Bab 3

300 44 4
                                    

A/n : BANYAK TYPO BERTEBARANNN!


•••••

"aku pergi dulu ya." pamit Doyoung yang sudah berdiri di ujung pintu, Ia berbalik menatap sesosok pria yang sedang asik melayang diudara.

"hmm!" balas Junghwan datar. mendapatkan jawaban seperti itu membuat Doyoung mengumpat kesal dalam hatinya.

hari ini Doyoung memang sudah mulai masuk kampus, sudah cukup liburan seminggunya dan sekarang saatnya tugas tugas kuliah menggantikan.

Cklek!

Doyoung menutup pintu dan berjalan meninggalkan Apartment yang cukup besar itu meninggalkan Junghwan seorang diri didalam.

Junghwan didalam :

"Bunny, apa kau yakin dia akan baik-baik saja?" tanya Junghwan sembari menatap Bunny.

hening~

tak ada jawaban, tapi Junghwan mengangguk seakan-akan boneka itu membalas ucapannya.

"aku juga khawatir dengannya." dan setelah itu Junghwan terbang memasuki kamar Doyoung. bukan apa-apa, kamar itu memang sudah menjadi tempat bermainnya jauh sebelumnya datangnya Doyoung.

•••••

Doyoung yang sedang menunggu bus kini sibuk mengayunkan kakinya secara bergantian. Doyoung mengangkat tangannya untuk melihat jam yang terpasang dikulit putihnya itu.

"sebentar lagi.."

Doyoung kembali bengong, dan tak lama kemudian ada seorang anak kecil memanggil nya.

"kakak!"

Doyoung tersentak, lamunannya terhenti saat ada seorang anak gadis yang tampak berusia 5 tahun memanggilnya dengan riang. anak kecil itu menggenggam satu balon di masing masing tangannya.

Doyoung tersenyum.

"hai? kenapa kau bisa ada disini?" Doyoung mulai berjongkok menyamakan tingginya pada gadis kecil itu.

anak kecil itu tertawa dan menjulurkan satu tangannya yang menggenggam tali balon. Doyoung memiringkan kepalanya bingung tapi sedetik kemudian Ia meraih balon itu. senyuman sama sekali tak luntur pada wajahnya.

"dimana orang tua mu?" tanya Doyoung celingukan.

"hum.. mereka sangat sibuk! jadi aku pergi meninggalkan mereka." ujar anak kecil itu.

"hey, kau tidak boleh seperti itu. berkeliaran sendiri itu berbahaya, kembali lah pada mereka ya?." seru Doyoung sembari mengusap surai anak itu.

anak kecil itu tersenyum menunjukkan deretan gigi rapihnya.

"terimakasih ya, kak!" ucapnya kemudian.

Doyoung bingung, "terimakasih untuk?"

"bolehkah aku memeluk kakak?" bukannya menjawab anak itu malah merentangkan tangannya meminta pelukan pada Doyoung.

The Ghost In ApartementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang