Mulai
Minggu, 23 Juni 2024
Jam : 00.31Hani, kini berjalan menuju ke arah parkiran sekolah yang sudah sepi, lantas Hani mempercepat langkah kakinya karena dirinya tidak ingin pulang kesorean.
Sesampainya diparkiran Hani langsung menghampiri motornya dan tidak lupa mengambil kunci dari saku roknya. Hani mengambil helmnya yang tergantung apik di atas motornya dan memakainya. Setelah merasa siap Hani langsung menaiki motornya dan mulia menyalakannya.
Semoga gak kesorean, batin Hani apalagi setelah dirinya melihat langit senja yang mulai berganti menjadi kelabu.
Hani yang merasa motornya sudah menyala dengan cepat menjalankan motornya dan keluar dari area parkiran sekolah.
Tiga puluh menit kemudian dirinya sampai dikediaman keluarga Haliro. Hani langsung bergegas masuk ke dalam rumahnya setelah dirinya selesai memarkirkan motornya di garasi.
"Habis darimana kamu, jam segini baru pulang, kamu kelayapan gak jelas lagi," suara seseorang menghentikan langkah kakinya. Hani menatap ke arah wanita paru baya yang masih Awen muda dan ternyata orang itu adalah sang mama, lantas Hani pun tersenyum senang karena akhirnya dirinya bisa melihat keberadaan wanita di kediaman Haliro.
"Loh Mama udah pulang," ujar Hani masih dengan senyuman senangnya Hani menghampiri sang mama dan hendak bersalaman yang sayangnya tidak ada respon sama sekali dari sang mama yang membuat Hani menarik kembali tangannya.
"Kamu belum menjawab pertanyaan saya yang barusan, darimana kamu kenapa jam segini baru pulang, apakah kau selalu pulang jam segini," tanya sang mama bertubi-tubi yang membuat Hani sedikit bingung harus menjawab pertanyaan sang mama.
"Aku habis dari sekolah Ma." Hani memilih menjawab daripada dirinya tidak menjawab sama sekali karena yang ada sang mama akan mengatainya tidak sopan.
"Mana ada anak sekolahan baru pulang di jam segini, saya yakin kalau kamu itu pasti keluyuran dulu," desak sang mama yang membuat Hani sedikit sedih karena sang mama tidak memercayai perkataan.
"Ma, aku beneran dari sekolah kok, aku gak keluyuran dulu," ujar Hani membela dirinya yang sayangnya tidak di indahkan oleh sang mama bahkan wanita paruh baya itu kini tengah menatapnya dengan tajam.
"Mana ada maling ngaku kalau dia itu maling, sama seperti kamu, kamu tidak akan mungkin ngaku kalau kamu itu pasti keluyuran dulu," jelas sang mama yang membuat Hani terdiam.
"Lihat tampangmu seperti berandalan seperti ini, apa kamu pikir saya akan percaya, jika kamu baru pulang dari sekolah." Wanita itu langsung pergi begitu saja setelah mengatai sang anak dengan kata-katanya yang menusuk hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Remehkan Aku ( Hinata Lokal )
RandomDiremehkan oleh orang lain itu sangatlah tidak enak, apalagi jika diremehkan oleh keluarga sendiri yang selalu membuat semangat hidup kita down, apalagi saat apa yang kita sukai diremehkan juga, bukankah hal itu semakin membuat kita down dan hal ini...