Mulai
Sabtu, 15 Juni 2024
Jam : 21.46~Langit biru sangatlah indah dan enak tuk dipandang, sehingga kemunculannya selalu dinanti, berbeda sekali dengan langit kelabu yang kemunculannya selalu tidak diinginkan~
( Hani Haliquen )Hani, kini gadis itu sudah berada di kantin sekolah dan memesan pesanan Saskala, tetapi tiba-tiba Hani tersenyum menyeringai entah apa yang gadis itu rencanakan sampai tersenyum seperti itu.
"Neng ini pesanannya," ujar bibi kantin yang membuyarkan lamunan Hani. Hani pun mengambil pesanan milik Saskala tetapi sebelum itu dia mengambil sesuatu yang lain dan membuat bibi kantin mengernyitkan alisnya heran.
"Hehehe ...., gue pastiin lo gak akan bisa nyuruh gue lagi," gumamnya setelahnya Hani mempercepat langkah kakinya karena dirinya sudah tidak sabar untuk melihat reaksi yang akan Saskala tunjukan kepadanya nanti.
"Nih makanan lo." Hani dengan kasar meletakan berbagai macam cemilan dan juga roti dimeja kerjanya Saskala tidak lupa dengan minumannya juga ia letakan di meja lelaki itu secara kasar.
Saskala yang melihat berbagai macam cemilan di atas mejanya lantas tersenyum senang yang membuat Hani memutar bola matanya malas.
"Makan tuh cemilan sampe gumah," kesal Hani dan langsung mendudukan dirinya di sebuah sopa yang ada ruangan OSIS sedangkan Saskala tidak memperdulikannya sama sekali karena lelaki itu kini tengah fokus dengan makanannya sendiri.
"Satu, dua." Hani mulai berhitung yang membuat Saskala sedikit heran karena tidak senang mendengar gumaman Hani, tetapi tiba-tiba Saskala terbelalak kaget saat dirinya meminum mineral yang Hani bawakan.
Saskala langsung menyemburkan air asin itu yang membuat Hani tertawa puas dan tersenyum penuh kemenangan ke arah Saskala yang kini tengah menatapnya dengan tajam.
"Sialan lo, lo isi apaan minumannya," kesal Saskala yang masih merasakan rasa asin di dalam mulutnya.
"Kalau asin berarti di kasih garam, katanya jenius rasa asin dari garam aja gak tahu," cibir Hani.
"Udah ya tugas gue udah selesai, jadi gue pamit undur diri." Hani langsung berlari pergi meninggalkan Saskala yang tampak kesal melihat ke arah.
"Awas saja lo, liat aja apa yang bakal gue bales sama Lo," gerutu Saskala sembari mengambil air dari tempat air yang tersedia diruangan OSISnya.
Hani, gadis itu masih tersenyum puas karena berhasil menjahili Saskala dan dirinya yakin bahwa lelaki itu tidak akan mau berurusan dengan dirinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Remehkan Aku ( Hinata Lokal )
RandomDiremehkan oleh orang lain itu sangatlah tidak enak, apalagi jika diremehkan oleh keluarga sendiri yang selalu membuat semangat hidup kita down, apalagi saat apa yang kita sukai diremehkan juga, bukankah hal itu semakin membuat kita down dan hal ini...