Mulai
Minggu, 23 Juni 2024
Jam : 01.22Beberapa jam kemudian Hani terbangun dari tidurnya dan setelah dirinya lihat ternyata sudah malam hari.
"Buset lama bener gue tidur," gumamnya kaget.
"Efek cape kayaknya ini mah," gumamnya lagi.
Hani menguap kembali tetapi kini perutnya yang berbunyi, dirinya kelaparan sekarang dan sepertinya dirinya harus mencari makanan di dapur dan semoga saja masih ada sisa makanan dengan begitu dirinya tidak akan merasa lapar lagi.
Hani tidak perduli dengan hukuman yang sang mama berikan yaitu dirinya tidak boleh makan karena jatah makannya dihapuskan, tetapi dirinya juga tidak ingin mati konyol jadi lebih baik dirinya makan. Dan disinilah Hani berada, dia berada di dapur dan tengah mencari makanan yang masih ada.
"Syukurlah masih ada sisa walaupun dikit yang penting gue gak kelaparan," gumamnya senang setelah dirinya melihat sepotong daging dan juga nasi yang hanya sedikit.
"Gue heran kenapa makanannya gak nyisa banyak, perasaan ini rumah isinya cuma lima orang, tapi makanan yang nyisa cuma segini," gerutunya dan mulut yang mulai mengunyah sepotong daging.
Hani yang tengah asik makan dikejutkan dengan seseorang yang datang ke area dapur bahkan orang itu juga sama terkejutnya saat mendapati gadis itu didapur.
"Lo ngapain disini," tanyanya sinis yang membuat Hani mendengus tidak suka mendengarnya.
"Lo gak punya mata ya," tanya balik Hani yang membuat orang itu menatap tajam ke arahnya.
"Kalau gue gak punya mata, gue gak mungkin bisa liat lo disini," sewotnya yang membuat Hani terkekeh, karena entah kenapa jika orang ini marah-marah membuatnya terlihat lucu.
"Gak usah ketawa," kesalnya yang membuat Hani menghentikan tawa kecilnya.
"Lo juga bisa liat gue lagi ngapain, jadi gak perlu nanya lagi, kan?" Tanya Hani yang membuat orang itu terdiam.
"Oh lo makan, gue aduin sama Mama biar lo dihukum lebih," ujarnya tidak lupa dengan senyuman seringaiannya dia tunjukan ke arah Hani yang membuat Hani memutar bola matanya malas.
"Aduin aja, toh gue gak peduli," sarkasnya.
Hani pun bergegas pergi menuju ke arah wastafel untuk mencuci piring kotornya dan setelah selesai dengan urusan cuci piring Hani pun pergi menuju ke arah kamarnya sendiri dan meninggalkan orang itu didapur seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Remehkan Aku ( Hinata Lokal )
RandomDiremehkan oleh orang lain itu sangatlah tidak enak, apalagi jika diremehkan oleh keluarga sendiri yang selalu membuat semangat hidup kita down, apalagi saat apa yang kita sukai diremehkan juga, bukankah hal itu semakin membuat kita down dan hal ini...