Perhatian!
Cerita ini berawal dari masa kecil [Fullname] dan scaramouche atau kuniku yang awalnya mereka berdua adalah sahabat dekat tiba-tiba menjadi asing karena jarak.
Dan yang cerita aslinya baru ada di part 2 ya gaes booknya belum aku buat, tapi secepatnya aku bakalan buat untuk klean.
Bacanya harap dipahami ya ges soalnya kalau ada kosa kata yang kurang dimengerti takut kalian bingung bacanya:(
Enjoy (≧▽≦)
____________________________________ • • •☆
Seorang anak perempuan tengah berjalan ke arah laki-laki didepannya yang sedang menikmati udara segar disana, tepatnya di kebun rumah milik [name] rambut laki-laki bersurai indigo dark blue itu terhembus angin segar menatap langit biru menjulang tinggi.
Awan yang bentuknya unik dan burung-burung yang nampak berterbangan membuat langit terlihat sangat indah.
"Kuniku!" Terdengar suara seorang anak perempuan memanggil nama temannya
"Ada apa? [Name]?" Kuniku menoleh dan bertanya ada apa ia memanggilnya
"Kau mau main tidak?,,aku bosan" ajak [name] bersurai (h/c) dan manik (e/c)
"Boleh, mau main dimana? Ditaman atau dirumah ku [name]?" Jawab kuniku lebih ke soal main
"Hmmm, ditaman aku mau main ayunan nanti kuniku yang dorong ya" ujar [name] girang kemudian ia berjalan mendahului kuniku alias scaramouche
"Baiklah tapi gantian ya aku juga mau main" rengek kuniku menyusul [name] yang sudah berada di depannya
"Iya ya, ayo cepat nanti keburu siang" [name] menarik tangan kuniku dan berlari secepat kilat menuju taman bermain
- FMI2G -
Sesampainya ditaman bermain [name] dan kuniku mendekati ayunan yang ingin mereka naiki, yang pertama naik adalah [name] sementara kuniku mendorong nya dari belakang.
"udah siap aku dorong ya?" tanya kuniku bersiap-siap mendorong nya
"udah ayo dorong aku kuniku!" jawab [name] dengan semangat
Mereka bermain dengan gembira suara tawa mengisi taman bermain yang tadinya kosong dan sepi kini telah berubah menjadi berwarna, saat sedang bermain ayunan ada tiga orang anak-anak barbar yang melihat mereka dengan rasa tidak suka karena taman bermain nya dipakai oleh mereka.
'mereka itu kenapa main disana lagi pula mereka bukan geng kita. Awas saja akan ku hajar' batin salah satu dari mereka
"Kuniku, udah cukup sekarang giliran kamu naik" kata [name] sembari turun dari ayunan
"Oke aku naik ya—" tiba-tiba ada yang melempar batu ke arah dahi [name]
"Awww, sakit..." [name] meringis kesakitan Kuniku panik kemudian mendekat, karena seseorang baru saja melempar kan batu kearahnya dan nampak ada sedikit darah keluar
"[Name], kamu nggak apa apa dahi mu... Berdarah [name]" tanya kuniku khawatir dengan kondisi [name] ia begitu perhatian pada mu
"K-kuni.. S-sakit.." rintih [name] berkaca-kaca membuat kuniku semakin merasa kasihan padanya
"HAHAHAHAHAH" terdengar suara tawa cukup kencang dan keras membuat kuniku menoleh kebelakang. perasaannya kini campur aduk marah, kesal, sedih, dan takut
"Hey, kau ternyata cengeng ya masa baru segitu aja udah nangis payah" ledek laki-laki bersurai hijau gelap dengan manik kuning keemasan
Kuniku mendecih kesal
"Apa maksudmu? Kau melemparkan batu ke jidatnya itukan berbahaya, lihat sekarang dia berdarah kalian harus tanggung jawab!" bentak kuniku, sepertinya ia sudah sangat marah
Plakkk
"Berani-beraninya kau membentak kami cepat pergi dari sini atau kau akan kena masalah yang lebih besar?!" laki-laki itu menampar kuniku hingga jatuh tersungkur ke tanah
"Kuni ... Kau tidak apa-apa?" tanya [name] ikutan khawatir karena terlihat ujung bibirnya juga berdarah
"Hah?! Apa? dia memanggil nya Kuni?" kata bocah laki-laki bersurai pirang pucat maniknya biru safir
"namanya jelek dan aneh sekali ya" ledek satu lagi bersurai hitam pekat manik merah, sehingga semua tertawa bersamaan
"Hey kalian tidak boleh begitu! Nampaknya dari penglihatan ku nama kalian juga jelek, sejelek muka kalian" celetus [name] membuat mereka marah besar
"Banyak bacot kalian, sekarang akan ku beri kalian pelaja—" kata-katanya terpotong Kuniku menonjok bocah bersurai hijau hingga terpental jauh
Bughhh
"hiiii bagaimana ini?" bocah bersurai pirang itu nampak gemetar ketakutan
"K-kita.. K-kabur saja" kata bersurai hitam nampak berlari menjauh dari mereka berdua
"Kaburrr!" Keduanya lari menjauh meninggalkan temannya yang masih terbaring lemas dengan luka lebam dipipi
"H-hei kalian tunggu aku!" dan akhirnya ia sadar kalau ditinggal begitu saja tanpa ragu ia bangun dan ikut kabur
Melihat ketiganya kabur [name] merasa heran mengapa tadi terlihat begitu menyeramkan layaknya preman taman bermain, dan berubah sangat drastis menjadi anak penakut.
kemudian ia menoleh kearah kuniku yang masih berdiri mematung disana karena penasaran [name] mendekat.
"K-kuni.. Ku... Kau baik-baik saja kan?" Tanya [name] khawatir
dan kuniku menoleh menatap tersenyum wajah [name] "iya aku baik-baik saja, ayo pulang akan ku obati luka mu" ajak kuniku menggandeng tangan [name]
"Kuni..."
"Ya?"
"Aku mau eskrim"
"Tapi dahi mu?"
"Tidak apa-apa aku bisa menahannya"
Saat sedang ingin berjalan [name] merasa kalau kepalanya pusing lalu ia oleng dan hampir terjatuh, untung kuniku sigap menangkap [name] sebelum ia terjatuh.
"[Name] kau pusing ya?"
"U-um.. Kok kamu tau?"
"Ya tau lah kelihatan dari kondisi mu ayo kita pulang, nanti aku akan bawakan eskrim dari rumah"
"B-baik"
Kuniku menggendong [name] di punggungnya karena ia pusing saat berjalan kuniku takut kalau [name] terjatuh lagi sebelum lukanya menjadi parah ia bawa [name] kerumahnya.
"Kuni..."
"Ya ada apa?"
"Jangan bilang mama ya"
"Haha, iya baik aku nggak akan cepu kok"
"Hehe janji ya Kuni"
"Iya aku janji"
————
"aku janji bakal ngelindungin kamu [name] aku gak mau kamu terluka lagi"
file 010.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive me, If i go [BOOK 1]
Short StoryCerita ini berawal dari masa kecil [Fullname] dan Scara. Pagi yang cerah Langit tak berawan sedikit pun, hanya matahari yang terlihat dan burung-burung berterbangan. Di saat itu teman-teman [Fullname] sedang berkunjung kerumahnya sekalian menjenguk...