Adel berjalan sendirian dengan santai menuju kantin. Hari yang ramai, kesimpulan yang Adel cetuskan saat melihat ramainya kantin hari ini.
Adel berjalan menuju blok dikantin yang menjual mie goreng. Beberapa menit kemudian, Adel mencari tempat duduk dengan membawa sepiring mie goreng dengan telur mata sapi diatasnya.
"Del" panggil seseorang dari bangku pojok.
Zandi. DEG. Menyebutkan nama itu Adel merasa deg-degan. Adel berjalan menuju tempat Zandi.
"Aku duduk sini ya. Gapapa kan?"
"Gapapa kok. Rey mana?" Tanya Zandi memakan keripik kentangnya.
"Biasa, basket" Adel mulai menggulung mie dengan sendok garpu lalu memasukan kedalam mulutnya.
"Tumben gak nemenin?"
"Paling aku diduain sama bola basketnya. Kamu gak bareng ama yang lain?"
Zandi mengerutkan keningnya tanda berpikir lalu kembali seperti semula lagi.
"Oh. Louis ga masuk. Kalo Farhan biasa lah sama gebetannya. Kalo Damian tuh" tunjuk Zandi pada seorang cowok tengah berjalan ke arah meja mereka dengan membawa air mineral ditangan kanannya. Adel melihat arah telunjuk Zandi dan menemukan laki-laki yang tengah singgah dihatinya.
Mampus! Pikir Adel menunduk menatap piring nya yang masih ada setengah porsi lagi. Gue ga mau dia liat kalo gue blushing gara-gara liat wajah malaikatnya! Batin Adel kembali berkoar.
"Hey" suara Damian membuat Adel menaikkan kepalanya. "Eh Adel toh. Gue kira gebetan barunya Zandi"
Adel hanya tersenyum kecut dengan perkataan Damian. Bukan karena Zandi yang memiliki gebetan lain selain dirinya. Tapi karena Damian yang tidak menyadari kehadirannya.
"Aku ke kelas dulu ya. Bye" Adel bangkit dari duduknya berjalan keluar kantin.
"Mie lo, Del. Belom abis nih" teriak Zandi
Adel yang sudah melangkah lumayan jauh tidak mendengar teriakan Zandi yang lumayan kencang.
"Yah, ga denger lagi. Elu sih, Yan make bilang gebetan gue yang lain. Jadi pergi kan dia!" Ketus Zandi
"Apa karena gue ga sadar kehadirannya?" Perkataan Damian membuat Zandi menggencarkan jitakannya.
"Apaan sih?!" Sungut Damian yang tidak terima atas jitakan Zandi
"Lagian pede banget jadi orang."
Damian tidak menghiraukan perkataan Zandi. Dia malah berlari mengejar Adel.
"Yah gue ditinggal lagi" sungut Zandi
ΠΠΠΠ
Damian'S POV
"Del"panggil gue waktu gue liat si Adel lagi buka lokernya.
"E.. kenapa?" Tanya Adel yang ga natep mata gue.
'Tatep, plis.'
"Lo marah ya sama gue?"Adel membuka sedikit mulutnya lalu tak lama menutup mulutnya lagi.
"Enggak kok. Aku ga marah" si Adel masih aja nunduk, padahal kan muka gue ganteng. Duh virus pede nya Zandi kayaknya udah mulai nyebar di gue deh.
"Lo bilang kayak gitu sambil tatap mata gue baru gue percaya"
Adel menaikan kepalanya gugup dan menatap mata gue. Mata lo indah, Del.
"Enggak. Aku ga marah kok." Gue menatap lekat mata Adel yang ada hanya kebohongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush
Teen FictionRey, seorang laki-laki tampan yang memiliki 4 sahabat laki-laki dan 1 sahabat perempuan. Adel, seorang perempuan yang memiliki 1 sahabat laki-laki dan 1 sahabat perempuan. Bersama setiap hari. Bersenang setiap hari. Dan entah apa mereka sadar, bahwa...