24

3.6K 252 216
                                    

Tak ada yang bisa menandingi enaknya makan mie kuah yang masih panas ramai-ramai bersama teman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada yang bisa menandingi enaknya makan mie kuah yang masih panas ramai-ramai bersama teman. Bahkan makanan restoran bintang lima pun kalah. Namun ini bukan sekedar tentang rasa lezatnya, tetapi tentang kebersamaannya. Seperti sekarang, basecamp Evander kembali riuh akan berisiknya manusia-manusia di sana yang duduk melingkar mengelilingi meja kecil yang di atasnya terdapat panci yang berisi mie sebagai makan siang mereka kali ini.

Perut keroncongan itu sudah teratasi, setelah menghabiskan enam bungkus mie untuk lima orang. Terlihat dari sebagian mereka mulai kekenyangan di tempat, Juna sempat terkekeh melihat. Lalu meletakkan mangkuknya di tumpukan mangkuk kosong teman-temannya itu.

"Gue boleh nanya gak?"

"Basa-basi lo basi banget! Tinggal nanya aja kenapa sih," sahut Dafa. Lelaki itu meletakkan gelas kosongnya di meja, yang sesaat menarik atensi Juna ke arahnya dengan cengengesan.

"Cara ngedeketin cewek gimana?"

Di sofa, Jefri nyaris menyemburkan air dalam mulutnya ketika mendengar pertanyaan yang baru saja lolos dari mulut Juna itu. Terkesan kaget, membuat lelaki itu menjadi sorotan. "Sorry. Gue rada kaget dengernya. Jarang-jarang kan si Juna bahas cewek."

Dafa sempat ternganga. Lalu perlahan mengangguk ucapan Jefri itu. "Bener. Lo lagi suka sama cewek, Jun?"

"Ya lo pikir gue lagi suka sama siapa selain sama cewek, hah?!" Bola mata Juna sedikit melotot. Tak habis pikir dengan respon para temannya ini.

"Siapa, Jun?" Dafa sedikit mendekat. Sekarang ia justru lebih penasaran dengan cewek yang tengah disukai Juna. Ingat, ini momen langkah, jarang-jarang Juna ngebahas cewek, apalagi sampai suka.

"Adalah pokoknya, nanti kapan-kapan gue kasih tau. Yang jelas hari ini gue minta bantuan dulu nih, gimana cara ampuh ngedeketin cewek, yang gak kelihatan jamet," ujar Juna. Di samping Dafa berdecak, lantaran sudah penasaran dengan cewek yang dimaksud Juna itu.

Tak berselang lama, Dafa kembali berbicara. Dengan sedikit bangga ia berkata, "Langsung berguru sama gue aja, dijamin lo pasti langsung jadian sama tuh cewek. No jamet-jamet juga. Cara gue lebih elit."

"Jangan mau! Dafa cuman bisa memikat hati cewek nonis doang, buktinya Alesya. Yang seiman dia gak bisa," sindir Jefri. Entah mengapa, pembicaraan kali ini membuat lelaki itu tertarik untuk nimbrung. Padahal biasanya ia lebih fokus pada dunianya––seperti main game.

"Bedanya apa kampret?! Sama-sama cewek juga," protes Dafa yang tidak didengarkan Jefri lagi.

"Btw cewek yang lo suka gak nonis juga kan?" tanya Saga. Bukan apa-apa, ia tidak mau saja adiknya akan bernasib seperti Dafa––pacaran beda agama.

Dengan bersyukurnya Juna menjawab, "Alhamdulillah seiman."

"Ini sebenarnya lagi ngebantuin Juna ngedeketin cewek, atau nyindir gue sih?" Dafa melempar tatapan kesalnya. Direspon Juna dengan kekehannya.

EVANDER || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang