"Eh buset, masa kita udah sejam ngejenguk kagak dikasih makan" sindir Zandi yang sedang bermain PS bersama Damian, Farhan, dan Rey. Louis? Sedang disuapi bubur oleh Adel.
"Ada mah tamu dulu yang makan bukan yang punya rumah. Disuapin lagi" sindiran terus digulir dan disambut oleh Rey yang tampak kesal dengan game PS yang ia mainkan.
"Ahhh kalah kan gue ah!! Damian mulu yang menang ga seru!" Protes Farhan melempar stik PSnya
"Woy itu jan dilempar-lempar, begs!" Teriak Louis yang sudah selesai makan bubur
"Masa gue laper" kode yang diberikan Damian membuat mahluk yang ada dikamar Louis bersorak sambil berkata 'iya nihhh' 'gue juga laper anjirrr'
"Woaaaa cacingnya udah nyanyi nih" pekik Adel yang duduk disisi ranjang Louis.
"Cacing cacing di perut curi semua nutrisi" nyanyi Farhan yang salah fokus karena kalah.
"Salah dodol!" Protes Rey melempar bekas minuman soda ke arah Farhan
"Sakit aelah! Rese lo" kini Farhan membalas lemparan Rey dengan stik PS.
Mereka semua kecuali Louis berteriak heboh karena aksi lempar lemparan kubu Rey -Rey dan Zandi- dan kubu Farhan -Farhan dan Damian- yang tampak semakin sengit.
"LO SEMUA DIEM ATAU GA GUE KASIH MAKAN?!" teriakan kencang Louis berhasil mengentikan 'perang' tersebut dan seketika menjadi hening.
"Eh kan udah diem nih, makanannya mana?" Tanya Adel dengan muka watados.
"Ck!" Gerutu Louis dan menekan tombol merah disisi tempat tidurnya. Tak berapa lama, pelayan-pelayan rumah Louis datang dengan banyak makanan.
"Makan yang tenang dan gausah ngebacot" ucap Louis dengan senyum kemenangannya. Yaiyalah dia merasa menang, teman-temannya sekarang diam dan menuruti perintahnya dengan imbalannya mereka diberikan makanan hahaha persahabatan yang aneh.*
"Duh kenyang deh, Lis. Eh sekarang udah jam berapa?" Tanya Zandi meminum satu teguk minuman yang ada di gelasnya.
"Jam 4" jawab Louis melirik jam yang ada di atas TV dikamarnya.
"Woapah jam 4? Anjir lama banget jengukin mayat doang! Gua balik dulu ya... Del, aku pulang dulu ya. Bye, babe" pekik Zandi berlari setelah mengambil jaket dan tas nya yang bertaburan dimana-mana.
"Yah balik si Zandi. Balik ah gue. Eh, Yan, balik yok, lanjutin PS dirumah gue. Yang kalah traktir yang menang seminggu dikantin. Gimana? Berani gak?" Tantang Farhan yang sudah berdiri dan menggendong tas dipundaknya.
"Gue balik bro. GWS" ucap Damian sambil bertosan ria pada Louis. Lalu berjalan bersama Farhan keluar kamar Louis.
"Najis SMP (Sudah Makan Pulang) banget ih." Jijik Rey melihat teman-temannya sudah pulang.
"Eh, kita kan mau ke Starbucks. Ga jadi?" Tanya Adel merapihkan piring bekas makan mereka yang berceceran. Walaupun ada pelayan yang akan merapihkannya, Adel masih aja ngotot buat bersihin. Maklum jiwa rajinnya keluar.
"Oh iya! Yok! Dah, bro cepet sembuh!"
Adel dan Rey berjalan menuju pintu keluar kamar Rey setelah pamit pada Louis. Rey masih mendengar waktu Louis mengatai dia penjilat karena baru saja mengatai teman-temannya yang smp, namun dia sendiri juga smp. Haha biarkan lah, bukannya mengetahui rahasia Adel lebih penting dari pada menemani orang sakit seperti Louis? Pikir Rey.
*
Adel dan Rey sudah sampai di Sturbucks dan sudah memesan minuman, hanya saja diantara mereka belum ada yang berbicara dan sibuk pada pikiran masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush
Teen FictionRey, seorang laki-laki tampan yang memiliki 4 sahabat laki-laki dan 1 sahabat perempuan. Adel, seorang perempuan yang memiliki 1 sahabat laki-laki dan 1 sahabat perempuan. Bersama setiap hari. Bersenang setiap hari. Dan entah apa mereka sadar, bahwa...