06

6.1K 342 180
                                    

Tak ada hal-hal yang menyenangkan bagi seorang Devan yang tinggal sendirian di apartemennya, setiap malam jika tidak ke basecamp-nya, berarti lelaki itu berkurung diri di apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada hal-hal yang menyenangkan bagi seorang Devan yang tinggal sendirian di apartemennya, setiap malam jika tidak ke basecamp-nya, berarti lelaki itu berkurung diri di apartemen. Lantas, mengapa bukan rumah untuk kepulangannya? Jawabannya simpel saja, ia tidak ingin bertemu dengan Papa––pria yang masih hobi bermain dengan wanita sana-sini. Nasib sialnya, Mamanya masih terikat dengan pria itu.

Di sofa ruang tamu tampak terlihat gelap, Devan sengaja mematikan lampunya, dengan mengandalkan layar televisi yang sekarang mempertontonkan balapan motor––bersama mangkok bening yang berisi sup ayam untuk mengisi perut kosongnya.

Ting!

Pesan masuk, Devan meliriknya sebentar––di notifikasi tersebut tertera nama Mama. Lekas lelaki itu meletakkan mangkok ke atas meja, lalu membuka pesan Mama dengan serius. Jika saja bukan Mama, tidak mungkin Devan secepat itu membalas pesan.

Usai dengan pembicaraan lewat pesan mereka barusan, Devan termenung sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai dengan pembicaraan lewat pesan mereka barusan, Devan termenung sejenak. Sejujurnya, ia rindu makan bersama Mama di rumah. Sudah tiga bulan belakangan ini ia menetap di apartemen, merasa enggan untuk menginjak kaki di rumahnya, jika ujung-ujungnya bertemu pria itu––dan berakhir pertengkaran yang hebat.

 Sudah tiga bulan belakangan ini ia menetap di apartemen, merasa enggan untuk menginjak kaki di rumahnya, jika ujung-ujungnya bertemu pria itu––dan berakhir pertengkaran yang hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devan tertawa hambar atas jawaban pesan dari sang Mama. Ia melempar asal benda pipih itu. Dibenaknya, ia terus bertanya-tanya, mengapa Mama sesetia itu dengan Papanya yang sudah tidak layak dijadikan kepala keluarga. Apa kelebihan pria itu sampai-sampai Mama masih bertahan? Jika ditelusuri, Devan hanya menemukan kekurangannya saja.

EVANDER || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang