E

219 29 3
                                    

"Jadi apa yang bisa gue lakuin?" Tanya Lino

"Gue nggak minta aneh-aneh sih hanya beberapa list permohonan aja,karena selama gue ngejalin hubungan gue belum pernah ngerasainya." Ucap Seungmin.

"Oke-oke sekarang coba lo kasih tau gue dulu."

"Jangan di potong ya,nanti setelah gue bilang baru gue tulisin buat lo baca biar nggak lupa."

"Semoga nggak aneh-aneh ya."

"Jadi,pertama gue pengen ngerasain mencintai dan berjuang. Gue juga pengen ngelakuin banyak hal dengan orang yang gue cintai." Ucap Seungmin sambil berhenti sejenak. "Kedua gue pengen ngerayain ultah gue dengan pacar gue,kalau bisa dia kasih surprise bawain gue kue lanjut nyanyiin gue tengah malam sambil genjreng gitarnya,gue pengen pas rayain ultah itu surprisenya dia bangunin gue tengah malam. Terus paginya gue pengen kita ngerayain sambil pakek bando disney." Lanjutnya.

Seungmin kembali mengambil nafas panjangnya dan diam untuk sebentar.

"Gue cuma pengen ngerasain mencintai dan berjuang. Bukan untuk di cintai ataupun di perjuangkan." Ucap Seungmin.

"Udah?" Tanya Lino ragu.

Seungmin hanya mengangguk pelan.

"Kenapa nggak mau di cintai atau di perjuangkan kalau boleh tau?"

"Gue cuma ragu sama diri sendiri,takut tidak pantas untuk di perjuangkan." Jawab Seungmin.

"Hanya itu?"

Lagi,Seungmin hanya mengangguk tanpa menjawab.

"Bukankah lebih baik saling mencintai dan saling mempwrjuangkan?" Tanya Lino masih tidak memahami.

"Harusnya begitu,tapi aku benar-benar ingin bisa mencintai dan memperjuangkan. Kalau lo nggak bisa bantu,gue nggak bakal maksa." Ucap Seungmin.

"Gue cuma mikir,bukannya harusnya orang itu suka ya di cintai sebanyak mungkin,tapi kenapa lo berbeda?" Tanya Lino sbmbil mengernyitkan dahinya.

"Justru itu,gue bukan dari kebanyakan orang itu. Gue cuma pengen merasakan yang pernah semua orang rasakan,kalau lo beneran nggak bisa boleh kok lo tolak." Ucap Seungmin dengan raut muka sedih.

"Nggak aneh sih permintaan lo,selama gue bisa entar gue kabulin. Tapi gue cuma mohon jangan pakai perasaan,takutnya gue yang baper." Balas Lino dengan memantapkan hatinya.

"Jadi lo beneran bisa bantu gue?" Tanya Seungmin

"Ya asal lo bisa terima syarat gue tadi." Pinta Lino.

"Ya jangan sampai kita baper lah,kan lo cuma bantuin gue aja."

"Hati manusia nggak ada yang tau,bisa aja besok lo tiba-tiba berubah pikiran." Ucap Lino.

"Bener juga sih."

"Udah kan?" Tanya Lino lagi.

"Segitu dulu deh kayaknya,kalau ada yang lain entar gue tambahin di catetan yang besok gue kasih ke lo."

"Udah malem,yuk gue anter pulang sebelum bokap lo nanya ini itu ke gue." Ajak Lino sambil menggenggam Seungmin.

Seungmin yang mendadak mendapat perlakuan seperti itu,hanya membeku dan mengikuti langkah kaki Lino.

Tidak ada perbincangan selama perjalan menuju rumah Seungmin,hanya kesunyian yang tercipata malam itu.

Seungmin mendadak menjadi pendiam karena jantungnya mendadak berdetak lebih cepat,begitu pula dengan Lino.

Entah kenapa mereka terbawa suasana malam yang membuat ada desiran aneh pada keduanya.

"Udah sampai nih." Ucap Lino memecah keheningan.

"Eh udah sampai ya? Mau mampir dulu nggak?" Tanya Seungmin.

"Salam aja deh sama orang rumah,udah malam juga kan. Besok-besok aja gue mampir." Tolak Lino.

"Yaudah hati-hati ya,makasih untuk malam ini. Jangan lupa kabarin kalau udah sampai rumah." Ucap Seungmin sambil turun dari mobil Lino.

Lino hanya tersenyum dan mengangguk.

Seungmin pun merasa lebih baik setelah pertemuan mereka malam ini.

"Begini ternyata rasanya memulai menyukai seseorang lagi." Ucap Seugmin pelan sambil masuk menuju kamarnya.

fifteen days [ 2MIN ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang