12. FMI2G

130 19 13
                                    

⚠️ WARNING! ⚠️

BAB INI MENGANDUNG BAWANG! HARAP SAMBIL MENDENGARKAN LAGU - BAWA DIA KEMBALI -

- FMI2G -

Akhirnya Sirkel [name] sampai di kediaman keluarga Scara, terlihat kosong dan sepi dari luar seharusnya banyak orang kan Scara juga mempunyai pembantu yang banyak seperti [name].

Mereka celingak-celinguk karena kondisi pagar rumahnya tidak terkunci akhirnya dengan rasa takut dan penasaran. [Name] mengedarkan pandangannya keseluruh arah bunga tak terurus daun pohon berjatuhan karena kering.

Ia menjadi semakin khawatir. Badannya seketika sedikit dingin dan yang lain juga mempunyai perasaan yang sama.

"[Name] kamu yakin kalau Scara sakit?" tanya Heizou, tiba-tiba perasaannya semakin tak enak

"Maksud kamu apa Heizou???" [Name] malah balik bertanya

Heizou menaikkan alis "Ya bisa jadi dia... Pergi terus gak mau ngomong sama kamu. Atau dia gak mau kamu tau tentang kepergiannya" jelas Heizou. [Name] menatap satu rumah besar dihadapannya

Xiao memukul pundak Heizou "Ishh Heizou kamu ada-ada aja sih. Jangan bikin [name] makin panik deh" Xiao marah karena penjelasannya terlalu masuk ke hati. [name] makin panik

"Maaf tapikan emang begitu, aku cuma analisis dari keadaannya aja" Heizou mencoba membuatnya mengerti

[Name] menunduk sedih apakah benar yang dikatakan Heizou tadi. Ia pindah ke tempat lain tanpa sepengetahuannya. Kalau benar seharusnya mama Lea tak berbohong padanya selama ini dugaan teman-temannya benar.

Tapi semuanya sudah terlambat kemanapun ia pindah [name] tidak akan tau lokasinya dimana, mungkin ia pindah ke tempat yang lebih jauh.

"[Name] kamu gak usah sedih nanti kita tanya mama kamu aja" Nilou mencoba menenangkan [name]

"Tapi... Kalau mama ngasih jawaban yang sama gimana?" [Name] mengerutkan keningnya

"Tanya aja sama yang lain, siapa ya yang kenal dekat sama keluarganya Scara?" Barbara memberi ide yang lain

Seorang gadis melihat mereka dari kejauhan ada sekelompok anak kecil masuk ke daerah rumah kosong baru saja di tinggalkan. Surainya berwarna dark navy sedikit warna biru muda dibawahnya kalau maniknya kuning keemasan.

Ia mengintip karena penasaran ada apa ramai-ramai ia pun masuk kedalam.

"Hei ada apa kalian kesini?" tanya gadis Surai dark navy tersebut

"Um anu kak... Yang tinggal disini masih ada gak ya?" tanya Keqing to the point

"Dia udah pindah dari Selasa kemarin" jawabnya membuat yang lain tersentak

Hatinya [Name] potek jantungnya berdebar mendengar jawaban dari sang gadis. Kenapa dia bisa tau? Siapa dia sebenarnya? Apakah dia dekat dengan keluarga Scara selama ini?.

Banyak pertanyaan muncul di benaknya ia tak sangka selama ini pertemanannya hanya sebatas teman saja. Hatinya hancur benar-benar hancur tidak ada salam atau kata-kata perpisahan darinya.

"Lah?! pindah??!" Semuanya heran. Kecuali [name] yang masih terdiam

"Iya dia pindah keluar negri gara-gara ayahnya jarang makan, sama kadang suka sakit-sakitan jadinya disuruh pindah ke sana deh." Jelas gadis itu

Tak disangka setetes air mata keluar dari kantung mata, setetes demi setetes air mata keluar deras ia tak tau harus apa lagi sekarang.

"Oh begitu, nama kakak siapa?" tanya Heizou

"Nama Kaka Kujou Sara, temannya Shogun kakaknya Scara" sahutnya. Kini semuanya sudah mengetahui masalahnya

[Name] tak terima ia berlari menjauh sambil menangis kini sahabatnya telah pergi untuk selamanya, mengapa harus pergi? Kenapa ia tidak tinggal bersama kakek neneknya disini apakah [name] telah dilupakan? Seharusnya tidak.

Cuaca yang tadinya cerah mendadak menjadi mendung matahari tertutup awan abu-abu gelap menandakan bahwa hujan akan turun. [Name] berlari tak tau arah ia mencoba meredakan tangisnya tapi tidak bisa kini perasaan campur aduk. Ingin marah tapi sudah takdir.

Setelah jauh berlari akhirnya [name] sampai di sebuah ruko kosong tempatnya agak jauh dari lokasi rumahnya. Hujan turun mengguyur kota Teyvat hawa dingin mulai terasa kini ia mulai menangis sederas hujan. Semuanya telah berubah hari ulangtahun, hari pertama sekolah, hari pertama ia bertemu dengan Scara kenangan itu terus melintas dipikirkannya.

Andaikan waktu bisa diulang kembali maka ia akan mengulangnya di waktu pertama kali mereka bertemu. Di hari itu sangatlah aneh keluarga mereka bertemu disebuah cafe [name] yang masih takut bertemu orang asing hanya diam tak berbicara sementara Scara sibuk menggambar sesuatu.

Suasana disana agak canggung kemudian pelan-pelan Scara mulai bicara dengannya. Ia menunjukkan gambar yang ia buat Scara menggambar dirinya dan [name] ada sebuah tulisan lalu ia membacanya 'apa kamu mau jadi sahabat ku?'. Setelah membaca tulisan itu Scara tersenyum mengharapkan sesuatu yang ia harapkan. Disitulah awal pertemanan mereka walau singkat tapi memiliki banyak kenangan.

"Scara.. Kau pergi tanpa memberitahu ku. Kau jahat jahat jahat jahat...!!!" Isak tangis [Name], ia memukuli dadanya sendiri rasa sesak membuat sedikit kesulitan bernafas.

Hujan turun semakin deras petir menggelegar ia melipat tangannya mencoba memeluk dirinya sendiri. Semua candaan yang Scara berikan sudah tidak ada lagi diwaktu [name] sedih Scara lah yang selalu menenangkannya. Itu membuat [name] teringat pada perkataan Scara kala beberapa waktu lalu menenangkan dirinya.

"[Name] kamu harus kuat, aku tau kau tengah menghadapi kesulitan tapi aku akan selalu mendukungmu."

"Tenang aja [name] hari buruk gak berlangsung lama kok, jangan sedih ya"

"Tersenyum lah karena senyum mu senyuman ku juga [name]"

"[Name] kamu tidak akan berjuang sendirian. Ada aku yang akan selalu berjalan sejajar disamping mu."

"Jangan menangis. Kamu adalah tiang penyemangat ku. Kalau kamu goyah, Aku akan ikut terjatuh."

"Kamu yang aku kenal adalah orang yang kuat. Kamu pasti bisa melewati ini [name]"

"Jika satu mimpi jatuh dan hancur berkeping-keping, jangan pernah takut untuk mengambil salah satu dari kepingan itu dan memulai lagi."

"Tunjuk satu bintang, buatkan harapan. Terbang tinggi menuju resah yang ada. Aku dan dirimu tentukan pilihan nanti."

"Jika suatu saat kamu kehilangan arah, selalu ingatlah bahwa aku selalu ada di sini."

"Jarak hanyalah cara Archon untuk membuat kita memperjuangkan bahagia."

Dan masih banyak lagi. Ia mengingat satu kata terakhir darinya saat hari pemilihan ketua kelas dan anggota [name] benar-benar gugup untuk mengajukan diri. Namun Scara tetap mendukungnya.

"Kamu gak perlu khawatir jadilah diri sendiri, jangan menjadi diri orang lain yang berkelas. Hati mu membutuhkanmu."

[Name] kembali mengeluarkan air mata rasanya ia ingin berteriak jika ini memang takdir maka pertemukan lah [name] dengannya suatu hari nanti. Entah kalian masih mengingat satu sama lain atau tidak tetapi kenangan masih ada di memori kalian berdua.

Scara adalah tameng milik [name] ketika ia terkena masalah Scara lah yang maju duluan. Ketika [name] terluka ia selalu mengobati lukanya dengan lembut dan hati-hati, kalau [name] adalah pedangnya ketika Scara kena masalah juga ia rela membantunya dan kembali bangkit.

——————

"Kau pembohong! kau pembohong! aku tidak percaya lagi pada mu!!"























file 0012.

Forgive me, If i go [BOOK 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang