12

6 2 2
                                    

'raina...'

Triiingg... Triiingg...

Pria dengan penampilan khas bangun tidurnya itu pun segera mematikan alarm yang ada.

Dengan mata yang masih terpejam sempurna dia coba untuk kembali meraup kesadarannya. Hingga dengan perlahan dia membuka matanya, lalu beranjak dari kasur nyamannya menuju kamar mandi.

Tak butuh waktu yang lama untuk menyelesaikan kegiatannya di dalam kamar mandi. Pria itu pun kini sudah terlihat lebih tampan dengan penampilannya. Sedikit membenahi tatapan rambutnya, tak lupa juga menyemprotkan parfum pada tubuhnya.

Setelah di rasa selesai, dia pun keluar dari kamar menuju meja makan yang sudah siap dengan berbagai macam hidangan.

"pagi den naren" sapa wanita paruh baya yang sudah menghabiskan waktunya untuk melayani si tuan muda.

"pagi bi" sapa balik naren.

Hari ini dia kedapatan kelas pagi, yang oleh karena itu mengharuskan dirinya memasang alarm pagi-pagi sekali. Karena letak kampusnya cukup jauh dari rumahnya berada.

"assalamualaikum~" tidak perlu repot untuk menoleh naren tau betul itu adalah suara teman-temannya yang selalu datang untuk meminta sarapan juga.

"wa'alaikum salam den haikal" ini bibi sum yang menjawab, sedangkan naren menjawab dari hati saja.

"gak jawab salam = dosa" cetus haikal.
"gue jawab dari hati" jawab naren.

"oh iya, sekarang waktunya maba pada ospek gak sih?" tanya reihan, lalu menyuapkan nasi goreng pada mulutnya. Tak perlu heran, mereka sudah dekat. Bahkan sangking dekatnya tidak ada kata sungkan di antara mereka bersama.

"emang sekarang? Bukannya besok?" tanya jevano.

"sekarang, lo gimana sih? Kan yang tau seluk beluknya harusnya elo" ketus reihan. Dan di angguki oleh naren dan haikal.

"gatau deh lupa gua, kebanyakan pikiran" keluh jevano.

"kasian banget... Semangat ya, lo sendirian kok!" ucap haikal. Namun buru-buru membuat sign peace saat melihat jevano sudah akan mode sangar. Dan justru membuat reihan dan naren terbahak.

...

Entah kenapa naren harus berada disini. Tadi saat dirinya hendak berjalan ke kelas ada dosen yang tiba-tiba menghentikan dirinya dan menyuruhnya datang ke aula, setelah menanyakan nama dan kelasnya.

Dan dengan ogah-ogahan naren menurutinya, dia bukan mahasiswa yang terlalu aktif sebenarnya. Di tambah berada di aula yang sangat besar ini membuat semua energinya seketika terkuras mendapati banyaknya makhluk disana. Di ujung sana dia bisa melihat jevano serta beberapa anak lain tengah sibuk, maka dia pun memutuskan untuk menghampirinya.

Sang dosen menyuruhnya kemari pasti untuk ikut membantu bukan?

Acara pun di buka, dan di pimpin oleh seorang wanita dari kelas naren, tapi dia tidak tau namanya.

Semuanya berjalan lancar beberapa saat kedepan, sebelum terdengar suara lirih dari arah pintu masuk. Sontak itu membuat seluruh atensi semua orang yang ada disana tertuju padanya.

"maaf kak, saya telat" cicit si maba wanita. Membuat para kating saling bersikutan. Bingung harus merespon bagaimana.

Naren terpaku melihat wanita itu. Otaknya seketika kembali mengingat pahatan wajah yang mirip dengan si wanita. Jevano pun turut menatap dan tercengang.

"raina" lirih naren, masih tak mengalihkan atensinya dari wanita itu yang kini sudah di persilakan untuk duduk bersama yang lainnya.

Acara kembali berlanjut, dengan naren yang sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari wanita tadi. Ini terlalu nyata. Wajah mereka terlalu mirip bagi naren.

Dan sesi perkenalan pun dimulai. Setelah banyaknya mahasiswa/i yang memperkenalkan diri, ini adalah yang paling di tunggu oleh naren.

"perkenalkan nama saya ganeeta kaluna wijaya, biasanya di panggil kalu, dari jurusan arsitektur" tutur si wanita yang mengaku bernama kalu.

'rain... Aku ketemu sama anak yang mirip sama kamu, bahkan dari suaranya, kamu disana gimana? Aku kangen'






END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost You [JAEMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang