Mulai
Minggu, 23 Juni 2024
Jam : 08.21Hani sudah berada di parkiran dan menaiki motor Mitixnya setelahnya gadis itu mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata karena sungguh dirinya sedang kesal saat ini.
"Sial-sial," makinya dengan kecepatan motornya yang semakin bertambah dan tiba-tiba dirinya mengerem mendadak saat melihat seorang anak kecil yang hendak menyebrangi jalan.
"Astaga." Kagetnya dan langsung mematikan mesin motornya dan menghampiri anak kecil itu yang ternyata seorang gadis kecil. Anak itu tampak ketakutan karena hampir dirinya tabrak.
"Kamu gak papa dek," tanyanya yang hanya dibalas anggukan kepala oleh gadis kecil itu. Hani pun memapah gadis itu untuk segera menepi kesisi jalan.
"Kamu dengan siapa biar kakak bantu cariin," tanya Hani lagi yang membuat gadis itu mendongak ke arahnya.
"Aku bareng Mama," balas gadis itu.
"Mama kamu nya dimana, kenapa kamu dibiarin nyebrang sendirian, tadi itu sangat bahaya loh dek, untung kakak yang bawa motornya bukan orang lain," cerocos Hani yang membuat gadis kecil itu hanya bisa mengedipkan matanya.
"Hah ..., kita cari Mama mu dulu ya," putus Hani saat anak itu hanya mengedipkan matanya.
Hani pun pergi mencari keberadaan ibu dari gadis kecil itu dan beberapa saat kemudian seorang wanita paruh baya menghampiri keduanya dengan tatapan khawatirnya.
"Wini, astaga kamu kemana aja sayang, Mama khawatir banget dari tadi nyariin kamu gak ketemu-ketemh," ujar wanita beruntun.
"Maaf Tante tadi anaknya hampir ketabrak." Hani mencoba menjelaskan yang sayangnya perkataannya langsung di potong oleh wanita itu.
"Apa ketabrak, jadi kamu nabrak putri saya," kaget wanita itu dan menatap Hani dengan marah yang membuat Hani menatap datar wanita paru baya itu, karena Hani yakin bahwa wanita itu akan mengata-ngatainya. Jadi sebelum itu terjadi Hani terlebih dahulu menyela.
"Jangan pernah nyalahin saya, karena saya tidak lalai seperti anda, seharusnya anda bersyukur karena saya adalah orang yang hampir menabrak anak anda, coba kalau orang lain anak anda pasti sudah celaka," sarkas Hani yang membuat wanita itu bungkam karena apa yang Hani katakan ada benarnya.
"Hais saya hampir terlambat karena menolongi anak anda untuk mencari anda, kalau saja saya tidak punya hati nurani anak anda sudah saya tinggalkan sejak tadi," gerutu Hani dan pergi begitu saja dari hadapan wanita itu, karena sungguh Hani tidak ingin berbicara tidak sopan kepada orang yang lebih tua darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Remehkan Aku ( Hinata Lokal )
RandomDiremehkan oleh orang lain itu sangatlah tidak enak, apalagi jika diremehkan oleh keluarga sendiri yang selalu membuat semangat hidup kita down, apalagi saat apa yang kita sukai diremehkan juga, bukankah hal itu semakin membuat kita down dan hal ini...