“SAYURRRR”
Minggu pagi ini diawali dengan teriakan abang penjual sayur yang membuat para ibu seketika keluar rumah untuk membeli beberapa bahan masakan. Biasanya perumahan di daerah sana cukup sepi karena banyak pegawai kantoran, namun ketika hari libur suasana yang sepi menjadi ramai seperti pagi ini. Mereka memilih beberapa sayur sembari membicarakan sesuatu yang sedang ramai akhir-akhir ini.
Pedagang sayur keliling itu hanya bisa mengangguk lalu menggeleng mendengarkan mereka bercerita. Ada banyak topik yang mereka bahas, sampai ketika mereka membicarakan kondisi Yoona yang masih belum menemukan keberadaan anaknya. Penjual sayur itu tentu tahu karena mereka selalu membahasnya ketika sedang membeli dagangannya.
Saat dia hendak bertanya mengenai kabar dari Yoona yang sudah jarang terlihat, tiba-tiba dia melihat Yoona sedang berjalan ke arah mereka. Lantas dia tersenyum ke arahnya seraya mempersilahkan dirinya untuk memilih beberapa dagangan.
“Pagi-pagi udah ngerumpi aja, Bu.”
Seketika ibu-ibu itu terdiam dan menatap ke arah Yoona, mereka begitu terkejut akan kehadirannya. Bibirnya yang terlihat pucat ia paksakan untuk tetap tersenyum guna menyapa mereka semua, namun sorot matanya menunjukkan ketidaksukaan karena mereka sudah membicarakan keluarganya.
Kedatangan Yoona membuat suasana yang tadinya ramai mendadak canggung. Mereka sudah tidak peduli bagaimana nasib pelakor yang merebut suami tetangga mereka yang menjadi topik pembicaraan di pagi hari ini. Kini mereka fokus pada dagangan yang ada di hadapan mereka.
Setelah membeli beberapa bahan masakan, Yoona melenggang pergi begitu saja tanpa berpamitan kepada mereka semua. Sejak dua bulan yang lalu, dia terlihat sangat berbeda. Yoona hampir tidak pernah menyapa tetangga, dia juga jarang keluar rumah karena tidak suka orang-orang membicarakan dia terutama anaknya.
Berbeda dengan Yoona, Junho masih bisa menyapa dan mengobrol dengan orang-orang di sekitarnya. Junho lebih suka mengabaikan mereka dan bersikap seakan tidak peduli padahal dia akan menangis setiap mengingat perkataan mereka. Apakah benar Jihoon sudah meninggal seperti yang dikatakan semua orang? Begitu pikirnya setiap hari.
“Hayoloh bu Yoona marah,” ejek Abang penjual sayur yang di balas dengan tatapan sinis oleh ibu-ibu itu.
Seseorang yang baru saja keluar rumah hendak membeli sayur tidak sengaja berpapasan dengan Yoona yang sedang berjalan menuju ke rumahnya. Dia tampak tersenyum melihat dirinya yang terus memperhatikannya. Dengan canggung dia membalas senyumannya dan berjalan menuju sekumpulan ibu-ibu itu.
“Anaknya bu Yoona masih belum ada kabar?” tanyanya.
“Belum. Kasihan, ya? Udah anak satu-satunya, gak ada kabar. Pasti sedih banget tuh bu Yoona,” sahut salah satu dari mereka.
Mereka kembali membicarakannya, Yoona mendengarnya tapi ia tidak memperdulikan perkataan mereka. Dia memang sudah pergi dan hendak masuk ke dalam perkarangan rumah namun suara mereka masih terdengar jelas.
Yoona sudah tidak lagi menangis seperti dulu ketika mendengar orang-orang membicarakan keluarganya. Sekarang dia lebih tenang dan merelakan apa yang sudah terjadi pada keluarganya. Untungnya dia dan Junho saling menguatkan agar mereka tetap bisa menjalankan kehidupan seperti biasanya meskipun tanpa sosok Jihoon.
Saat Yoona masuk, ia melihat Junho sedang menghirup aroma kopi seraya memangku seekor kucing persia berwarna abu-abu. Meskipun tidak bisa di ajak bicara, kehadirannya mampu membuat keduanya tidak lagi kesepian.
Yoona hanya menggeleng melihat suaminya yang terlihat begitu menyayangi kucingnya. Padahal dulu dia selalu menolak keras jika Yoona membawa kucing jalanan ke rumah. Tidak boleh ada hewan di rumah kecuali ikan, karena dia memelihara ikan di halaman belakang, tetapi sekarang justru dia yang paling menyayangi kucing dan berencana akan membeli lagi jenis kucing yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geist | Treasure
Horror[COMPLETED] Rumah yang awalnya terlihat nyaman ternyata memiliki sisi kelam. Rumah itu bukan hanya ditinggali oleh mereka, tetapi banyak makhluk-makhluk yang tidak mereka percaya adanya tiba-tiba menampakan dirinya.