Fifth Live!
Di sinilah Mondy berada. Berduaan bersama Freya di sebuah minimarket depan sekolah mereka setelah dua hari yang lalu Freya meminta Mondy mentraktirnya.
“Waahh!” Freya berseru kagum ketika mendapati begitu banyak jenis mie berjejer dalam satu rak. Disusun sesuai warna membuat rak khusus mie ini terlihat cantik.
“Mon, kita mau beli yang mana?” Freya menoleh. Masih dengan binar di matanya dia bertanya. Seulas senyum lebar tak hilang dari wajah manisnya.
Melihat Freya bersikap seperti itu membuat Mondy gugup. Cowok yang mengenakan seragam putih abu-abu itu memalingkan muka dengan telinga memerah. “Terserah. Semuanya enak.”
Freya menggembungkan pipinya. Kecewa dengan jawaban yang dilontarkan Mondy. Cewek itu pun kembali melihat-lihat mana yang sekiranya enak dan ramah di kantong.
“Kayaknya ini enak.” Mondy menunjuk sebuah mie dengan bungkus berwarna putih polos. Hanya ada tulisan DoreMie berwarna biru muda yang terlihat mencolok. Selain itu tidak ada tulisan lagi di atasnya.
“Tapi, Mon, liat harganya.” Freya menunjuk ke bawah. Pada label harga yang tertempel pas di bawah Doremie.
Rp 19.900
Mondy menelan ludah. Uang sakunya tidak cukup untuk membeli dua.
“Gak papa, kita beli ini aja.” Mondy berkata kekeh. Matanya menunjukkan keseriusan ketika menatap Freya yang terlihat khawatir.
“Oke.” Freya mengangguk menyetujui meski kurang yakin.
Setelah membayar di kasir, Mondy beranjak menuju meja dekat jendela. Berniat untuk memasak mie sambil melihat kendaraan yang berlalu-lalang di depan sana.
“Gimana siaran pertama lo?” Freya yang pertama kali melempar pertanyaan.
Mondy mengangguk kecil. “Lumayan.”
“Lumayan apanya? Dari awal lo gak terima kalau harus siaran sendirian.” Freya memukul bahu cowok di sampingnya itu. Membuat Mondy sampai meringis saking kuatnya. Atau mungkin dirinya yang terlalu lemah.
“Lama-kelamaan seru sih. Yah, awalnya gue emang gak mau kalau sendirian apalagi ini siaran gue yang pertama. Agak nervous tapi gak apa-apa. Hitung-hitung buat latihan juga, kan?”
Tit-tit tit-tit
Bunyi timer membuyarkan lamunan Mondy. Cowok itu dengan sigap mematikan timer di hapenya dan menarik kotak mie mendekat, menaruhnya di depan Freya.
Ketika membuka penutup mie nya, Freya berseru takjub melihat asap yang mengepul.
“Kayaknya enak.” Freya menelan ludahnya merasa tidak sabar ingin mencicipi mie baru ini.
Setelah Mondy mengaduk mie nya, dia memberikan sumpit di tangan pada Freya. Cewek itu pun langsung mengambil mie dan melahapnya.
“Hm, enak banget!” Freya berseru. Matanya berbinar cerah. Andai ini adalah anime, pasti sudah ada bintang berkilauan di mata cewek itu.
“Mon, ini enak banget. Beneran deh. Lo harus nyobain juga.” Freya menoleh, menyodorkan sumpit yang penuh dengan mie pada Mondy. Sementara cowok itu hanya menatap Freya dan mie di tangannya bergantian. Agak tidak yakin dengan ini.
Freya mengangguk. Menyuruh Mondy cepat-cepat memakannya sebelum jemarinya pegal. Dengan berat hati cowok itu menerima suapan Freya.
Dalam gigitan pertama, Mondy dapat merasakan tekstur lembut dari mie. Mienya tidak tebal, seperti mie instan biasanya. Namun, bumbunya kental dan rasanya kuat.
“Enak kan?” Freya menunggu penilaian Mondy sambil mengedipkan matanya berulang. Senyum menggoda tercetak di wajah manisnya.
Mondy mengangguk kecil masih dengan mengunyah.
“Baiklah Mondy, bagaimana rasa dari DoreMie ini?” Freya mengarahkan sumpit pada Mondy, memegangnya seperti memegang mic.
“Enak.”
“Yah, sayang sekali teman-teman. Mondy kita tidak bisa mendeskripsikan bagaimana enaknya DoreMie ini. Siaran kali ini selesai sampai di sini. Kami akan melanjutkan makan DoreMie sampai habis. Sampai jumpa di sesi berikutnya!”
Lalu Freya tertawa karena merasa lucu dengan tindakannya barusan. Bersikap seperti pembawa acara dengan Mondy sebagai narasumber.
“Eh, ada sesi berikutnya?” Tamatlah Mondy jika dia harus selalu menraktir Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mondy Live Radio
Novela JuvenilMondy seorang siswa kelas 11 yang tidak menonjol tiba-tiba ditarik masuk ke klub radio oleh Freya. Awalnya canggung dan gugup karena tidak tahu harus bagaimana. Kemudian Freya menyarankan untuk bermain game yang sedang populer sambil menyiarkannya d...