berjalan menjauh.

"Alana b*ngs*t!!akan kubunuh wanita itu!"

Ardan melirik manzi dengan tatapan tajamnya lalu pergi meninggalkan mereka semua menyusul alana yang pergi sendiri keluar gerbang mansion.

...

Ardan pergi mengambil mobilnya lalu menyusul alana,namun dia tidak ada dimanapun padahal belum lama ia itu keluar dari mansion,kemana dia pergi?.

Ardan mencari disekitar tempat itu mungkin menemukan alana,karena tidak mungkin alana berjalan atau berlari secepat itu,karena tak kunjung ketemu ia meminta salah satu hacker dimansionnya mencari alana dari cctv disekitar sana dan mencarinya kemana ia pergi.

Tidak butuh waktu yang lama salah satu hacker terbaik milik ardan menemukannya hanya dalam hitungan menit saja,alana pergi naik salah satu mobil pickup yang lewat lalu turun dipantai pattaya sendirian.

Ardan dengan cepat mendatanginya dengan mobilnya setelah mencari kebeberapa tempat akhirnya ia melihat alana duduk sendirian dipantai itu dengan suasana senja dengan wajah tanpa ekspresi apapun hanya melihat kearah pantai sendirian,ardan langsung menghampirinya lalu duduk disebelah alana,dan membuat alana terkejut melihat ardan ada disebelahnya sekarang ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terimakasih sudah mampir dan memberi dukungan pada cerita author 😁
Sampai jumpa dichapter berikutnya 👋

Mafia Underground Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang