Bab 7

37 15 1
                                    

5 tahun lalu...

Alana menjalankan misi barunya setelah satu tahun kejadian ia yang membantai para buruh, manzi memutuskan ia tidak akan terlibat dalam misi lapangan yang terlalu berbahaya karena ia tau kalau alana bisa menggila seperti satu tahun lalu, jadi ia tetap dengan jarak tertentu disetiap misinya.

Malam itu alana dan 3 bodyguard lain mengawasi salah satu club malam yang ada dihanoi vietnam,disaat ke3 temannya masuk kedalam alana hanya menjaga didalam mobil dan berkomunikasi dengan jam tangan yang sudah dimodifikasi, mereka harus bertemu dengan boss pemilik club dan membicarakan soal kerja samanya dengan manzi.

Namun dipertengahan rapat itu komunikasi alana dan ke3 temannya terputus yang membuat alana terpaksa masuk karena sudah lebih 2 jam mereka didalam sana,disaat alana sudah memastikan semuanya aman seseorang pria gila yang entah datang dari mana memberikan minum pada alana dan memaksanya untuk minum, alana memiliki kadar alkohol yang rendah jadi ia langsung mabuk hanya dengan satu gelas saja.

Saat ingin keluar dari club tanpa sengaja ia menabrak salah satu tamu disana,pria mesum itu mengambil kesempatan darinya dan membawa alana kedalam kamar mandi pria,karena sudah kehilangan kesadarannya ia tidak bisa melawan sama sekali bahkan membuka matanya saja sulit.

Alana dibawa kesalah satu bilik kamar mandi dan mulai dilecehkan pria mesum itu, namun ia tidak begitu saja menyerah,alana memukul p*nis pria itu yang membuatnya meringis kesakitan,lalu pergi dari sana dengan sempoyongan, sebelum keluar dari kamar mandi pria mesum itu dapat menarik alana lagi dan menamparnya.

Plak...

Ia menyentuh beberapa bagian yang seharusnya tidak pernah ia sentuh sedikitpun,karena marah alana memukul kepala pria itu dengan kakinya yang langsung membuatnya pingsan seketika,dan kejadian itu disaksikan oleh ardan yang memang sedang ada disana untuk beberapa bisnisnya.

Alana berbalik kebelakang dan melihat ardan yang sedang berdiri memandanginya dengan wajah tanpa ekspresi lalu berjalan pergi dan tak sengaja menabraknya.

"Apa yang kau lihat?!!"ucap alana dengan wajah kesal.

"..."

"Dasar orang kaya!pergilah kalian ke neraka!"

Alana pergi begitu saja sambil menumpat sepanjang jalannya, meninggalkan ardan yang tetap diam disana sendiri,belum selesai sampai situ saja ardan  bertemu alana lagi ditoko sebrang yang sedang duduk sendirian didepan toko dengan wajah cemberutnya.

Ia tiba-tiba bangun dari duduknya menghampiri ardan yang tetap tanpa ekspresi itu, mulai mendekatinya dan mulai menyentuh baju ardan lalu menariknya kearahnya yang jauh lebih tinggi dari alana,mendekatkan bibirnya dan mulai mencium ardan bahkan menjulurkan lidahnya menyentuh bibirnya.
Alana langsung didorong mendur oleh salah satu temannya yang melihat dari kejauhan.

"Ah...Mian"tawa alana melihat temannya sambil memeluknya.

"Maaf...maaf...tuan!"paniknya pergi meninggalkan tempat bersama alana.

Alana dibawa paksa pergi kedalam mobil meninggalkan ardan yang membatu disana sambil terus menyentuh bibirnya sendiri tak percaya ia dicium seseorang yang tak ia kenal dijalan.

Itu pertemuan pertama ardan dengan alana yang membuatnya mulai menyukai alana,ia tidak pernah merasakan ciuman seperti itu sebelumnya,karena ardan membatasi dirinya sendiri dengan para wanita yang ada disekitarnya,ia membenci sentuhan langsung dari siapapun namun hari ini dia bahkan dicium orang asing tanpa membantah.

Ia mulai mencari tahu semua informasi tentang alana dengan bantuan temannya yang seorang hacker terbaik,namun tidak menemukan banyak fakta, bahkan informasi dimana ia tinggal saja tidak ada sama sekali,karena manzi benar-benar menjaga semua informasi tentang semua orang yang bekerja dibawahnya.

...

5 tahun kemudian....

1 jam kemudian...

Ardan duduk disofa sebelah kasurnya memandangi alana sambil tersenyum,dengan menegak kopi yang ada ditangan kanannya dan menelpon seseorang ditangan kirinya.
Sambunganya ia hentikan setelah melihat paman jobnya datang sambil membawa makanan.


"Sungguh aneh melihatmu membiarkan banyak orang asing masuk kekamarmu hanya untuk wanita ini"

"Ini hanya akan terjadi hari ini saja paman job...besok kau juga tidak boleh masuk kesini lagi!!" dingin ardan melanjutkan menegak minumannya.

"Alana ya...!!"

"Kau tau namanya bahkan sebelum aku memberi tahumu!kau mencari informasi tentangnya?"

"Kau tidak pernah memberi tahuku siapa wanita yang kau cari-cari selama ini dan aku juga tidak mau mencari tahunya karena kau memintaku untuk tidak ikut campur!".

Ardan bingung bagaimana pamannya bisa mengetahui nama alana padahal ia tidak pernah memberi tahu siapa nama wanita yang ia cari selama ini.

"Bagaimana bisa kau tau namanya paman?"

"Dia adalah anak murid dari salah satu temanku yang ada dimanzi"

"Kau punya teman disana?"

"Ya...tapi dia sudah pensiun,temanku mengenalkanku dengan anak ini saat ia umur 18 tahun!"

"..."

"Dia mengatakan jika anak ini membunuh 50 pekerja buruh dengan gila digudang sendirian"

"Ya...aku baru mendengarnya beberapa hari lalu karena ayahku"

"Jika kau memberi tahuku tentang wanita yang selama ini kau cari adalah dia... Pasti sudah lama kau menemukannya!"

"Aku sudah tau sekitar 2 tahun lalu kalau dia bekerja dimanzi"

"Oh itu sebabnya kau mau menerima tawaran bisnis darinya!"

"Ya...namun selama 2 tahun aku tidak pernah melihatnya diluar atau didalam mansion manzi!"

...

Ardan pov

Aku cukup terkejut mengetahui kalau paman job mengetahui banyak hal tentang alana dibanding aku yang sudah cukup lama mencari tahu tentangnya,ia banyak bercerita jika alana memiliki banyak masa kelam bersama manzi,bahkan dipaksa menjadi pemuas napsu manzi sendiri,tapi karena ada lia dia tidak berani melakukannya.

Aku ingin setidaknya ia tersenyum dengan bahagia tanpa perlu berpura-pura,menjalankan hidup yang lebih baik saat bersamaku nanti namun aku baru mengingat kalau pekerjaannya denganku tidak jauh berbeda,jika manzi menjalankan misinya tanpa perlu turun tangan dengan bantuan banyak bodyguard,sedangkan aku lebih suka membunuh mereka semua dengan tanganku sendiri.

Aku bahkan tidak tau kenapa bisa menyukai wanita ini,dia tidak bisa dibilang dalam golongan wanita cantik atau seksi,bahkan dia selalu datang dengan wajah marahnya disetiap tempat.

Dan alasaku menyukainya pun bisa dibilang agak fulgar,bibirnya terlalu memikat hanya untuk orang biasa,tubuhnya yang ramping namun dadanya cukup besar untuk ukuran tubuh kecilnya,dan yang paling memikat darinya adalah sorot mata yang dia berikan pada siapapun.

Aku selalu membenci sentuhan dari siapapun bahkan kakakku sendiri sejak usiaku 10 tahun, namun malam itu wanita yang tiba-tiba datang lalu mendekatkan bibirnya padaku bahkan sampai menjilatnya,tubuhku tidak menolaknya sama sekali bahkan seluruh tubuhku bereaksi pada sentuhan itu,mungkin itu yang membuatku mulai menyukainya.


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terimakasih sudah mampir dan memberi dukungan pada cerita author 😁
Sampai jumpa dichapter berikutnya 👋

Mafia Underground Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang