Puasa Hari Pertama

83 12 0
                                    

"Abang bantuin Sean angkatin ini ke dalem dong" panggil Sean pada Mahes yg tengah bersantai diteras rumah sambil bermain game.

"Ini air mineral sampe beli lima dus buat apaan?"

"Sean ga tau, Mama cuma bilang buat tamu-tamu yg nanti dateng ke rumah"

"Air mineral doang?" tanya Mahes lagi sambil mengangkat dus tersebut dan membawanya ke dalam rumah.

"Iya, Sean sama Juan cuma disuruh beli ini doang pas tadi pulang sekolah soalnya kan abang lagi tidur"

"Abang pulang dari kampus capek banget, makanya tadi langsung tidur aja"

"Abang tapi Sean ga nanya, wlekk" ledek anak itu sambil berlalu meninggalkan Mahes dan berkhir —

brukkk !

"Bocil ngapain lari-larian sih? aduhhh pinggang gue" ringis Azka memegangi pinggangnya yg spontan terduduk akibat ditubruk Sean yg berlari dari arah berlawanan.

"Huwee! kepala Sean pusing"

"Astagfirullah, dahi kamu berdarah Se!"

Mahes dan Juan yg panik melihat Azka dan Sean segera menghampiri keduanya, lalu membantu Sean bangun karena tubuhnya yg menimpa Azka.
"Ju, tolong ambilin es batu sama kotak obat cepet" pinta Mahes yg langsung diangguki oleh Juan.

"Ka, pinggang lu ga papa kan?"

"Pinggang gue lumayan ngilu banget ketimpa badan Sean bang, mana badan dia bulet banget lagi aduh"

"Ish, badan Sean ga bulet"

"Udah udah sini abang liat dulu dahinya" Mahes memeriksa luka yg ada pada dahi Sean, lukanya memang tidak terlalu parah tapi terlihat membiru dengan goresan memanjang akibat kayu pegangan tangga.

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Papa yg baru saja pulang segera menghampiri anak-anaknya yg terlihat sedang berkumpul diruang tengah.
"Azka Sean, kalian kenapa nak?" tanya Papa panik saat melihat kedua anaknya meringis menahan sakit.

"Tadi Sean jatoh nimpa badan Azka, terus dahinya kejedot pegangan tangga sampe luka gini Pah"

"Tapi udah dikompres kan? Mama kalian kemana?"

"Udah, barusan Mahes kompresin es batu sama olesin obat juga. Oh iya, tadi Mama pergi ke pasar sama Aksa sama Iky buat beli bahan-bahan bukaan besok"

Papa mengangguki ucapan Mahes, kemudian ia duduk dan mendekap Sean yg terlihat masih murung karena merasakan sakit dan pusing dikepalanya.

"Masih pusing hmm? lain kali hati-hati ya, ga usah lari-larian juga kalo lagi naik tangga. Azka, kamu ga papa nak?"

"Azka ga papa Pah, cuma pinggang Azka masih agak pegel"

"Tapi nanti bisa ikut solat teraweh kan?"

Azka mengangguk sambil mengacungkan kedua jempolnya, lagi pula ia memang tidak terluka seperti Sean jadi masih bisa melakukan aktivitas lain seperti biasa.





Just story of my fam-ILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang