Hanya dalam satu detik. Dunia milik Rigella berubah. Seorang gadis kutu buku yang benci dengan sentuhan orang lain menjadi guide yang harus melakukan penyembuhan dengan sentuhan fisik pada Canopus, seorang Stars terkuat, pahlawan bagi dunia.
"Tuhan...
Waktu menunjukan pukul 12 malam. Aku menatap pemandangan kota Kairo. Walau sudah malam, segerombolan orang masih berlalu lalang. Aku melihat layer di Gedung sebrang hotel tempatku menginap. Terpampang jelas wajah seorang anggota Guardians yang sedang berbicara.
Ia membahas untuk berhati-hati karena ada beberapa indikasi kemunculan monster di Wilayah arab (Jazirah Arab). Pria beramput pirang yang terlihat masih muda itu adalah Canopus. Seorang Stars terkuat di Guardian.
Dia hanya menangani beberapa kasus monster paling berbahaya karena kekuatannya amat besar. Semakin besar kekuatan seorang Stars, semakin banyak energi yang harus dia ambil dari seorang Guide.
Kudengar dia pria sempurna kecuali sikap playboynya. Yah... walau itu hanya rumor yang tak di ketahui asal beritanya.
Aku beberapa kali mendengar nama Canopus di sekolahku. Banyak yang mengidolakannya. Tampan, kuat dan seorang pahlawan. Dia benar-benar seperti sosok idola bagi para gadis.
Aku kembali ke ranjangku dan beristirahat. Semoga hari esok tak terjadi hal buruk apapun di hari wisuda kakaku.
Sayangnya, Tuhan memang suka bercanda.
Ketika acara kelulusan Rion di laksanakan, ia tak sengaja mencium pipiku karena senangnya. Aku seketika terkejut. Beberapa kali Rion meminta maaf, namun aku tak menghiraukannya. Ada yang aneh.
Memori yang harusnya muncul adalah kejadian traumatis Rion ketika ia kecil. Itulah yang harusnya terasa olehku. Namun, penglihatan itu mengalami distorsi. Apa yang aku lihat adalah...
Rion menjadi makhluk buas yang mengerikan.
Puk! Puk!Puk!
Rion beberapa kali menepuk bahuku. Ibu dan ayahku juga terlihat panik.
"Rie! Rigella! Hei! Sadarlah!" Tanya Rion sambil menepuk-nepuk bahuku. Aku segera berusaha menyadarkan diri.
"Rie? Kau tak apa?" tanya ibuku. Aku mengangguk pelan.
"A-aku tak apa. Maaf.."
"Apa kau melihatnya lagi? Aneh.. padahal aku sudah sangat lupa kejadian itu" gumam Rion yang menyangka aku mendapat penglihatan masa lalunya.
Aku tersenyum kaku. Berusaha terlihat baik-baik saja karena tak ingin salah satu dari mereka khawatir. Ini aneh.
Penglihatan barusan, bagaimana tubuh Rion membesar, lalu keluar lapisan-lapisan logam di seluruh tubuhnya. Itu adalah sesuatu yang baru. Firasatku seketika memburuk.
Hanya dalam waktu satu jam. Harusnya aku tak mengabaikan apa yang kulihat. Harusnya..
Duar!! . . .
Tubuh Rion berubah sesuai dengan apa yang kulihat. Ini pertama kalinya aku melihat masa depan. Ia mengamuk bak binatang buas. Rion, kakakku yang kusayangi berubah menjadi monster.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.