Third Live!
“Apa?! Kenapa aku tetap di sini?!”
Lagi-lagi kehebohan terjadi di kediaman putra mahkota. Siapa lagi kalau bukan Mondy pelakunya?
Pelayan membuka pintu tergesa-gesa. Lantas berjejer di depan ranjang dengan kepala menunduk dalam.
Seorang pelayan dengan pakaian berbeda maju selangkah. Masih dengan kepalanya yang menunduk dia bertanya takut-takut, “Pangeran, apa ada hal yang pangeran butuhkan? Apakah pangeran mengalami mimpi buruk?”
Mondy terpaku. Otaknya sibuk menghitung jumlah pelayan yang berdiri di depannya. Sepuluh, sebelas, dua belas. Banyak sekali pelayannya!
“Ekhem!” Mondy berdeham seraya menetralkan ekspresinya yang sempat merasa kagum. Kemudian dia menggeleng kecil, mengatakan kalau dia baik-baik saja dan hanya terkejut karena ada serangga.
“Maafkan kami pangeran.” Sontak semua pelayan bersujud. Berulang kali mengucap maaf dengan tubuh gemetar.
Mondy mencengkeram selimut putihnya. Sepertinya dia salah mencari alibi hingga membuat mereka semua takut padanya.
“Tidak, tidak apa. Bangunlah kalian semua. Lagi pula itu hanya seekor serangga.”
“Terima kasih pangeran.” Semuanya dengan kompak bangkit berdiri dan membungkuk.
Mondy mengangguk singkat. “Ah, apakah di sini ada kolam air hangat? Aku ingin berendam untuk merilekskan badanku. Rasanya pegal semua.”
Meski agak bingung dengan pertanyaan putra mahkota, kepala pelayan bernama Loye itu menjawab dengan sopan. Lantas mengantar putra mahkota menuju kolam permandiannya.
Sebelum melewati pintu, dia menoleh pada pelayan. Dengan gerakan mata memberi kode yang segera dimengerti oleh mereka. Lantas Loye keluar menyusul putra mahkota yang belum terlalu jauh.
*
Ding!
Ding!
Merasa terganggu dengan suara tersebut, Mondy yang terpejam berusaha rileks pun membuka matanya. Siapa yang mengganggunya pagi-pagi buta begini? Lagi pula, kenapa orang itu berani mengganggu putra mahkota yang sedang berendam?! Sepertinya dia ingin mati.
Eh? Apa ini?
Bukan orang lain yang dilihat Mondy, melainkan sebuah layar virtual yang menampilkan beberapa tulisan.
Selamat datang di Game Poison Love.
Poison Love menceritakan tentang kisah perjalanan seorang Zwetta Sawyer yang semula adalah rakyat biasa menjadi bangsawan yang dicintai semua orang.
Berkat sihir yang dimilikinya, Luciano Archie Revondria sang putra mahkota kerajaan Navirity tertarik padanya.
Oliver Walton yang merupakan penerus pendeta agung turut mendekatinya dengan alasan meneliti kekuatan sihir milik Zwetta.
Begitu pun dengan Clementine De Shaquille. Seorang tiran kejam yang berhasil menjadi Duke termuda di kerajaan. Berada di dekat Zwetta, sifatnya yang ganas seperti singa luntur tak berbekas. Selayaknya seekor kucing kecil yang suka bermanja-manja.
Semua orang menyukai Zwetta. Rela melakukan apa pun untuknya.
Membuat sosok Valerie Nayrisca Wayne merasa gelap mata. Dirinya yang terpilih untuk menjadi pasangan putra mahkota harus mundur ketika sang pangeran malah bertunangan dengan orang lain.
Valerie yang merasa marah, menyalahkan Zwetta atas ketidakadilan yang dia terima. Bagaimana bisa putri kesayangan keluarga Wayne dipermalukan begitu saja oleh rakyat rendahan? Putus asa, Valerie pun mengikat kontrak dengan iblis demi melancarkan balas dendamnya.
Sayang seribu sayang. Sampai akhirpun tetaplah Zwetta yang dicintai banyak orang. Sementara Valerie dianggap pengkhianat yang harus dimusnahkan.
Apa ini? Kenapa Mondy merasa sedih ketika membaca garis besar game ini? Ia mengangkat tangan, mengusap pipinya yang ternyata sudah basah.
Mondy tidak pernah menangis, sebab menurutnya menangis akan membuatnya terlihat lemah. Namun, kenapa hanya dengan membaca sekilas kisah para tokoh dalam game ini membuatnya meneteskan air mata?
Mondy tidak terima. Valerie harus hidup bahagia meski bukan bersama putra mahkota. Sialnya lagi, Mondy terlempar menjadi putra mahkota yang akan mencampakkan Valerie! Sekarang apa yang harus dia lakukan untuk mengubah cerita ini?
Ding!
Nama: Luciano Archie Revondria
Status: Putra Mahkota
Sihir: Api, tanah
Ding! Layar kembali memunculkan sesuatu yang membuat Mondy menaruh harap.
Pemain dapat kembali ketika berhasil menyelesaikan sesuatu.*
Yuhuu Mondy apdet!
Ada yang nungguin?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mondy Live Radio
Teen FictionMondy seorang siswa kelas 11 yang tidak menonjol tiba-tiba ditarik masuk ke klub radio oleh Freya. Awalnya canggung dan gugup karena tidak tahu harus bagaimana. Kemudian Freya menyarankan untuk bermain game yang sedang populer sambil menyiarkannya d...